Reader POV
Ini bukan ekspedisi.
Tapi sepertinya aku diuji (T▽T)
Aku keluar dinding, bersama heicho, Eren, dancho, Mike, dan buntaichou.
Aku tidak tahu apa mau mereka ╥﹏╥
Mereka mau menunjukkan titan padaku?
Atau apa?
Mungkin heichou marah gegara aku hampir membakar markas.
Ah, yabai╥﹏╥
"Woi, bocah! Lihat depanmu!"
Kyojin!
Tinggi! Dan...terlihat enak(?)
"Jangan melamun idiot!"
Aku menebas tengkuk titan tersebut.
Darahnya mengenaiku.
Bau darahnya--
"Oi! Bocah!"
Author POV
Mata pasukan scout legion itu membulat.
Kala [Name] menjilat darah titan di pedangnya seakan kehausan.
"[Name]! Jangan!", Hange menyambar pedang di tangan kiri [Name].
Sedetik kemudian, perempuan itu tersadar ketika pundaknya di tepuk.
Tatapan bingung ia lemparkan ke pada orang yang menatapnya.
Ada apa? Apa yang kulakukan barusan?, pertanyaan tersebut menghantui pikirannya.
"Cukup, kembali ke markas sekarang"
"Ha'i!"
Mereka menuruti titah sang komandan.
"Kenapa diam saja? Naik ke kudamu, bocah", nada tegas Levi sanggup membuat [Name] mengikuti perintahnya.
"Aneh ya, titannya tidak ada yang keluar", Hange menggerutu.
Dalam benaknya ia tidak percaya.
Hange pernah mencoba menjilat darah titan.
Tapi lidahnya terasa terbakar, sedangkan [Name] baik-baik saja.
Levi POV
"Buka mulutmu"
Kenapa aku melakukan hal konyol ini?
"Ini perintah, buka mulutmu"
Bocah gila yang menjilat darah titan ini.
Membuat si Hange mengoceh lebih berisik dari biasanya.
"Julurkan lidahmu"
Mustahil!
Meski aku tidak pernah mencoba menjilat darah titan kotor itu.
Teriak si kacamat sialan itu bukti kalau darah itu berbahaya.
"Kau tidak merasakan apa-apa?"
Dia menggeleng.
Sedikit merepotkan bicara dengannya.
Karena dia bisu.
Grep!
"Hei!"
"Maafkan aku Levi heicho! Aku tidak bermaksud membakar markas! Tolong maafkan aku! Jangan lempar aku ke mulut titan!"
Apa-apaan isi kertasnya ini!?
"Lepaskan tanganmu dari kakiku"
Dia menggeleng lagi.
Hah!
Menyebalkan sekali!
Ingusnya kena sepatuku!
"Lepas!"
Buak!
Akhirnya lepas ju--
Bruk.
Author POV
[Name] memeluk pinggang kaotennya itu dengan erat.
"Hei! Bocah, lepas!"
Gadis itu menatap Levi dengan wajah memohon.
Meminta maaf tanpa kata-kata yang terucap.
Sayangnya sang kapten tidak peka.
"Lepaskan aku, bocah! Kau bau karena belum mandi!"
[Name] menggelengkan kepalanya kuat.
Aku tidak akan lepas sampai heichou memanfaatkan!, [Name] gigih pada pikirannya.
"Lepaskan bocah!"
Semakin Levi bersikeras melepaskan pelukan, pelukan [Name] mengerat.
Dan tanpa sengaja terlihat oleh pasukan khusus Levi yang kebetulan mendengar suara ribut.
"Lepas!"
"[Name] bilang, maaf terus-terusan", Petra angkat bicara.
"Hah? Untuk apa?", alis Levi memincing.
"Soal meja katanya"
Bagaimana dia bisa paham si bocah bisu ini?!, benak sang kapten bingung.
Pada akhirnya dia berhenti, "ya aku...memaafkanmu"
Mata [Name] berbinar dan melepas pelukannya.
"Dengan syarat bersihkan ruanganmu, sampai bersih! Paham?"
Anggukkan kepala [Name] jawabannya.
"Jangan buat terbakar lagi mengerti?"
Sekali lagi [Name] mengangguk dan dia menghela napas lega.
"[Name], daijoubu ka?"
Acungan jempol sebagai jawaban.
[Name] ke ruangannya.
Hange POV
Lidahnya tidak terluka sedikit pun!?
Irinya!
Sebenarnya [Name] itu apa?
Kenapa dia menjilat darah seperti kehausan begitu?
Kata Mike baunya seperti orang mati.
Yang benar saja!
Orang mati tidak akan hidup lagi!
Aku harus cari tahu!
Apa mungkin dia bisa berubah jadi titan?
Tidak, tidak, tidak.
Kalaupun iya, pasti disekitar matanya ada balasnya waktu kami temukan.
"Kalau dipikir...tidak ada data yang cocok dengannya. Baik penduduk di sini, dinding lain, dan desa yang dia bilang"
Hm, perempuan itu sangat aneh.
"AH! BERI AKU PETUNJUK!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Woman
FanfictionPasukan scout legion menemukan seorang wanita yang pingsan di luar dinding saat ekspedisi. Namun, wanita tersebut menyimpan rahasia. Reader x Levi