‧₊˚➳ 16

1.3K 293 96
                                    

     

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.     .     *     · .
  ✹  ⋆ 
   · . 
  ⊹  ✹    .      ✺
·           ✫   
        ✷    .


⠀⠀⠀"Heh kambing!"

Jungkook gak ingin menoleh. Namun suara keras barusan seolah tertuju padanya yang hanya duduk sendirian didepan kelas, terlebih suara itu ia hapal diluar kepala.

"Gua bukan kambing." Desis Jungkook.

"Tapi lu nyaut."

"Serah."

Jungkook mendengus. Kembali sibuk dengan handphone dalam genggamannya, mengabaikan Dokyeom yang sekarang duduk disampingnya.

"Rahang lu gak papa?" Tangannya menyikut pinggang Jungkook.

"Lu gak mukul anak SD, Yeom."

Dokyeom mengumpat meskipun dalam hati merasa lega mengetahui Jungkook juga seolah gak mempersalahkan perkelahin mereka kemarin sore. Pemuda itu bertingkah biasa seolah kemarin gak terjadi apa-apa diantara mereka.

"Gua minta maaf."

"Najis." Jungkook hampir saja melempar handphone-nya. "Lu kok jadi lembek begini?"

"Gua serius ini, Sapri."

Dokyeom menggeplak kepala Jungkook cukup keras hingga pemuda itu protes enggak terima.

"Seriusin Yuju aja sana." Jungkook menepis tangan Dokyeom.

"Itu orang naksirnya sama lu."

"Ya wajar sih." Kepala Jungkook mengangguk sekali, seolah kelewat paham dengan perkaranya. "Gua kan ganteng, jadi banyak yang naksir."

"Sampai Joy sama aja bodohnya, heran gua." Jungkook mendelik. Mengantongi handphone ke saku jaket.

"Lu berdua sahabatan macam apa?"

Dokyeom misuh. Menyandarkan punggungnya lebih nyaman ke sandaran kursi. Masih ada beberapa menit tersisa sebelum kelasnya akan dimulai.

"Sebelum lu nyuruh gua seriusin Yuju. Noh si Joy diseriusin duluan. Ditikung Daniel aja lu kejer."

"Berisik lu."



੭♡੭



"Nyari Jungkook?"

Mighty Movers 〘Completed〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang