Dracula Girl

Final Battle

"Bagaimana rasanya melawanku kembali ?!".

Aku menggerutu.

"Kau curang sekali. Tapi aku sebenarnya heran waktu itu kenapa kau bisa kalah dengan cepat oleh dracula rendahan seperti kami !!".
"Jangan merendahkan diri sendiri Alexa, kita ini sama seperti dia !!!".

Duakk !!!.

"Ukhh, menyebalkan !!".

Jessica menyeka darahnya.

"Kau mundur, Jessica !!. Dia biar aku yang urus sekarang !!".
"Aku sudah lelah menggunakan tekhnik itu. Jadi aku tak ingin jadi penyegel !!. Hei, White Dracula !!!. Jangan sembarangan menyambuk ?!. Kau mau aku mati ?!".

Alex tertawa gugup.

"M-maafkan aku !!".

3 penyegel di belakang (Mommy, Daddy & Tn. Volturi. Satu ahli medis di bagian paling belakang, dan penyerangnya adalah aku, Jessica, Alex & Venus. Menyebalkan !!.

"Gream reapper itu lebih gelap dari yang tadi. Bisa bisanya dia masih bertahan sampai sekarang !!".
"Kau tahu sendiri kan bagaimana kuatnya gream reapper itu. Bahkan pemiliknya sedang tertawa mengejek pada kita !!".

Venus mendengus.

"Dia lebih menyebalkan dari yang ku kira !!".
"Kau baru mengetahuinya ?!".
"Kalian banyak sekali bicara !!. Fokus !!".
"Kami sedang berusaha mengulur waktu kami agar kekuatan kami full, Alexa !!. Jadi maaf jika kami berisik !!".

Satu serangan dari Jessica berhasil menerbangkan pedang legendaris milik gream reapper itu. Dan pedang itu mendarat ke arah Tim Dianna.

"HEYYYY, KAU MAU KAMI MATI ?!".

Itu suara Dianna. Pedang itu kembali melayang ke pemiliknya.

"MAAF KAMI TAK SENGAJA !!".

Sebuah api hitam mengarah pada Jessica, dan berhasil di tepis olehnya.

"Sensi sekali !!".

Peter menerbangkan Venus ke udara & berhasil di tangkap oleh Alex.

"Fokus, Venus !!".
"Kalian lemah sekali !!. Sudah cukup bermain mainnya !!!".

Dia merapalkan mantra, dan dengan sekali hentakan kami terbang ke belakang.

"SIALLLLL !!!!".

Kepalaku terantuk ke sebuah pohon. Menyebalkan. Aku menatapnya kesal, tapi. Aku menyeringai saat mengingat sesuatu. Bagian tubuh yang selalu dia hindari dari pukulan di setiap pertarungannya.

"Ada apa ?!. Apa kau mulai gila gadis muda ?!".

Aku merapalkan mantra, dan pedangku kembali muncul.

"Tidak, hanya saja aku teringat masa lalu !!".

Kekuatanku terpusat penuh pada pedangku. Aku harus fokus, kalau tidak akan terjadi kesalahan fatal jika aku gagal. Aku melesat cepat, dia memasang kuda kuda. Serangan demi serangan dia tepis beberapa kali.

"Kau mengincar sesuatu ?!".
"Tidak, hanya saja. Aku sedang berusaha membuatmu bersenang senang sebentar !!".

Dahinya menyernyit. Dalam hati aku menyeringai puas saat klonku datang dari belakang. Aku melemparkan pedangku padanya, dia berbalik dan jlebbb !!!.

"Aekkk___".

Pedangku sukses menembus dada kirinya. Dia meraung kesakitan, lalu menatap klonku penuh amarah. Lalu berbalik menatapku dengan iris peraknya. Semuanya menatapku tak percaya.

"Kau memang sangat sulit ditembus oleh siapapun. Tapi itu salah, hanya ada satu immortal yang mampu membunuhmu, yaitu ayah kandungmu sendiri. Dimana saat itu dia melakukan hal yang sama padamu seperti sekarang saat kau turun dari tahtamu, sebelum kau di buang ke lautan Arktik. Dan bagian tubuhmu itu adalah kelemahan setiap dracula. Apa aku benar ?!".