⚠️Adegan dewasa⚠️
::
"Hi Berry".
"Eh om yang waktu itu. Om ngapain disini?".
"Emm tebak deh kenapa?".
Berry menggeleng tanpa minat.
"Cuek banget sih".
"Oh iyaa om mau permen?". Berry menyodorkan beberapa bungkus permen Alpenliebe pada pria dewasa itu.
"Buat kamu aja deh. Kamu lagi nungguin papa lagi?".
Berry mengangguk antusias. Sepertinya om ini bukan orang jahat. Itu yang dia fikirkan.
"Om ngapain?".
"Kebetulan lewat aja. Eh jumpa kamu lagi".
"Rumah om dimana?".
"Di deket sini".
"Kok om siang-siang berkeliaran sih? Papaku aja kalo siang sibuk di butik. Om gak kerja ya?".
"Haha kerjaa kok baru aja balik".
"Kalo papa kamu kerja di butik, mama kamu?".
"Hmmmmmm". Berry tersenyum canggung sambil mengedipkan matanya. Terlihat sangat polos.
"Sebenarnya Berry ga punya mama om".
"Haa?".
"Hehe".
"Maaf yaa, Om ga bermaksud nanyain itu".
"Gapapa om. Berry emang gapunya mama. Tapi Berry tetep bahagia kok karena ada papa yang sayang Berry".
"Hehe anak pinter".
"Oh iyaa, om duluan yaa. Besok kita ketemu lagi. Okee?".
"Gak mauu wekk😜".
Ia melambaikan tangannya kearah Berry lalu pergi dari sana.
::
"Sayang?"
"Papaaaaaa".
Berry berlari ke mobil papanya dengan semangat.
"Makan diluar yuk. Papa males masak nih hehe. Atau kita kerumah oma aja?".
"Ih papa selalu males. Padahal kan Berry bantuin. Rumah oma aja deh".
"Hehee gapapa ya cantiks. Yuk lets gooo".
::
Pria itu melihat sekeliling dan hanya menemukan sebuah kursi kosong.
"Berry uda dijemput?". Dia menatap sekantong permen kapas besar dan sebuah cokelat di tangan yang tadinya akan ia berikan sebagai permintaan maaf pada anak manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never ending, Goodbye ✔
Krótkie Opowiadania[ COMPLETE ] Tentang Lee felix dan dunia Roller coasternya !Warn;BXB