‧₊˚➳ 26

1.5K 222 16
                                    

⋆  ✹             

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋆  ✹         
   .        · *
  ✫   *  ·   ✫   ˚
✧ ˚  ⋆         
·    ✫  ✧    ✵    ✺


⠀⠀⠀⠀Kepala gadis itu menggeleng pelan. Ada berutan diantara kedua belah bibirnya.

Jarum pendek yang bertengger manis di jam sudah hampir terpeleset dari angka sembilan. Keduanya masih berada ditempat yang sama. Namun semenjak Jungkook memutuskan untuk pulang beberapa menit belakangan, gadis itu menahannya dengan raut memelas.

Jungkook menggigit bibir sampai akhirnya kekehannya pecah dan tangannya mengusak ubun kepala Joy. Terlalu menggemaskan untuk sekedar hanya di diamkan.

"Disini aja, temenin aku." Joy menekan setiap katanya. Jungkook tau ada nada enggak ingin dibantah terselip disana.

"Aku udah lama gak tidur dirumah."

Joy menggeleng sekali lagi. Enggak ingin mengerti saat tau suasana hati pemuda itu sedang enggak baik-baik aja. Semenjak Jungkook mendapat cideranya, ada banyak hal yang kekasihnya sembunyikan.

"Besok-besok aja ya?" Jungkook membujuk sekali lagi.

Tangan gadis itu langsung menghempas genggaman tangannya. Hawa disekitar mendadak mendingin. Emosi Joy memuncak sampai ke ujung kepala, rupanya bersabar dan mencoba mengerti dengan keadaannya gak cukup bagi Jungkook. Pemuda itu masih gak mau jujur.

Bahkan setelah menangis dilapangan dan mereka memutuskan pergi, Jungkook terkesan menghindari akar masalah mereka. Pemuda itu berkelit begitu baik, Joy sudah bersabar untuk lima jam terakhir namun Jungkook gak kunjung bercerita.

"Kamu itu kalo kau sedih ya sedih. Kalo mau cerita ya cerita. Jangan dipendam gini!"

Suaranya meninggi, cukup menggema diruang tengah apartment Joy. Muka gadis itu memerah, tangannya terkepal kuat bahkan Jungkook yang berada didepannya terkejut.

"Sebenernya aku ini apa dimata kamu?"

Jungkook terdiam. Ini bukan yang tepat untuknya bertengkar ketika matanya melihat iris jelaga Joy memerah menahan amarah. Pemuda itu gak memikirkan hal ini sebelumnya.

"Gak usah ngomong macem-macem, kamu jelas tau arti kamu dimata aku."

Joy menggeleng lemah. Kedua matanya berair dan Jungkook benci melihatnya.

"Kamu selalu jadi orang pertama disaat aku butuh cerita. Kamu nyuruh aku buat selalu ceritain masalah aku ke kamu, sekecil apapun itu. Bertindak seolah-olah kamu pahlawan, tapi liat apa yang kamu lakuin ke aku?"

Mighty Movers 〘Completed〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang