Ke enam🐨

1.4K 180 20
                                    

⚠️Masih adegan dewasa⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Masih adegan dewasa⚠️

::

"I will do it, tolong bertahan untukku".

"Y-yess suree".

::

Felix merasa teramat penuh saat Changbin memasuki dirinya tanpa penghalang. Matanya menatap jauh kedalam manik Changbin yang terus melakukan kontak mata dengannya. Felix memeluknya erat hingga kening mereka bertemu.

Semua memory masalalunya bermunculan satu persatu.

Kisah cinta serta hubungannya dan Hyunjin yang pernah ia lakukan. Perselingkuhan mamanya. Kebahagiaan dia dan Bangchan. Kelahiran Berry juga saat Bangchan pergi jauh dari dunianya. Semua itu berputar didalam ingatan membuat dadanya terasa sesak.

Felix melumat bibir bawah Changbin dengan terburu untuk meluapkan seluruh perasaannya.

Rasa nikmat yang lama tak ia rasakan. Rasa dicintai, rasa diperlakukan dengan baik saat bercinta, tatapan hangat Changbin sama tentramnya dengan suaminya. Membuat Felix bahagia mengetahui bahwa ia tak sendiri di dunia ini.

"Nghhh kakbinh". Jiwa Felix dibawa terbang oleh rasa nikmat dan bahagia. Ia tersenyum dalam keadaannya yang porak poranda.

"Sakit yaa?".

"Do it hard pleasee..."

Changbin menggenggam milik Felix dengan tangannya. Membantunya mendapatkan pelepasan yang ingin ia  dambakan.

Changbin Memenuhi seluruh tubuh adik kelas tercintanya itu dengan kecupan tanpa tanda kepemilikan.

"kakbin udahh kak aku gak kuattt".

Changbin tidak peduli, ia masih terus bermain pada milik Felix yang ia rasa akan segera mencapai puncaknya. Rektum Felix menyempit dan itu sukses membuatnya seakan melayang keudara.

"Ahhh kakbin, aku gak kuat aku gak kuattt. Kakkkkk". Felix menggigit pundak Changbin guna memblokir teriakannya. Rasa nikmat yang Changbin beri sukses membuatnya hampir gila.

"Sebentar lagi sayang". Changbin mempercepat pekerjaannya. Membuat tubuh Felix terhentak kuat dipelukannya.

"Didalam ku kak, pleasee".

"Tapi Fe,

"Aku gak terima penolakan". Felix menatap Mata Changbin yang juga menatapnya. Ia menggigit sedikit bibir bawahnya, mengangkat kepalanya lalu meraup bibir basah Changbin untuk dilumat lagi.

Astagaaa, napas woyyyyyy!!!!

::

Felix membelakangi Changbin yang barusaja selesai membersihkan diri dan mengenakan piyama ganti. Ia menutup wajahnya dengan selimut. Entahlah. Tiba-tiba ia merasa malu.

"Dek, udah tidur yaa?".

Felix tak ingin menjawab. Dan bagaimana caranya berbicara dengan Changbin? Sungguh ia malu sekali.

Ranjang berderit, Felix memejamkan matanya. Ia tahu Changbin sudah ada di sisinya.

Tak lama ia merasakan sebuah lengan melingkar di tubuh polosnya. Felix ketakutan setengah mati.

"Aku bodoh sekali. Melakukan hal ini padamu. Aku sangat merasa bersalah. Maafin aku Fe. Aku janji akan jagain kamu selama yang kamu mau. Aku akan terus disisi kamu sampe kamu nemuin pengganti hyung. Sampai kamu nemuin kebahagiaan kamu yang baru-

Sampai saatnya nanti aku juga bahagia. Mungkin".

Felix mengatupkan bibirnya rapat. Ia tak boleh menangis sekarang. Air matanya lolos begitu saja walau ia terpejam.
Hatinya sakit mengetahui selama ini ia hanya bahagia sendiri dan Changbin tetap tersenyum padanya.

"Tolong bukakan hati Kak Changbin untuk seseorang yang baru. Dia pantas bahagia. Dia harus bahagia. Kakbin, maafin Felix".

::










Sesek.

Never ending, Goodbye ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang