Pertama🐨

5.9K 344 46
                                    

"Cepet banget sampenya?". Felix mempersilahkan kekasihnya untuk masuk ke dalam rumah.

Ini malam minggu. Tentu saja Hyunjin berkunjung untuk bertemu rindu dengan kekasih manisnya itu.

"Hi baby, aku kangen kamu". Hyunjin mengecup kening Felix sekilas.

"Hhe Felix tau. Mau minum apa?". Felix menuntunnya hingga duduk di sofa.

"Apapun yang kekasihku buat aku akan meminumnya kok".

Felix tersenyum dengan wajah manisnya. Matanya menyipit sempurna dengan pipi yang bersemu merah.
Gombalan sampah Hyunjin masih saja mampu menghangatkan pipinya itu entah bagaimana.

"Selalu aja godain. Felix kedapur dulu".

Felix menuangkan satu sachet cokelat bubuk kedalam gelas lalu menyeduhnya dengan air hangat. Cuaca hari ini lumayan dingin. Setidaknya minuman ini bisa sedikit menghangatkannya.

"Hyunjin, bibirmu kenapa?". Felix mengusap daging bibir Hyunjin yang tampak berbeda.

"Kenapa sayang?".

"Merah sekali. Kenapa a—

"Ahh benarkah? Liptintmu tertinggal disini sepertinya. Hehe".

"Ishhh Felix tidak pakai tauu". Rengek Felix seraya memeluknya.

"Mungkin bibir merahmu luntur dan mewarnai bibirku hihi". Hyunjin mengusak kepalanya dan membenamkan Felix jauh kedalan dadanya. Felix bisa merasakan detakan Hyunjin yang selalu bergemuruh, Felix suka saat tau detak itu tak pernah berubah walau mereka sudah bersama sejak tiga tahun lamanya.

Felix mengeratkan pelukannya pada tubuh lebar milik sang kekasih.

Iya. Pria Hwang ini adalah kekasihnya. Mereka sudah berkencan sedari tiga tahun yang lalu. Beberapa bulan terakhir, Hyunjin jarang sekali menemui Felix dikarenakan pekerjaannya sebagai Ahli waris perusahaan keluarga. Prianya itu benar-benar sibuk.

"Aduh manjanyaaa~". Seorang wanita turun menapaki anak tangga yang berhadapan langsung dengan sofa yang di duduki 2 pria tersebut.

"Mama mau kemana?".

"Inikan malam minggu. Mama mau jalan-jalan dong".

"Mama ihh, cari Daddy baru makanyaa buat Fellie". Felix mencebil sembari masih menenggelamkan kepalanya di dada sang kekasih.

"Emangnya cari daddy baru segampang beli gorengan seribu dapet tiga?".

"Yaudah jan malem-malem. Hyunjin bobok sini boleh kan ma?".

Sang mama mengangkat bahunya enteng. "Biasanya juga ga izin dulu".

"Hati-hatu dijalan, tante".

"Ehh—

Felix mengangkat kepalanya dari dada Hyunjin.

"Kenapa ma?".

Mamanya itu tengah terbengong menatap ia dan Hyunjin bergantian.

"Gapapa, mama pergi dulu. Dahh sayang".

=

"Kadang Felix kasian sama mama, ngapa-ngapain sendiri, tapi mama selalu ga ambil pusing setiap Felix ngomongin daddy baru".

Hyunjin mendengarkan curahan hati kekasihnya itu sambil terus mengelus surai lembutnya. Menghirup Aroma memabukkan darinya dalam diam. Sesekali dikecupnya puncak kepala pria yang tengah berbaring diatasnya itu.

Mereka ada dikamar Felix sekarang.

"Mama kamu perlu waktu sayang, pernikahan bukan sesuatu yang mudah".

Never ending, Goodbye ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang