Jangan bosen sama mulmed nya ya... (ketahuan ngefans doi 😍)
Ada yang seneng, aku update tiba-tiba? 😂
🔹 🔹 🔹
Kalau saja kepalaku tidak sepusing ini, sudah pasti aku mencium bibirnya hingga puas. Menahan perasaan hampir dua tahun ini mulai membuatku frustrasi. Apalagi setiap dia berkencan dengan lelaki lain. Atau menemui lelaki yang dikenalkan oleh Fella.
Aku bisa melihat mata mereka yang berbinar saat menatap wajah cantik Hana. Wajah polosnya tetap memesona meskipun bicaranya ketus. Untunglah, Hana sepertinya tidak pernah tertarik pada semua lelaki itu.
"Sudah jam 10, masih mau pulang?" Tanyaku saat Hana terus bersikeras untuk pulang.
Hana mendesah. Aku tidak salah kan, sepertinya dia juga terlihat enggan. Jika benar, artinya dia menginginkanku sama seperti aku ingin dia tetap di sini.
"Mama tadi udah nelpon, nyuruh pulang."
Melihat wajah cemberutnya, malah membuatku senang. Benar, dia sebenarnya juga ingin menginap.
"Ya udah. Aku anterin."
Hana buru-buru mencegahku saat mau beranjak mengambil kunci mobil di nakas.
"Kamu kan lagi sakit. Aku bisa naik taksi aja."
"Jangan." Cegahku. Ini sudah cukup malam. Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang membahayakan Hana. "Kamu tunggu sebentar. Biar aku nelpon orang buat anterin kamu."
Aku langsung meraih ponselku. Menghubungi supir pribadi yang memang jarang mengantarku ke kantor. Hanya kuminta saat aku benar-benar kelelahan atau kondisi darurat.
Saat Hana menanyakan orang yang barusan kutelepon, aku hanya menjawabnya seseorang yang kukenal baik. Aku tidak berbohong, hanya tidak menceritakan detilnya. Nanti saja. Di samping itu, kepalaku yang pusing luar biasa membuatku malas bicara terlalu panjang.
"Nggak usah anterin ke pintu. Kamu istirahat aja biar cepet sembuh." Ucap Hana saat aku mau beranjak dari ranjang.
Aku mengangguk. "Cium dulu sebelum pulang."
Pipinya seketika merona saat mendengar permintaanku. Namun Hana tetap mendekatkan wajahnya yang langsung kusambut dengan ciuman panjang.
"Kalo aku udah sembuh, kita ciuman pakai lidah." Ucapku terus terang.
Hana menunduk malu sambil menggigit bibir. "Terserah kamu."
Gadis yang sekarang berstatus kekasihku itu pamit pulang. Dengan senyum yang tak lepas dari bibir seksinya.
Aku ikut tersenyum. Senang sekaligus lega sekali saat hari ini terjadi. Mulai sekarang, aku tidak akan menahan perasaanku. Oh, mungkin saja Hana bisa terkejut nanti.
🔹 🔹 🔹
Aku masih memeriksa laporan cash flow proyek saat pintu ruanganku diketuk pelan. Tanpa mengalihkan pandanganku dari kertas di mejaku, aku menyuruh seseorang itu masuk.
"Untung kantor lagi sepi. Kalo nggak, aku nggak bakalan mau ke sini." Gerutu Hana yang baru saja masuk.
Aku tersenyum dan melihatnya. Meninggalkan berkas itu lalu duduk di sofa tak jauh dari meja kerja. Sementara Hana ikut duduk di sebelahku, menyiapkan menu makan siang kami dengan cekatan. Aku bisa mencium aroma soto ayam langgananku.
![](https://img.wattpad.com/cover/179090384-288-k569815.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE - Book Of Romance Stories
Short StoryBerisi kumpulan short story bergenre mature-romance. Dan semuanya happy ending. Setiap cerita tidak saling berkaitan. ✔️ Cerita lengkap: Unexpected Couple The Sweetest Scenario One Day With You Unless We're Fated After The Light Goes Down A Woman a...