Maukah lagi kau mengulang ragu, dan sendu yang lama.
Kim Yohan menatap wajah seorang gadis yang kini duduk berhadapan dengannya. Kedua tangan gadis itu tengah sibuk membasuh handuk kecil ke dalam baskom yang berisi air hangat.
Gadis itu berbeda. Gadis itu berubah. Kedua pipi gembul yang dulu menjadi kesukaan lelaki itu telah digantikan oleh wajah tirus.
Apa yang telah lelaki itu lakukan? Iya. Kau menyiksanya tentu saja. Kau bahkan merenggut masa depan gadis itu dalam sekejap. Kau menghancurkannya.
Dasar bajingan.
Dia yang dulu pernah bersamamu memahat kecewa.
Gadis itu kemudian mengulurkan sebelah tangannya, menekan pelan handuk kecil itu ke pipi Yohan, memberikan sebuah kehangatan tersendiri kepada lelaki itu.
Perasaannya menghangat. Sekalipun fisik gadis itu tidak seperti dulu lagi, namun perhatian gadis itu tidak pernah hilang. Seorang gadis pemalu yang bahkan tidak pernah menyadari betapa istimewanya dirinya.
Kim Yohan menyesali itu, karena ia sendiri baru menyadari keistimewaan yang terpancar dari gadis itu.
"Kenapa kesini?" pada akhirnya gadis itu membuka mulut, membuang wajahnya, tidak berniat untuk menatap kedua mata lelaki yang duduk berhadapan dengannya.
"Kenapa kau tidak memberitahuku terkait hal ini?" Kim Yohan mengalihkan pembicaraan, hendak menyentuh kedua tangan (y/n). Tentu saja ada penolakan darinya.
"Untuk apa? Apakah itu akan membuatmu untuk bertanggung jawab?" timpal gadis itu, kali ini membuat jarak dari Kim Yohan.
Sebenarnya (y/n) masih bingung dengan perasaannya sendiri, seakan gadis itu tengah berperang dengan pikirannya.
Hatinya berteriak bahwa ia sangat merindukan lelaki yang bahkan menyakitinya itu. Karena ia sendiri tidak bisa memungkiri bahwa perasaan suka itu masih ada.
Sementara pikirannya menjerit, berusaha memperingati kepada dirinya agar selalu berhati-hati. Betapa bodohnya dirimu jika kau harus jatuh ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.
Kim Yohan meneguk ludahnya, bertanya pada dirinya apakah ia bersedia bertanggung jawab untuk semua itu? Apakah dirinya mampu?
Itu benar, karena lelaki itu masih kurang yakin apakah ia harus bertanggung jawab dengan bayi itu. Bayinya. Banyak yang lelaki itu harus lakukan, karena bertanggung jawab atas sesuatu tidak semudah itu. Sekecil apapun tanggung jawab itu.
Pernahkah kalian mendengar sebuah penyesalan itu selalu datang ketika kau pergi dan memutuskan untuk meninggalkan seseorang yang begitu menyayangimu? Itulah yang Kim Yohan rasakan saat ini.
(y/n). Sebuah nama yang benar-benar membuatnya bimbang, bimbang dengan perasaannya sendiri. Karena pada akhirnya Kim Yohan merasakan sebuah kepingan yang menghilang dari dalam dirinya begitu ia meninggalkan gadis yang kini duduk seraya menundukkan kepalanya di depannya ini.
Atau kau inginkan yang baru, sungguh menyayangimu.
Lee Hangyul.
Kim Yohan selalu tahu bahwa lelaki itu lah yang selalu bersama gadisnya. Menggantikan posisinya ketika dengan bodohnya ia memutuskan untuk pergi. Lelaki itu yang bahkan datang menghampirinya, mengatakan semua kesalahan yang telah ia lakukan. Itulah yang membawanya pergi ke tempat ini, menemui gadisnya.
Ia bahkan berpikir bahwa ia tidak pantas untuk dicintai oleh gadis itu lagi. Tentu saja karena kau terlalu buruk untuknya.
Dulu gadis itu selalu berpikir bahwa ia tidak pantas untuk seorang seperti Kim Yohan. Itu salah. Karena sebenarnya Kim Yohan lah yang tidak pantas untuk seorang gadis baik seperti (y/n).
KAMU SEDANG MEMBACA
between | kim yohan
FanfictionKarena hamil diluar nikah selalu membawamu ke dalam sebuah bencana ©2019 by deeongg