Gadis itu akhirnya di hadapannya dan Kaneki hanya bisa diam meresapi betapa ada perasaan rindu membuncah dalam benaknya.
Gadis itu memanggil namanya dan ada getaran tersendiri yang entah bagaimana membuat Kaneki ingin menangis saking rindunya.
"Touka-chan..."
Akhirnya ada seglintir keberanian yang membuat mulutnya berhasil melafalkan nama gadis itu.
Keheningan sejenak menyelimuti mereka sampai akhirnya desiran angin membelah keheningan mereka.
"Kau...akan pergi?"
"Ya"
Touka meremas ujung roknya sebal, lagi? Haruskah lelaki itu pergi? Akankah dia pergi lebih jauh daripada sekarang? Touka benci menyadari jika dia tidak ingin lelaki itu pergi jauh melebihi sekarang karena sekarang rasanya rindunya hampir membunuh Touka secara perlahan.
Touka hanya ingin menarik lelaki itu agar tetap disisinya, tapi bisakah?
"Selama kau baik-baik saja tanpaku, maka aku senang mendengarnya"Ucap Kaneki sambil memegang dagunya dan seketika Touka menyadari jika Kaneki tak pernah baik-baik saja dengan perpisahan ini, dia hanya berbohong.
Dan Touka senang ternyata masih ada celah untuk menarik lelaki itu.
"Kenapa kau kembali kesini?"
Kaneki terdiam, benarkah Touka sudah sangat membencinya hingga Touka menanyakan hal itu?
"Anteiku akan diserang dan aku sudah bilang pada manajer dan sebaiknya kau segera carilah tempat aman, a-aku tak ingin semua anggota Anteiku terluka terutama dirimu"
Deg
Pipi Touka terasa panas mendengarnya, Touka menggepalkan tangannya berharap suaranya takkan bergetar saat berbicara dengan lelaki yang nampaknya juga menunjukkan semburat warna merah di kedua pipinya dibalik wajah dinginnya.
"Lalu?"
"Aku akan tetap di Aogiri sampai aku cukup kuat untuk melindungi Anteiku"
Lebih tepatnya, Kaneki dengan ke egoisannya hanya ingin melindungi Touka agar dia masih bisa memandangi gadis itu dari kejauhan.
Tiba-tiba Touka mendekat dan langsung melayangkan pukulannya tepat diwajah Kaneki dengan penuh amarah namun Kaneki masih sempat menahan kepalan tangan Touka.
"Jika kau tidak bisa melindungi dirimu sendiri bagaimana kau melindungi Anteiku Hah?!"
Touka terus menyerang Kaneki dan Kaneki dengan mudah menangkisnya karena saat ini bela diri Kaneki lebih terasah dan Kaneki tidak mengerti mengapa gadis itu tiba-tiba berubah se marah itu padanya.
"JANGAN PERNAH KEMBALI KE ANTEIKU!"
DEG
BRUGH
Fokus Kaneki lenyap begitu Touka meneriaki sebaris kalimat tersebut hingga Touka berhasil melayangkan pukulannya tepat di pipi Kaneki hingga lelaki itu jatuh tersungkur, tidak berhenti disana Touka melompat ke atas perut Kaneki sembari kembali meninju wajah Kaneki berkali-kali dan mulutnya terus berkata mengapa sedangkan Kaneki hanya diam tak melawan.
Karena Kaneki merasa ini satu-satunya cara Touka menyalurkan sakit hatinya.
"Kenapa kau berubah menjadi seperti ini?"
Kaneki hanya diam sampai akhirnya Touka mendekatkan wajahnya dan mencium lelaki itu lama sekali dan Kaneki merasa waktu berhenti begitu saja.
Touka berbisik "Aku merindukanmu, cepatlah kembali" lalu berdiri dan berlari pergi meninggalkan Kaneki yang masih belum bisa sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionSetelah insiden penculikan itu, Kaneki berubah drastis dan membuat Touka kehilangan sosok Kaneki lebih jauh lagi. Dan Touka semakin membenci dirinya yang sudah jatuh cinta pada kepolosan Kaneki, akankah perasaan mereka tersampaikan? Tokyo Ghoul © Is...