Battle Siklus (Part 1)

249 8 1
                                    

"Kau yakin kita akan baik baik saja jika sekolah ??".

Levine kembali menatap sang tunangan. Lalu mengangguk.

"Kita pulang sebelum matahari terbenam !!".

Dianna melirik jam tangan.

"Ayo guys, kita sudah hampir terlambat !!".

Jessica merapalkan mantra. Dan kami semua menghilang.

#=====#

"Mereka gak masuk lagi yaa ??".

Nathan menggeleng tak tahu. Motor Nathan melewati hutan terlarang, membuat Jasmine bergidik.

"Cepetan dikit kenapa ??".
"Iyaa sabar !!".

Wusshh. Mereka tersentak kaget, tapi kemudian menghela nafas lega.

"06:45. 5 detik lebih cepat dari biasanya !!".

Jessica tersenyum bangga.

"Aku sedang dalam keadaan fit, Alex !!".
"HEYY !!".

Kami berbalik, ahh mereka berdua. Nathan menjalankan motornya, lalu berhenti tepat di sampingku.

"Gue kira kalian bolos lagi & pake cameo kalian lagi !!".

Emillie menggeleng.

"Akan bahaya jika kami terus terusan memakai clone, Nathan !!. Peter akan dengan mudah menerobos pertahanan kami !!".

Nathan beroh ria.

"Ahh, i see !!".
"06:49 guys !!".

Itu suara Alex.

"Kita akan terlambat jika terus terusan disini, let's go !!".

Jessica kembali merapalkan mantra, lalu kami menghilang di depan mereka.

"Dihh, seenaknya mereka ngilang gitu aja !!. Dasar makhluk aneh !!". keluh Jasmine
"Mereka kan emang bukan manusia, Jas !!. Ayo naik !!. Kita hampir telat !!".

#=====#

"Eh, lo tahu gak ??. 2 malam terakhir ini, warna bulan selalu merah kehitam hitaman. Kenapa yaa ??".

Langkah kakiku terhenti. Lalu menatap sekeliling.

"Iya, gue juga lihat !!. Tapi kenapa yaa ??".
"Kata para ilmuwan yang gue denger di tv, mereka masih nyelidikin kasus ini. Aneh banget deh !!".

Aku menghela nafas, sepertinya siklus red moon sudah semakin menjadi jadi. Aku mendudukkan diri di kantin.

"Kau mendengarnya, Alexa ??".

Aku mengangguk malas mendengar pertanyaan dari Dianna.

"Huhh, dengar ??. Dengerin apa ??".

Itu suara Jasmine.

"Kepo lo !!".ledek Jessica

Jasmine memberengut kesal.

"Red moon semakin parah, Jasmine !!".

Itu suara Alex. Dia berada tepat di sebelahku. Mereka saling menatap sekilas, lalu mengalihkan arah pandang mereka ke arah lain. Alex berdehem..

"Banyak yang membicarakan bulan yang semakin merah akhir akhir ini, dan itu sudah lumrah sekarang !!".

Aku menghela nafas.

"David benar benar payah, dia dengan seenaknya merubah siklus alam untuk menyempurnakan ambisi gilanya itu !!".

Itu suara Levine, dia duduk di sebelah Alex. Disusul Jason, Venus & Nathan.

"Bagaimana selanjutnya Levine ??. Kita sudah keteteran sekarang ??". tanya Dianna

Levine menghela nafas.

"Tak ada cara lain selain memperkuat skill yang kita miliki !!".

Jason mendadak berbalik. Iris hazel pucatnya menatap langit biru. Waktu mendadak terhenti. Membuat kami kaget. Tak lama Jason berlari ke balkon & terbang ke langit. Dan, bruaakkkkk !!!.

"AAAA !!". teriak Jasmine kaget

Itu Louise Yohanesse Sergio, salah satu kaki tangan David.

"Berani beraninya kau memata matai kami di saat peperangan berlangsung, Demon sialan !!".

Yaa, dia adalah demon berdarah murni yang berkhianat pada Lord Marcus. Dia adalah sahabat David. Louise menyeka darahnya, lalu tertawa.

"Angel muda yang cukup berbakat !!!. Lumayan juga kekuatanmu !!".

Levine melesat ke arah Louise. Menatap datar demon pengkhianat di depannya.

"Kau rupanya berniat mati sebelum peperangan disini, Louise !!".

Louise tertawa kecil.

"Anak kecil sepertimu mau melawanku ?!!. Ahh, aku lupa kau ini pangeran demon ehh ??".

Tangan Levine mengepal kuat. Aku melesat ke arah demon itu.

"Kami memang anak kecil, Tn. Louise. Tapi apa kamu lupa kalau kami ini siapa ??".

Louise berdecih.

"Sifat kalian tak pernah berubah, selalu sombong sejak dulu !!".

Dia berdiri tepat di depanku.

"Aku kemari hanya memperingatkan kalian. Peperangan akan berlangsung 6 bulan dari sekarang !!. Bersiap siaplah menyerahkan kedua immortal itu pada kami jika kalian kalah !!".

Levine menggeram marah, dengan cepat aku merentangkan tanganku untuk menahannya.

"Tentu kami tak akan kalah dengan mudah, Louise !!. Apalagi pada kaum hitam seperti kalian !!".

Louise tertawa meremehkan.

"Kau benar benar mirip ibumu, sama sama sombong & angkuh !!. Kita lihat saja nanti !!".

Dia menghilang di telan angin. Aku menatap langit. Matahari mendadak merah menyala, membuatku mengepalkan tanganku kuat. Tak lama warna matahari itu kembali normal.

"David, akan kubuat kau menyesal sudah melakukan ini pada kami !!".

Dracula GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang