Bab 10

11 4 0
                                    

Bel jam istirahat berbunyi. Anak-anak dengan cepat berlari keluar kelas menuju pusat makanan, yaitu kantin.

Cella masih duduk di bangkunya, melihat keluar jendela. Pemandangannya selalu sama. Anak laki-laki bermain basket saat jam istirahat.

"Woi! Ngeliatin siapa?" tanya perempuan berambut hitam gelap sepundak itu.

"Vanya! Bikin gue kaget aja. Nggak ngeliatin siapa-siapa gue." Cella memukul pelan lengan Vanya karena sudah membuatnya kaget.

"Masa? Fokus banget dari tadi. Lo mau yang mana, sih? Yang mana?" Vanya menunjuk beberapa anak laki-laki yang sedang bermain basket.

"Apaan, sih?" balas Cella.

Vanya tertawa, kemudian ikut memandangi anak-anak laki-laki yang sedang bermain basket.

"Cell, gue suka sama Kak Viki." Kata Vanya tiba-tiba.

"Eh?" Cella agak terkejut.

"Dia ganteng, keren, pintar lagi. Kurang apa?" Vanya memperhatikan laki-laki bertubuh tinggi yang sedang menggiring bola bakset menuju ring basket untuk mencetak poin.

Cella terdiam, dia tidak tahu harus berkomentar apa. Di saat laki-laki yang temannya sukai adalah pacar rahasianya sendiri.

"Lo setuju sama gue, kan?" tanya Vanya penuh semangat.

"Eh? I-iya." Jawab Cella ragu-ragu.

"Lo mau nggak bantuin gue biar bisa pacaran sama Kak Viki. Lo sahabat gue, kan Cell?" tanya Vanya penuh semangat.

"I-iya, tapi gue udah pa-"

Bel berbunyi. Jam istirahat sudah selesai. Anak-anak mulai masuk ke dalam kelas.

Vanya berdiri lalu melambaikan tangannya pada Cella.
"Sampai nanti pulang sekolah, ya! Gue harus balik kelas. Ingat, ya? Bantuin gue."
Vanya langsung berlari keluar kelas tanpa mendengarkan Cella yang terus memanggil namanya.

"Vanya!" teriak Cella. "Gue pacarnya Kak Viki." Cella memelankan suaranya, setelah melihat siluet Vanya sudah tidak terlihat.

***

Pulang sekolah, Cella duduk di salah satu sudut perpustakaan. Dia sengaja duduk di lantai bersandar pada rak buku. Sambil memangku tasnya, dia membaca novel yang Cella ambil dari rak yang dibuat sebagai sandaran.

Perpustakaan adalah tempat terbaik di sekolahnya. Sepi, tenang dan jarang orang yang mau ke perpustakaan.

Cella merupakan murid kelas sepuluh yang paling sering ke perpustakaan. Cella bersekolah di sekolah jurusan, atau kerap disebut SMK. Dia mengambil jurusan busana butik yang cukup terkenal dan banyak peminat di sekolahnya.

"Hai." Sapa laki-laki dengan baju olahraga dan wajah masih berkeringat itu.

"Hai, Kak Viki." Sapa balik Cella melambaikan tangannya.

Viki ikut duduk di samping Cella, "Selalu di perpustakaan, ya?"

Cella mengangguk, "Iya. Suka aja disini. Tenang, damai."

Viki tertawa, kemudian menyandarkan dirinya di rak buku yang sama dengan Cella. Menghapus keringatnya yang masih ada di wajahnya dengan bajunya. Lalu mengambil buku yang ada di rak depannya untuk mengipasi dirinya sendiri. Padahal ruangan ini sudah ber-AC.

"By the way, kamu mau ngomong apa, Cell?  Sampai minta gue cepat-cepat ke sini." Tanya Viki seraya mengkibas-kibaskan buku untuk membuat angin.

TRAUMATIC. [THE END]#ODOC #ODOCTheWWGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang