Aku selalu mengira kejadian itu akan membuat hubunganku jauh lebih baik dari sebelumnya.
Ternyata tidak.
Aku tidak bisa menyebutnya itu menjadi lebih buruk, hanya saya aku merasa Kim Yohan begitu jauh.
Dulu lelaki itu selalu menyempatkan diri untuk meneleponku hingga aku benar-benar tertidur, bahkan menyanyikan sebuah lagu walaupun aku tahu suaranya tidak sebagus itu.
Tidak dengan sekarang.
Ah aku lupa.
Kim Yohan memang sedang di persiapkan untuk pertandingan taekwondo mewakili sekolah kami. Tapi itu tidak bisa menjadi alasan kenapa lelaki itu tidak mengabariku sama sekali bukan?
Dulu lelaki itu bersikeras agar aku menunggunya hingga ia benar-benar selesai dengan latihan taekwondonya. Tidak dengan sekarang.
Dulu lelaki itu selalu menyempatkan diri untuk makan siang denganku. Tidak dengan sekarang.
Mungkin ia hanya ingin fokus.
Mungkin ia tidak ingin diganggu dengan latihannya.
Baiklah, aku akan mencoba untuk mengerti.
"Piglet"
"Kamu sakit? Teman kelasmu baru saja memberitahuku bahwa hari ini kau tidak masuk"
"Aku tidak percaya dengan tubuhmu yang penuh dengan simpanan energi itu bisa jatuh sakit juga" Yohan terkekeh kecil di pesan suara yang baru saja lelaki itu kirim.
"Kau berusaha untuk menurunkan berat badanmu? Seperti yang aku katakan, jangan memaksakan dirimu"
Pesan suara itu berakhir.
Aku menatap layar handphone-ku, tersenyum kecil ketika Kim Yohan kemudian mengirim sebuah stiker.
Kurasa aku yang berlebihan. Setidaknya Yohan masih mengkhwatirkanku ketika aku sakit.
Yohan hanya sibuk dengan latihan taekwondonya. Itu saja. Jadi jangan pernah berpikir yang macam-macam.
Berbicara soal sakit. Aku tidak tahu apa yang terjadi denganku. Yang aku ingat aku hanya memesan makanan , dan aku tidak menyangka itu membuatku memuntahkan seluruh isi perutku, meninggalkan rasa yang aneh pada perutku juga.
Kurasa aku salah makan.
Dan tadi pagi aku terbangun dengan nyeri yang luar biasa pada perutku, membuatku memutuskan untuk tidak sekolah dulu.
Iya. Aku benar-benar salah makan.
Aku melirik jam dindingku, pukul 7 malam dan aku belum mengisi perutku sedari tadi. Sebenarnya tadi sore aku mencoba untuk memakan bubur yang sengaja aku buat, tapi aku kembali memuntahkannya. Begitu juga dengan sarapanku tadi pagi. Setiap kali aku berusaha untuk mengisi perutku, aku selalu memuntahkannya.
Convenience store. Hanya itu yang ada di pikiranku, karena aku benar-benar ingin memakan ramen sekarang.
Aku mengambil hoodie dan sebuah topi, tidak lupa untuk mengunci pintu apartemenku, sebelum aku turun dan beranjak ke convenience store yang tidak jauh dari tempatku.
Aku mengambil sebungkus ramen dan sebungkus sosis begitu aku tiba disana, segera membayarnya karena perutku benar-benar lapar, merengek padaku untuk segera memasak ramenku.
"Pencuri!" penjaga kasir di depanku sontak berteriak, membuatku sedikit terkejut. Aku membalikkan tubuhku dan mendapati seorang anak yang kira-kira berumur 7 tahun kini berlari keluar dari tempat ini dengan membawa beberapa snack di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
between | kim yohan
FanfictionKarena hamil diluar nikah selalu membawamu ke dalam sebuah bencana ©2019 by deeongg