+
✺ +
. ✵ ✦
✵ ✷
✺ · ˚ .
·
. * ✦⠀⠀⠀"Mau mampir kemana dulu Joy, sebelum pulang?"
Joy tertawa singkat sambil menggeleng pelan. Telapak tangannya yang basah menggenggam erat seatbelt didepannya. Sekarang, mereka sedang duduk bersisian dalam mobil Taehyung. Gadis itu sempat melirik kearah Taehyung. Tanpa alasan yang jelas, Joy merasa gugup.
"Kayaknya engga. Kak Taehyung mau mampir dulu?"
Taehyung mulai menginjak pedal gas. Dari ekor mata, Joy bisa melihat Taehyung mengulas senyum tipis di bibir tebalnya.
"Kamu gak keberatan kalo nemenin saya?"
Joy terpekur beberapa saat. Sempat melihat Taehyung menoleh sekilas kearahnya sebelum kembali memusatkan kedua onyx jelaganya kedepan jalanan.
"Makan doang sih, saya gak sempat makan soalnya."
Joy terkekeh. Tubuhnya lebih rileks bersandar pada kursi penumpang setelah satu helaan nafas lolos dari bibirnya.
"Aku mah kalo ditraktir ayo aja."
Taehyung tertawa. Suaranya terdengar seperti bunyi detingan bel yang indah hingga Joy juga ikut tertawa dengan alasan yang ia gak ketahui.
"Tumben gak sama Jungkook?"
Tawa Joy sekonyong-konyong berhenti. Senyumnya luntur dan mendadak suasana hatinya gak dalam keadaan yang baik.
"Sibuk kali?"
Taehyung menatapnya sesaat. Menebak dari suaranya, cowok itu jelas tau kalau Joy enggak ingin mengungkit segala macam hal apapun menyangkut Jungkook.
Joy menggigit bibir. Membuang pandangan ke jendela. Mendadak kesunyian menghampiri mereka berdua. Dalam diamnya, Taehyung merasa bersalah.
⸙͎⸼ᝢ
"Enak?"
Joy mengangguk ribut. Pemuda itu lantas terkekeh melihat Joy makan begitu lahap.
"Mau nambah lagi?"
Joy mendongak, bertepatan dengan tisu yang mengusap sudut bibir kanannya. Gadis itu terpekur beberapa saat, lantas dengan gerakan yang gugup tangannya meraih tisu ditangan cowok itu. Ia menatap pada Taehyung yang juga balas menatapnya dengan bingung. Gadis itu menyungging senyum tipis sambil menggeleng pelan.
"Enggak, ini kakak teraktir udah banyak banget kok."
Joy sempat melirik pada beberapa piring yang tersaji diatas meja mereka. Setengahnya sudah ludes gak bersisa. Gak tanggung, Taehyung memesan makanan cukup makan orang berlima.
"Kakak sering makan disini?"
Joy menaruh bekas tisu itu kepojok kanan meja, lalu menarik mangkuk sup yang Taehyung sodorkan padanya. Sambil menyesap sup didepannya, Joy menunggu jawaban cowok itu. Matanya sempat diam-diam menatap pada Taehyung sebelum kembali sibuk dengan mangkuk dihadapannya.
"Iya." Taehyung mengangguk sekali. "Restoran ini punya paman saya."
Suara tawa Joy pecah, gak terlalu kencang tapi cukup membuat Taehyung ikut tertawa. Mata mereka sempat bersipandang, hanya beberapa sebelum Joy kembali sibuk dengan supnya.
"Pantes berani nraktir aku sebanyak ini."
Cowok itu lantas meringis. Memakan kembali makanannya sambil terkekeh bersama Joy.
"Biasanya makan sama siapa disini?"
"Sendiri sih, kadang sama temen. Paling sering sama Taeyong."
"Taeyong?" Joy mengulang panggilannya. "Yang mukanya galak itu?"
Taehyung lagi-lagi tertawa lalu mengangguk singkat.
"Soalnya dia doang yang iya-iya aja kalo diajak."
"Sering sama dia? Gak sama gebetannya?"
Sebelah alis Taehyung tertukit keatas. Pemuda itu mengulum bibir sebelum tersenyum singkat kearahnya.
"Ini lagi."
"Hah?" Gadis itu nampak kebingungan.
"Saya kan naksir kamu Joy."
Joy lantas menunduk hingga sebagian rambutnya tergerai didepan wajah. Ia berusaha menyembunyikan senyum gelinya sambil meringis. Gadis itu terlalu takut kalau-kalau wajahnya terlihat memerah didepan Taehyung.
Taehyung yang gemas gak tahan untuk enggak mengusap rambut gadis itu. Mereka terlibat percakapan ringan sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang setelah Taehyung menghabiskan jus mangga keduanya.
"Saya bayar dulu."
Joy mengangguk singkat. Tangannya bergerak meraih tisu didepannya lalu ia usapkan ke bibirnya yang terasa sedikit berminyak.
Gadis itu mengambil cermin dalam tasnya. Mematut diri sebentar sebelum memutuskan mengolesi lipstick ke bibirnya yang sedikit terlihat pucat.
Kepalanya sempat menoleh kearah Taehyung yang berdiri didepan kasir. Selagi menggerakan lipstick keatas bibir, mata Joy gak sengaja mendapati perawakan cowok yang gak asing terlihat dari dinding kaca diluar sana.
"Udah?"
Joy terlonjak, hampir saja menjatuhkan cermin dalam genggamannya. Taehyung meringis lalu berucap kata maaf dengan lirih.
"Gak papa kak."
Sambil tertawa, Joy menggeleng singkat dan berdiri. Gadis itu mengulas senyum tipis untuk meyakinkan Taehyung bahwa dirinya baik-baik saja.
"Yuk?"
Taehyung mengangguk dan menuntun jalan lebih dulu. Dari belakang Joy membuntuti sambil menunduk untuk membenarkan bajunya yang terlipat.
"Jungkook?"
Joy mendesis mendengar suara Taehyung. Tebakannya beberapa menit silam nyatanya gak luput. Perawakan pemuda itu sudah Joy hapal diluar kepala.
Dengan masih menunduk, Joy menarik nafas. Kakinya melangkah untuk berdiri sejajar disamping Taehyung. Tangan kanannya lari untuk merangkul tangan kiri pemuda itu. Joy mendongak setelah memantapkan hati.
Didepan sana, Jungkook berdiri bersisian bersama Jiho.
"Hai."
╰──༄ ‧₊˚────ℳɪɢʜᴛʏ ℳᴏᴠᴇʀs──── ❨ ⚾ ❩
KAMU SEDANG MEMBACA
Mighty Movers 〘Completed〙
Fanfiction⠀⠀⠀˖˚ ͟͟͞͞➳ೃ ❛When first I meet you. I didn't know you were going to be this important to me.❜ ╰──༄ ‧₊˚─────ℳɪɢʜᴛʏ ℳᴏᴠᴇʀs───── ❨ ⚾ ❩ ⃟ ͡. ⸙. Started: 13 ╱ O7 ╱ 2O19 ⃟ ͡. ⸙. Ended: 11 ╱ O3 ╱ 2O2O