Saat itu yang di rasakan Kaneki adalah jantung yang berdegup terlalu kencang hingga rasanya sakit sekali.
Namun, di sisi lain ada perasaaan hangat mengetahui Touka juga merindukannya.
"Hi...de?"
Hide hanya tersenyum lalu mendekat seraya duduk di samping Kaneki yang nampaknya sedikit gugup atau lebih tepatnya ketakutan membuat Hide sedikit tersinggung.
"Hei, aku tidak akan menyakitimu kawan..Kau tak perlu setakut itu padaku"
Kaneki mengepalkan tangannya yang sejak tadi gemetaran lalu memalingkan wajahnya, Hide tersenyum getir lalu menghela nafas.
"Se-sedang apa kau disini?"
"Aku mendapat titipan untukmu, karena itu aku mencarimu"
Kaneki terdiam menghela nafas mencoba meredakan rasa takutnya.
"Kau akan kuliah di Amerika?"
"Entahlah, aku belum memikirkannya tapi sepertinya kepala kampus bersikeras menyuruhku kesana"
Hide tersenyum.
"Aku akan merindukanmu kawan"
Kaneki diam.
"Tidakkah kau ingin menyampaikan salam perpisahanmu pada Anteiku?"
"Nanti saja setelah semuanya pasti"
"Touka-chan?"
Kaneki tidak berani menjawab, karena Kaneki yakin hatinya akan kembali sakit ketika melihat Touka nantinya.
"A-aku tidak yakin Touka-chan membutuhkan salam perpisahanku"
Hide tertawa lalu merangkul Kaneki untuk mengacak-acak rambut Kaneki gemas.
"Touka-chan merindukanmu kawan! Kau harus mengunjunginya dalam waktu dekat ini"
Wajah Kaneki bersemu malu membuat Hide semakin gencar ingin menggoda sahabatnya itu.
"Tou-Touka-chan tidak mungkin mengatakan itu!"
Hide tertawa.
"Aku tidak berbohong kawan!Bukankah kau sendiri sudah membuktikannya sendiri?"
Kaneki menatap Hide tidak mengerti.
"Kau sudah menciumnya kan? Bagaimana reaksinya?"
Kamisama, Kaneki yakin wajahnya sekarang pasti sudah semerah tomat dan jantungnya benar-benar berdegup keras sekali.
-o0o-
Tatara terlihat serius sekali hari ini dan Eto jadi sebal karena tidak bisa menggoda Tatara seperti biasa.
Eto memutuskan untuk memanggil semua anak buahnya dan memulai rapat untuk penyerangan selanjutnya.
Sejak tadi Eto tidak sabar melihat ekspresi Kaneki tercintanya ketika mendengar bahwa tujuan penyerangan mereka selanjutnya tepat di distrik 20 dimana Anteiku berada, Eto yakin Kaneki pasti akan diam-diam menceritakan rencana ini ke Ayah bodohnya.
Tapi, justru ini titik menariknya karena Eto suka sekali membuat segalanya rumit seperti novel karangannya yang menjadi favorit Kaneki itu sendiri.
Begitu rapat dimulai, Eto mulai menjelaskan semua rencana dan sebagian taktik yang sudah dia rancang dan sejak tadi matanya tidak bisa berhenti memandangi wajah Kaneki yang cemas namun berusaha tetap terlihat dingin seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
FanfictionSetelah insiden penculikan itu, Kaneki berubah drastis dan membuat Touka kehilangan sosok Kaneki lebih jauh lagi. Dan Touka semakin membenci dirinya yang sudah jatuh cinta pada kepolosan Kaneki, akankah perasaan mereka tersampaikan? Tokyo Ghoul © Is...