15:Affraid

371 31 5
                                    

Kaneki bergegas pulang begitu dia berhasil membeli beberapa merpati untuk dipakai sebagai objek 'permainannya'.

begitu masuk apartemen, Kaneki langsung menuju kamarnya dan mengeluarkan ke-3 merpatinya tapi sebelum mengeluarkan merpatinya, Kaneki lebih dulu mengikat kaki-kaki mereka dan sayap mereka agar tidak kabur.

Kaneki pun mengeluarkan pisau dari dapur dan mulai tertawa-tawa tidak sabar menyayat tiap-tiap leher mungil merpati malang tersebut.

Kekkekekekkeekekk

Jeritan kesakitan merpati itu justru membuat Kaneki semakin girang seraya terus mengiris leher si merpati secara perlahan hingga tentu saja sakit yang dirasakan merpati itu 10x lebih sakit daripada langsung ditebas begitu saja.

Setelah kepala para merpati itu terputus dari lehernya masing-masing, Kaneki beralih merobek perut mereka masing-masing dan mengeluarkan semua organ tubuhnya sambil terus tertawa-tawa jahat.

Ceklek

"Kaneki?!"

Kaneki sontak menoleh mendapati Rize berdiri di ambang pintu sambil menatap Kaneki dengan tatapan takut.

Kaneki tersenyum menyeringai lalu mengacungkan pisaunya berlari mendorong Rize hingga gadis itu jatuh tergeletak di lantai, dengan tatapan mengerikan Kaneki bersiap menancapkan pisaunya ke wajah gadis itu namun pisaunya meleset dan mengiris sedikit pipi gadis itu hingga mengucurkan darah.

"Matilah kau Rize!!"

"KANEKI INI AKU!"

Seketika Kaneki tersadar jika yang diserang bukan Rize melainkan Touka dan Kaneki bisa melihat betapa takutnya wajah Touka sekaligus menahan perih di wajahnya.

"To-Touka-chan?"

Kaneki langsung jatuh terduduk kebelakang lalu berteriak histeris memegangi kepalanya.

"ARGH!!!"

"Fufufu...Kau melukainya dan lihatlah betapa ketakutannya dia sayang, Touka-chan pasti akan meninggalkanmu setelah ini~"Ejek Rize di belakang Kaneki yang membuat Kaneki semakin ketakutan bukan main.

"Ka...Kaneki ka-kau baik baik sa-"

"PERGI!JANGAN LIHAT AKU!!"

Deg

Kaneki menangis histeris memegangi kepalanya sambil menunduk, tubuhnya gemetaran hebat bersamaan air matanya yang tak terbendung.

Saat ini Kaneki benar-benar terlihat kacau bahkan Touka yang awalnya takut menjadi merasa iba pada kekasihnya.

"JANGAN MENDEKAT!AKU PEMBUNUH AKU-"

Tanpa di minta Touka justru memeluk Kaneki dengan erat walaupun sebenarnya dirinya masih takut dengan perlakuan Kaneki barusan.

"Tinggalkan aku Touka-chan! Aku tak ingin kau terluka lagi"Isak Kaneki walaupun sebenarnya Kaneki tak ingin melepas pelukan Touka yang hangat.

"Aku disini untuk menemuimu Kaneki, Aku takkan meninggalkanmu"Bisik Touka dengan nada gemetar.

"Kenapa?Aku sudah hampir membunuhmu"

"Aku percaya jika kau tak punya niatan seperti itu padaku"

Sesaat kemudian, Kaneki terus terisak didalam pelukan Touka sambil memeluk gadis itu dengan erat dan Touka ikut menangis antara takut serta sedih.

20 menit kemudian...

Kaneki masih mandi untuk membersihkan darah yang menempel ditubuhnya dan Touka dengan rasa takut yang ditahanya dia berusaha membersihkan mayat-mayat merpati serta ceceran darahnya.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang