(27)

1.4K 167 31
                                    

Levi POV

Surat yang kutemukan 3 hari lalu.

Tidak dapat kubuka.

Surat yang aneh sekali.

Mungkin Eric punya cara.

"Ada apa cebol? Tumben cari aku |°з°|"

Menyebalkan.

Aku harus meminta bantuannya.

Aku memberikan kotak yang kutemukan di kamar kosong tersebut.

Kenapa baru sekarang?

Karena kami disibukkan hal lain.

Tentu saja yang merepotkan.

"Wuoh! Cebol kesambet apa nih kasih aku hadiah?! Kau salah makan?! Atau Hange mencampur sesuatu lagi di makananku?!"

"Buka saja, keparat"

Berisik sekali dia.

"Aw, makasih cebol. Manis sekali deh"

Ok, dia membuatku muak plus jijik.

"Hehe, apa ya isinya?"

Buka saja kenapa sih (҂⌣̀_⌣́)!?

Hah~

Mendokusai!

Ekspresi mukanya mengeras seketika ketika tahu isinya.

Kenapa sampai begitu sih dia melihat surat?

Kan bukan aku kasih tikus mati.

"Dari mana kau dapat?"

"Di ruangan sebelah ruanganku, malam tiga hari yang lalu"

Surat dia ambil.

Membolak-balikan.

Mengendusnya.

"Woi, ngapain kau jilat?"

"Biar tahu rasanya cebol"

Menjijikan.

Dia mengendus saja sudah menjijikan.

Mengingatkanku akan Mike//meanwhile Mike di isekai : hacho!

Lalu dia mencoba membukanya.

Merobeknya.

Dan membakarnya.

Hasilnya, surat itu baik-baik saja.

"Oh, coba aku potong"

"Tidak akan berhasil, dibakar saja suratnya utuh"

Apalagi dipotong.

Seringai Eric menyebalkan untukku.

Entah karena apa aku kesal melihatnya.

Padahal, aku tidak begitu dekat denganmu juga.

Hanya akhir-akhir ini.

"Hoho, aku tahu caranya!"

"Apa yang--"

Crash!

"Dengan stempel dari setetes darahmu daaaaaaaan voila terbuka"

Amplopnya terbuka karena darahku.

Dari jariku yang dia tusuk seenak dia boker di manapun.

"Mau aku baca suratnya cebol?"

"Aku saja...terima kasih"

"Keajaiban dunia si cebol bilang makasih!"

Ini pertama dan terakhir aku minta tolong pada si berisik sialan Eric.

Mysterious Woman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang