‧₊˚➳ 19

1.1K 260 56
                                    

·   + 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

·   +  .  *  ✦  
·  ˚     *    ˚   
          ✹   ˚    ·
*         ✫       
  *  *      ⋆
✦     ✵ *    ⋆   
.    *


⠀⠀⠀Keduanya terdiam di meja makan yang saling duduk berhadapan. Asap coklat panas terlihat enggak semenggumpal seperti ketika Jungkook membuatnya belasan menit silam. Cangkir itu terlihat mendingin, seperti suasana yang mereka alami sekarang. Saling mengunci mulut mendadak menjadi pilihan terbaik bagi keduanya.

Joy bergerak menarik kerah lehernya dalam diam. Keheningan diantara mereka membuat Joy merasa tercekik, gadis itu menghela nafas dengan berat. Ia menggenggam cangkir dihadapannya sebelum membulatkan niat untuk bicara lebih dulu kedepan pemuda itu.

"Kamu setuju, kan?"

"Apa?" Jungkook langsung menjawab. Bahkan sebelum sempat Joy bernafas dengan benar. Pandangan mereka bertemu untuk kesekian kalinya.

Ada kerut samar diantara kedua matanya. Gadis itu seperti kehilangan arah.

"Fwb kita, Kook."

Sang puan mengepalkan kedua tangannya diatas paha. Jungkook mati-matian menahan perasaannya. Baru kemarin mereka tidur bersama, saling menghangatkan dan bertukar ciuman diatas ranjang yang sama. Namun mendadak perasaan Joy berubah secepat kilat.

"Kenapa?"

"Kamu mesti tanya kenapa?"

"Akuㅡ" Jungkook menunduk sesaat, sekedar memejamkan mata untuk menghilangkan pikirannya yang berkecamuk. Pemuda itu hampir kehilangan kata-katanya. "Seenggaknya kasih aku alasan."

"Aku capek."

Pemuda itu lekas mendongak. Menumbuk pada mata pulam didepan sana, berusaha menyelami isi pikiran cewek itu. Kelopak matanya bengkak. Jungkook gak tau seberapa lama Joy menangis hingga matanya sebengkak itu.

"Aku ngerasa bodoh." Jungkook mendengar Joy tertawa miris. Suaranya tenggelam dengan nada sakit.

"Aku ternyata gak baik-baik aja sekalipunㅡ" Joy menahan nafas. Menarik tangannya untuk menekan keningnya yang berkedut-kedut. "Ah udahlah. Aku gak mau kita kayak gini lagi."

"Joyㅡ"

"Aku sayang kamu segitunya, Kook."

Joy menekan setiap katanya. Membuat kata-kata itu menjadi lebih berat dan bermakna seharusnya. Menegaskan bahwa ia gak main-main dengan ucapan yang barusan ia lontarkan. Joy merasa kelimpungan, sedikit frustrasi bahwa ia gak menemukan cara apalagi yang bisa mengungkapkan perasaannya pada Jungkook.

"Mina tau hubungan kita. Dia gak sengaja denger pas di toilet."

Jungkook melotot, keterkejutannya datang tertubi-tubi.

Mighty Movers 〘Completed〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang