‧₊˚➳ O4

1.8K 354 49
                                    

             ✵  ·  ✵    ·   ·       ·  ✺        · *       

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.             ✵  ·
✵    ·   ·   
   ·  ✺        · * 
      .        ✹  +      
   .      + .  ⋆



⠀⠀⠀⠀Joy memijit pelipisnya yang berdenyut. Hari ini, sepenuhnya gadis itu merasa gak dalam suasana yang baik. Tadi malam ia nyaris gak bisa tidur sampai pagi. Joy selalu benci saat ia bertengkar dengan Jungkook.

"Gak bareng Jungkook?"

Joy melirik tangan yang melingkar dibahu kanannya, ia kelewat mengenal dengan baik jam tangan selegam arang itu. Bibirnya mendecak lirih, terlalu sensitif jika nama cowok yang disebutkan barusan terdengar sampai ketelinga. Joy cukup enggak bersemangat pagi ini, mood-nya benar-benar hancur.

"Emang gue harus bareng dia mulu apa?"

Bibir Sangyeon menipisㅡoknum yang barusan merangkul Joy tanpa permisi. Ia menoleh kesamping untuk menatap wajah Joy, masih dengan rangkulan bahunya sambil berjalan menuju fakultas mereka.

Pemuda itu membersut. Lamat-lamat menilai rautnya sambil berpikir. Kata bertengkar secepat kilat melintas dibenak Sangyeon.

"Mau coklat?"

Tawar Sangyeon. Bibirnya melengkung keatas ketika matanya gak sengaja bersitatap dengan dua gadis yang melintas berlawanan melewati mereka. Pokoknya motto yang Sangyeon pegang, kapanpun waktunya harus tetaptebar pesona.

"Mana?"

Joy menengadahkan tangan kedepan. Menatap pada lengkungan bibir itu. Jarang-jarang mendapati Sangyeon seperti ini. Maksudnya, Sangyeon itu bukan tipe lelaki yang mau memberi makan secara cuma-cuma.

"Ada dirumah." Sangyeon tertawa. "AW SAKIT NYAI. PINGGANG GUA!"



⸙͎⸼ᝢ



"Strike!"

Rowoon langsung bangkit dari jongkoknya setelah bola berhasil ia tangkap dibelakang Jungkook. Cowok bertubuh tinggi itu membuang asal glove ditangannya lalu mendorong kasar bahu Jungkook setelah berdiri.

"Lu kenapa sih, hah?!"

Rowoon bersungut sebal. Suaranya cukup lantang hingga anak cheers yang kebetulan sedang latihan dipinggir sebelah kanan lapangan langsung menoleh.

Ia sudah kelewat emosi. Pasalnya setelah tujuh kali pelemparan bola, gak satupun pukulan yang mengenai bat digenggaman Jungkook. Semua meleset hingga yang lain merasa bingung. Jungkook gak pernah seperti ini. Kalaupun meleset paling hanya sebanyak dua, gak lebih dari angka itu.

Mighty Movers 〘Completed〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang