4:Did you hate me?

601 49 3
                                        

Hinami masih belum terbiasa dengan keadaan dimana sudah tidak ada sosok Ayato yang selalu Hinami omeli setiap saatnya karena Ayato yang selalu melanggar peraturan.

Hinami berubah menjadi sosok yang pemurung dan beberapa nilainya merosot karena masih saja memikirkan ke pergian Kaneki dan Ayato secara bersamaan.

Hinami menghela nafas menatap daftar anak nakal hari itu dan rasanya Hinami masih belum menerima kenyataan jika nama Ayato sudah lama tidak tercantum pada daftar itu padahal dulu nama Ayato selalu menempati urutan pertama.

Entah kenapa Hinami rindu semua kenakalan Ayato yang selalu membuatnya marah.

Ceklek

"Hinami-chan! Di depan ruang kepala sekolah ada-"

Belum selesai Mia si ketua OSIS berkata, Hinami langsung berlari menuju ruang kepala sekolah.

Nafas Hinami memburu bersamaan dengan jantungnya yang berdegup kencang.

Hinami harap itu Ayato yang sudah hilang sejak sebulan yang lalu.

Hinami harap Ayato akan kembali mengejarnya seperti dulu.

Begitu sampai di depan ruang kepala sekolah, terlihat Ayato baru saja keluar dari ruang kepala sekolah dengan wajah dingin.

"Ayato-kun!"

Tubuh Ayato bergetar mendengar suara Hinami yang sudah lama tak dia dengar belakangan ini.

Ayato menoleh menatap Hinami dengan tatapan seakan Hinami adalah orang asing yang tak seharusnya Ayato tanggapi.

"Mau apa kau?"

Deg

Rasanya sebaris pertanyaan Ayato sangat menyakitkan bagi Hinami, seakan itu bukan Ayato yang beringas namun selalu bersikap hangat dan manis pada Hinami.

Ayato yang asing bagi Hinami.

"A-aku...a-aku ingin-"

Ayato menghela nafas berat lalu berbalik.

"Ikut aku"

"Hah?"

"Kubilang ikut aku!"

"Kena-"

"Tak usah banyak bicara dan ikutlah!"Bentak Ayato menarik paksa tangan Hinami untuk mengajaknya pergi dari sekolah.

-o0o-

"

Sudah cukup Yoriko!!"

Yoriko tertawa riang melihat hasil makeover nya pada Touka yang sukses besar bahkan Yoriko hampir tidak percaya jika itu adalah Touka tomboy yang Yoriko kenal selama ini.

"Aku yakin satu kata yang Kaneki-san melihatmu seperti ini adalah-"

"Pergi"

"Eh?"

Touka menghela nafas berat mencoba tersenyum mengabaikan perasaan sedih yang menggelutinya selama beberapa bulan ini.

"Me-mangnya Kaneki-san pergi kemana?"Tanya Yoriko hati-hati

Touka memeluk kedua kakinya sambil duduk di ranjang kamarnya, rasanya menyebalkan mengingat kepergian Kaneki hari itu atau lebih tepatnya menyakitkan sekali bagi Touka.

"Ketempat yang jauh dan mungkin takkan pernah kembali"

Yoriko pun duduk di samping Touka lalu merangkul sahabatnya berharap bisa sedikit memberi sedikit rasa nyaman bagi Touka.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang