Harusnya

831 95 0
                                        

Sebenarnya aku pengen sekali update cerita tp selalu gk dpt ide.
Pernah skali aku da buat 1 cerita dan aku tulisnya da pnjang baanget tp sialnya tba2 mati lampu (wifi mati) dan aku gagal menyimpannya dan langsung terhapus. Disitu gua kesal pengen nangis tp percuma jg kan ditangisin.
Ok kepanjangan nanti,..
Aku buat cerita ini special buat kalian yg slalu membaca ffku. Maaf ceritanya pendek, gua tulis cerita ini siang tdi.
Ok, silahkan membaca and jgn lupa buat ninggalin jejak ya..

...
...
....
..
.

Aku yang pertama menyukainya tapi kau yang mendapatkannya.
Harusnya aku yang berada disampingnya, bukan kau.

" Jae, menurutmu tanggal berapa ya yang cocok? Tanggal yang baik gitu? " tanyanya padaku.

" aku bukan tabib, peramal, pendeta atau paranormal, jadi jangan tanyakan hal itu padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" aku bukan tabib, peramal, pendeta atau paranormal, jadi jangan tanyakan hal itu padaku. "

" Jae, kok ketus sih jawabnya. Aku kan bertanya dengan baik-baik. "
Ingin rasanya aku mengecup bibirnya karena begitu gemas.
Dan kenyataannya aku tak bisa berlama-lama mendiaminya dan kesal padanya.

" oh tanggal yang pas ya? " aku berpura-pura berpikir.
Yoona langsung mengangguk dengan senang.

" menurutku 29 Februari. " kataku lalu pura-pura menyibukkan diri dengan ponselku.

" chankaman.. aku tanya Sehun dulu, dia setuju atau tidak.. " ujar Yoona dengan riang.
Aku hanya mendengus kasar lalu tanpa pikir panjang meninggalkannya.

" Jae, kau mau kemana? Nanti siapa yang mengantar aku pulang? " pekiknya padaku.

" kau bisa telpon Sehunmu! " kesalku dan pergi.

Namun lagi-lagi, aku terlalu lemah. Tak tega meninggalkannya, meski aku tahu banyak yang akan mengantarnya pulang.
Tapi aku tak tega meninggalkannya sendirian, meski aku tahu Yoona tipe orang yang sangat friendly dan mudah mengajak orang yang tak dikenal untuk mengobrol.

Tanpa sepengetahuannya, aku diam-diam mengawasinya.
Aku takut ada hal aneh yang bisa melukainya, karena aku mencintaimu Yoona. Aku takut kau terluka.

" Sehun-ah, aku sudah memilih tanggal yang pas juga bagus. "

Aku hanya bisa mendengar ucapannya sedangkan namja yang ia telpon, aku tak bisa mendengar ucapannya.

" 29 Februari bagaimana? Kata Jaehyun itu tanggal yang pas buat kita bertunangan. " jawab Yoona dengan riang.
Entah mengapa, semenjak Yoona mengenal namja yang bernama Oh Sehun, yeoja bermarga Im itu mulai berubah dan sialnya perubahan itu membuatku semakin mencintainya.

" wae? Aku meminta saran Jaehyun dan aku setuju. Apa Sehun-ah tak suka? "

" menjauhi Jaehyun? Wae? Dia bahkan sudah meninggalkanku sendirian disini. " Yoona mulai memasang wajah masam.

Aku hendak menghampirinya, namun mendengar perkataan Yoona selanjutnya membuatku kembali duduk pasrah dikursi persembunyianku.

" Sehun-ah kau ada disini? Jeongmalyo? Oh aku melihatmu!!! " pekik Yoona girang.

oneshot 2019 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang