Mysterious Woman

(25)

Author POV

Keberhasilan dicapai.

Namun, sangat sedikit yang selamat.

Bahkan sang komandan pasukan tersebut gugur dalam perang.

Rasa sedih dan lainnya bercampur aduk bergemuruh dalam hati.

Tidak percaya mereka akan berhasil.

Dan tidak percaya kawan mereka telah gugur.

"Kau berhasil, Erwin...istirahatlah dengan tenang"

Tak terkecuali kapten scout legion yang terkenal kejam dan tak berperasaan.

Pelantikan dan pemakaman sang komandan di hari yang sama.

Ekspedisi menelusuri dunia luar.

Setelah beberapa waktu terakhir mereka ke luar dinding.

Hamparan pasir.

Perbatasan antara daratan dan air.

Lautan membentuk luas di hadapan mereka.

Lautan yang ada di buku Armin Alert baca.

Membuktikan kalau isi buku yang ia baca bukan omong kosong.

Levi POV

Sangat tenang dan damai.

Apa ini akhir semuanya?

Tidak, musuh masih yang sebenarnya masih ada di depan mataku.

"Shorty! Ayolah kemari airnya baik-baik saja!"

Aku tidak peduli dengan apa yang dikatakan Hange.

Dia memberiku mahluk yang mengerikan tadi.

Anginnya bagus juga.

Aku masih penasaran yang dikatakan bocah titan itu.

(Flashback on)

"Levi heichou, di mana {Name}-san?"

"[Name]? Dare?"

"Heichou, kau tidak melupakan {Name]-san kan? [Name]-san vampire atau apalah dia yang kalian temukan setelah misi di luar dinding!"

Dare?

Apa yang dibicarakan bocah ini?

"Armin, kau pasti kenal dia! Kau kan yang mengajarinya bicara!"

"Etto...dare da [Name]-san?"

"Jangan kau juga Armin!"

"Di pasukan kita tidak ada yang memiliki nama itu ataupun dari luar dinding yang kita temukan waktu misi"

"Hange-san juga!"

(Flashback off)

Mungkin anak itu hanya lelah sehabis perang lalu rapat dengan ratu.

{Name} ka? Rasanya tidak asing.

Arigatou, Levi

Aku terkejut dengan suara Erwin yang ada di telingaku.

Dan sosoknya di sebelahku.