Ke duabelas🐨

725 115 38
                                    

::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

::

Fe? Apa ini artinya kamu berpamitan?

::

"Aku punya cerita lucu". Felix ngedongak dan langsung bertemu tatap dengan Changbin yang tengah tersenyum seraya mengusap rambutnya. Membuat Felix amat sangat merasa nyaman.

"Berry tadi bilang mau panggil aku Daddy. Hehe lucu ya diaa".

"Masaa? Dia tu sayang banget lo kak sama kamu. Makanya ngomong gitu".

"Terus papanya kasi izin ga nih?".

"Emmmmmm—

"-Kata papanya terserah uncle sama Berry aja hehe".

Pemandangan tergemas diseluruh planet. Felix tersenyum dengan wajah memerah.
Didalam pelukannya.

"Terus, papanya sayang sama uncle juga ga?".

"Apaan siii". Felix memalingkan wajahnya.

"Tanyain dong sama papanya. Uncle penasaran nih".

"UDAH DEH KAK. TIDUR AJA". Felix membelakangi Changbin lalu menutupi telinganya dengan bantal.

Changbin hanya bisa tertawa menahan gemas akan sikap sang adik yang menurutnya tak pernah berubah sedikitpun semenjak pertama kali mereka kenal.

Felix tetap menggemaskan.
Felix tetap manja.
Felix tetap merengek padanya.
Felix tetap mudah marah.

Felix tetap ia cintai.

"Dasar bayi kecil yang lucu hehehe". Changbin memeluknya dari belakang.

Felix yang masih tersadar menggenggam tangan Changbin yang melingkar diperutnya dengan perlahan.

"Selamat tidur uncle~"

"Selamat tidur Felix".

::

"Kalo aku menyukaimu kenapa? Gasuka?". Pria manis itu menatap tajam kearah pria di hadapannya.

"Kamu kebanyakan minum tau ngga. Siniin botolnya".

"Bin, bin. Mau jadi apa sih kamu sebenarnya?"

"Seseorang yang berguna buat Felixku".

Ia menatap Changbin sekilas. Memberi botol Soju yang tersisa sedikit kepada Changbin yang juga masih menatapnya.

"Jangan sakit lagi. Ka Changbin".

"Hmmmm".

"Aku pergi duluu".

"Kencan buta lagi?

Kim seungmin?".

"Bukan urusanmu. Bangsat?".

::

"Bangchan?".

"Iyaa. Beberapa bulan yang lalu". Felix menunduk dalam dengan jemari saling bertaut.

"Kamu baik-baik aja?".

"Ga ada yang baik-baik aja saat kehilangan Jin". Felix mendongak sembari tersenyum tipis.

"Maaf, aku gak bermaksud untuk membuat kamu tidak nyaman".

"Ketemu kamu, aku gatau ini bakal terjadi. Tapi karena udah terlanjur-"

"-Aku udah maafin kamu Hyunjin, sudah sering menemani Berry, aku mengucapkan banyak terimakasih. Maaf sudah merepotkan".

"Engga. Sama sekali engga. Berry anak yang baik juga pintar. Dia juga berani. Kamu adalah seorang papa yang hebat".

"Jin, tolong pikirkan lagi".

"Tentang mamaku".

::

"Good morning Daddy!".

"M-morning.. jadi kamu mau panggil uncle dengan sebutan Daddy beneran?".

"Sini sinii...". Berry mengisyaratkan Changbin untuk mendekat dengan jemari kecilnya.

"Uncle udah bilang papa?".

"He-em".

"Papa bilang apa?".

"Terserah uncle sama Berry aja. Gitu katanya. Emang kenapa?".

Berry mendekap Changbin yang baru bangun tidur itu dengan kedua tangannya. Untungnya Felix sudah keluar dari kamar itu sebelum Berry masuk.

"Berarti papa juga sayang Uncle".

"Apaan sih kamuu".

Changbin merasakan degup tak biasa dalam dirinya hanya karena ucapan seorang anak berumur Delapan tahun.

Sekali saja, sekali saja dalam hidupnya. Changbin akan mempercayai omongan itu.

"Kenapa kamu mau panggil Uncle pake Daddy?".

"Unclee-"

"Uncle adalah laki-laki paling baik yang pernah ada. Uncle yang lebih dulu mengenal papa. Uncle yang selalu jagain papa. Bahkan saat Daddy pergi, Sedetik pun uncle gak pernah ninggalin kita".

"Uncle, Berry butuh daddy yang seperti uncle".

"Yang tidak meninggalkan papa dalam keadaan apapun".

"Berry tau, uncle sayang banget sama papa. Iya kan?".

Changbin mendekap Berry kecilnya erat.

Anak ini, apa dia manusia sungguhan?
Kenapa dia bisa mengatakan hal seperti itu diusianya saat ini?

"Kenapa Berry selalu bisa nebak hati Uncle sih, hmm?". Changbin menoel hidung Berry dengan hidungnya.

"Karena Berry sayang banget sama Uncle. Berry tau semuanya. Saat Uncle selalu ngeliatin papa, khawatir sama papa, Berry tau semuanya".

"Aduh, uncle ketauan dong".

"Hehe, Berry bisa jaga rahasia uncle kok".

::


Sesuai draft awal
Aku gabakal nambah
Cast.

Jadi ya gitu👉👈

Hyunlix

Or

Changlix.

Sumpah aku berasa
Jahat banget😭
Karena dua²nya kesukaan
Ku jugaaa😭

But, i must guys....

Never ending, Goodbye ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang