Mysterious Woman

(21)

Reader POV

"Bertemu ratu?"

Tunggu kenapa aku harus menemui orang paling ternama di dunia ini?

Untuk apa?

Memakanku?

Ratunya si mungil imut itu kan?

Saat ini, aku dan Levi sedang berjalan ke ruangannya.

"Dia ingin bicara denganmu empat mata saja"

"Untuk apa? Mengambil darahku? Mengirisku?"

Levi berhenti begitu aku mengatakan hal tersebut dan berbalik menatapku.

"Kalau itu terjadi, aku bunuh dia sekalipun aku akan dieksekusi nantinya", tidak jangan Levi!

Kalau kau bunuh dia, scout legion dalam bahaya lagi.

Meski misi kami selalu bahaya sih.

Langkah kami berhenti di depan pintu besar yang aku yakini di balik pintu ini gadis paling mungil di pasukan scout legion ada.

Duduk manis di sana seperti boneka yang cantik.

Dibanding denganku, dia jauh lebih imut dan feminim.

"Hanya [Name] yang diizinkan masuk", kata penjaga pintu.

"Teriaklah kalau penjaga di sana macam-macam denganmu"

"Levi, tidak akan terjadi apapun"

Heichou ehem maksudku Levi jadi lebih khawatir sejak waktu itu.

Aku masuk ke ruangan yang sangat besar.

Memberi hormat pada sang ratu, "hormat hamba kepada Yang Mulia Ratu Historia"

"Ya ampun, [Name]-san tolong berdiri dan biasa saja"

Meski jadi ratu, sifatnya tidak berubah.

"I-itu berlebihan", sifatnya manis sekali. "Sambil minum teh yuk dengan santai"

"Baik, ratu"

"[Name]-san tolong biasa saja ya"

Aku mengangguk lalu mengikutinya ke arah balkon.

Duduk berhadapan dengannya.

Aroma teh yang harum menguar di hidungku.

Sambil bertanya, apa yang ingin dia bicarakan denganku?

Levi POV

Membosankan menunggu di luar sini.

Kenapa lama sekali?

"Hei, kau penjaga pintu sialan"

"Ha'i!"

"Apa yang misterius tapi menawan dan membuatmu mabuk?"

"Sake?"

"Bir?

"Jawabannya [Name]"

Astaga aku jadi idiot.

"Tertawa idiot"

"Ahahaha"

Cih, mereka membosankan.

"Apa yang jika bunga kalau ditiup hilang?"

"[Name]?"

"Dandelion idiot"

Kapan selesainya sih?

Ini sudah satu jam lebih.

Apa yang keduanya bicarakan?