::"Papaaaaa". Berry mengendap masuk ke kamarnya lalu memeluk pria manis yang masih terlelap dengan selimut tebal yang menutupi tubuh rampingnya.
"Papa, Good morning. Ayoo bangunn". Berry mengecupi kening Felix gemas. Papa Cantiknya itu, tak pernah bertambah tua barang sedikit.
"Sayang? Why? Papa masih ngantuukkk~". Felix membawa Berry kepelukannya lalu kembali memejamkan mata.
"Berry kangen Oma, ayo kerumah oma".
"Papa ihh~ bangunnnnn~ ". Kali ini ia mengecup bibir Felix yang sedikit terbuka.
"Oma juga pasti masih tidur sayang. Ini masih pagii".
"Ini jam 9 pa, ayoooo. Uncle Binnie juga masih tidur. Kalian semua pemalas sekali. Berry kesel".
Felix lalu mengecup bibir manis anaknya yang tengah merengut itu, ahh gemasnya melihat malaikat cantik ini.
"Iya iyaa papa telfon oma dulu yaa".
Berry meraih Handphone Felix di nakas dengan antusias.
Felix menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Membawa gadis cantik itu kepangkuannya sembari menunggu seseorang disana menjawab panggilannya.
"Hallo sayangg?". Terdengar suara wanita dewasa diseberang telephone. Felix mengaktifkan mode loudspeaker.
"Omaaaaaa!!!!!".
"Eh princess oma ternyataa. Ada apaa cantik?".
"Aku sama papa mau kesana. Aku kangen oma. Buatin Berry bubur ayam yaa. Papa belum masak, uncle belum bangun. Berry laper, kesel". Adunya dengan masih merengut menatap papanya yang hanya tersenyum tanpa merasa bersalah.
"Papa kamu dimana?".
"Fellie disini mah".
"Kamu yaa, pasti baru bangun. Mama jewer nanti telinga kamu udah biarin Berry kelaparan".
"Iyaa~ ampun maaa. Nanti Felix kesana abis mandi ya. Love you mama".
"Love you Omaa!!!!!!!".
"Iyaa sayangku. Ditunggu dirumah. Love you".
::
"kak bin?"
"Iyaa?".
"Bobo bareng kamu ya hehe".
"Dasar manjaaa. Malu tuh sama anak kamu yang udah tidur sendiri".
"Ihhh aku kangen tauu~".
Felix masuk kekamar Changbin dengan piyama Oversize sambil memeluk bantalnya.
Imut sekali. Changbin gemas.
Ia menubrukkan diri diatas tubuh Changbin lalu memeluknya erat.
"Dasar anak manjaaa". Changbin mengecup rambut harum Felix.
"Manjanya kan sama kamu hehe". Ia beralih ke sisi Changbin masih dengan memeluknya erat. Menelesakkan kepalanya di dada hangat Changbin yang terbuka.
"Aku sayang ka Changbin". Felix mengusap rahang Changbin dengan tangan lembutnya.
"Makasih kamu ga pernah ninggalin aku. Makasih kamu selalu ada buat aku. Aku udah kehilangan daddy, aku gamau kehilangan kamu".
"Iya, aku juga sayang kamu. Aku ga akan ninggalin kamu sampai aku mati".
"Kamu ga boleh mati kakbin". Felix mengecup dada Changbin sekilas.
"Iyaa sayang. Yaudah tidur gih. Besok aku harus ke kantor". Changbin mengecup kening Felix sebelum membawanya kedalam pelukan hangat itu lagi.
Tidak ada yang berubah dari hubungan keduanya, masih dengan Felix yang manja, dan Changbin yang sangat menyayanginya. Dan lagi,
Changbin tak ingin ada yang berubah dari semua ini.
::
Berry berjalan keluar gerbang. Sudah hampir satu jam tapi Felix belum juga menjemputnya. Ia lelah ingin segera pulang.
Sekolah sudah sepi, Berry mulai takut untuk menunggu sendirian.
-
"Hi?".
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Never ending, Goodbye ✔
Short Story[ COMPLETE ] Tentang Lee felix dan dunia Roller coasternya !Warn;BXB