Eto memainkan penanya sambil melirik kalender meja yang berada di samping laptopnya lalu menghela nafas berat.
"Ugh sebentar lagi deadline, aku benar-benar ingin jalan-jalan tapi siapa yang harus ku ajak?"Gerutu Eto cemberut karena sekarang Eto sudah tidak bisa ber kencan dengan Kaneki lagi, sikapnya sudah tidak semanis dulu dan Eto yakin Kaneki tidak akan se menggemaskan dulu ketika ber kencan.
Eto terlihat berpikir sejenak lalu menghela nafas berat.
"Sepertinya tidak ada cara lain selain berkencan dengan si kutu buku dingin itu untuk membuang suntuk ini"Gumam Eto lalu kembali fokus dengan pekerjaannya agar cepat selesai dan bisa keluar di musim panas ini.
"Cuacanya panas sekali sepertinya segelas lemonade akan sangat segar"Pikir Eto membayangkan segelas lemonade dingin yang menyegarkan.
-o0o-
Kaneki berkali-kali menghela nafas berat berusaha menghilangkan rasa kantuknya karena semalam kesulitan tidur dan berkali-kali terbangun karena mimpi buruk.
"Kaneki Ken diharapkan masuk ke ruang pemeriksaan selanjutnya"
Kaneki bangkit lalu menuju ruang pemeriksaan yang di maksud perawat yang memanggilnya.
Ceklek
Hari ini Kaneki memutuskan menemui psikiater karena rasanya Kaneki sudah muak dengan halusinasinya tentang pertumpahan darah bergantian dengan orang-orang yang di sayang di renggut satu per satu.
"Silahkan duduk"
Kaneki diam menuruti perkataan si dokter lalu duduk.
"Perkenalkan nama saya Dokter Kanou, siapa namamu?"
"Kaneki Ken"
"Umur?"
"19 tahun"
"Mahasiswa? Pegawai?"
Kaneki terdiam sejenak.
"Mahasiswa"
"Jurusan? Kampus?"
"Universitas Kamii jurusan sastra bahasa jepang"
"Menarik, jadi apa yang bisa saya bantu?"
Kaneki pun mulai menceritakan semua keluhannya beserta halusinasinya begitu Kaneki selesai berhenti bercerita, Kaneki menangkap ada perubahan pada wajah dokter tersebut.
Senyumnya terlihat menyeringai seperti ada sesuatu menarik yang telah dia dengar.
"Insomnia berat dan halusinasi berlebihan ya?"
Kaneki mengangguk, Kanou menuliskan sesuatu lalu kembali menatap Kaneki dengan tatapan yang Kaneki yakin bukan tatapan ramah.
"Bisa ceritakan pengalamanmu yang paling buruk?"
Bulu kuduk Kaneki meremang mengingat mimpinya semalam.
"Co-contohnya?"
Kanou terkekeh lalu kembali menatap Kaneki dengan senyuman licik.
"Entahlah, mungkin kau pernah membunuh seseorang di masa lalu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionSetelah insiden penculikan itu, Kaneki berubah drastis dan membuat Touka kehilangan sosok Kaneki lebih jauh lagi. Dan Touka semakin membenci dirinya yang sudah jatuh cinta pada kepolosan Kaneki, akankah perasaan mereka tersampaikan? Tokyo Ghoul © Is...