(15)

2K 264 11
                                    

Reader POV

Erwin danchou, pernah bertanya padaku waktu itu.

"Menurutmu dunia ini bagaimana?", katanya.

Aku hanya bingung harus jawab apa.

Waktu itu, aku masih belum bisa bicara dan belum keluar dinding bahkan berkeliling.

Aku hanya menggelengkan kepalaku.

Lalu, Levi heichou yang bertanya.

"Kenapa kau masuk pasukan ini?"

Aku menulis jawabanku di kertas, "aku kan tidak bilang apapun, danchou saja yang seenaknya bilang 'mulai hari ini kau prajurit pasukan scout legion' benar kan?"

Bahkan danchou tidak bertanya aku mau atau tidak.

Aku sibuk dengan membaca sampai tidak memperhatikan mereka.

"Apa kau tahu pasukan apa ini?", Levi heichou bertanya lagi.

Aku menatap mata tajamnya dan berpikir.

"Pasukan maniak bersih-bersih?", dari jawabanku ini aku mendapat pukulan dari heichou.

Sampai mereka memberitahuku.

Pasukan yang rela mati untuk umat manusia.

Kebebasan umat manusia.

Dari mahluk misterius titan.

Awalnya aku ragu membunuh titan karena mereka tampak seperti manusia dan aku bisa merasakan kalau mereka itu manusia tapi sedikit aneh.

Setelah ingatanku kembali, aku tahu sesuatu.

Aku bukan dari sini.

Aku dan ibuku dibuang kemari, tepatnya di luar dinding.

Anehnya dulu, para titan tidak mengejar ibuku tapi aku.

Aku tidak tahu kenapa.

Hange bilang juga, waktu aku ditemukan pingsan -tertidur mungkin- tidak ada titan yang mendekat.

Aku tidak tahu kenapa.

Apa aku tidak enak?

"[Name], sepertinya ada kehebohan di kota"

"Ada apa?"

"Yeah, titan dalam dinding memang kejadiannya lama sih tapi masih dibahas"

"Annie wa?"

"Titan perempuan itu? Aku sempat kebagian jaga, dia di ruang bawah tanah masih beku"

Tidak ada cara untuk buat dia lolos dari kristal itu?

Di markas bagaimana ya?

Aku ingin membaca buku lagi, belajar banyak hal dari Armin tentang dunia luar, dan hal lain.

Ah, aku lupa kalau sekarang aku ada di luar dinding.

Di sebuah kastil di dunia luar.

Aku jarang keluar saat matahari ada.

Kadang ada titan yang mengintip.

Itu membuatku takut.

Oh ya, sebelum aku lupa juga.

"Eric, kenapa bisa aku dan kau berbeda? Padahal kan kita sejenis"

"Hm...yah, hanya saja aku ini murni dan kai ehm...aku tidak enak mengatakannya"

"Aku sudah mati dan dibangkitkan jadi vampire. Intinya aku seperti...hantu atau manusia yang reinkarnasi dan mengalami kecacatan?"

Ingatanku kembali dan itu yang aku ketahui.

Aku sudah mati, bekas luka di dadaku buktinya.

Lidahku pernah dipotong juga.

Itu sebabnya aku tidak bisa bicara.

Bekas jahitan di lidahku, mungkin ini lidah ibuku.

Jantungku juga, apa punya ibu?

"Hatimu manusia tapi tubuhmu itu ehm...undead half vampire? Aku juga kebingungan tahu"

"Sou ka...Eric, di mejamu ada sketsa perempuan. Apa itu salah satu dari ribuan mantanmu?"

Dia diam, pertama kalinya aku lihat dia diam dan berekspresi sedih begitu.

Biasanya sih, banyak bicara dan ceria sekali. Kadang menyebalkan sih.

"Aku memang playboy, aku akui itu", Eric merebahkan tubuhnya sepertiku yang sedari tadi rebahan. "Tapi...perempuan yang aku gambar itu spesial"

Pertama kalinya aku lihat ekspresinya seperti itu.

"Mukamu begitu membuatku jijik"

"Arigatou, [Name](*^▽^*)"

Levi POV

[Name], aku ada misi.

Apa kita akan bertemu lagi di misi ini?

Apa aku akan menemukanmu terbaring di rumput lagi?

Aku ingin bertemu denganmu lagi.

Seperti mimpi waktu itu.

Meski hanya mimpi.

Aku mengambil setangkai mawar yang ada di vas.

Mencium mawar terakhir yang ia berikan//bunga terakhir~ kupersembahkan kepada yang tercinta🎤

"Ittekimasu, [Name]"

Dan mengembalikan dengan hati-hati.

Sejak aku bertemu denganmu waktu itu, meski mimpi atau bukan aku tidak peduli.

Kristal mawar tidak muncul lagi di mejanya.

[Name]...baik-baik saja kan?

"Itterashai, heichou"

Aku mendengar suaranya.

Mungkin hanya imajinasiku.

Aku terlalu merindu padanya.

[Name] cepatlah kembali.
------+--++++++++--++-+++-+--------------------
OMAKE

"Wuah!"

"Doushita, [Name]!?"

"Le-Levi heichou ga..."

"Hm? Oh! Mukamu merah lho"

"Levi heichou me-menciumku"

"He~ jadi mawar kristal itu terhubung denganmu? Masa sih kau buat dari keringatmu? Jorok ih"

"Tidak woi! Aku buat dari udara sekitarku!"

"Dibagian mana dia menciummu?"

"Atama..."

"Cih, chibi nggak seru"

"Mo!"

Mysterious Woman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang