Reader POV
Watashi wa wakaranai.
Kenapa setiap bangun aku merasa aneh?
Seperti sesuatu yang aku lupakan.
Pertanyaan yang sama saat aku bangun.
"Ini di mana?"
Aku tidak ingat, tapi rasa mengatakan itu setiap hari.
Setiap aku bangun dari tidurku.
"Kamarmu, markas scout legion, dan aku kaptenmu Levi"
Heichou selalu ada di kamarku.
Dan rasanya aku seperti sudah lama mengenalnya.
Setiap kali melihatnya, ada perasaan hangat di dalam dadaku.
Nyaman saat bersamanya.
Senyumnya yang meski pelit, membuatku tenang.
"Heichou...apa kita pernah bertemu dan saling kenal?"
"Hm...semacam itu", ia hanya mengatakan itu saja.
"Hontou desu ka?"
Kali ini dia diam dan menepuk kepalaku.
Semakin aku ingin mengingatnya semakin sakit kepalaku.
"Cepat bersiap, malam ini ada ekspedisi"
Aku mengangguk ketika heicou bilang begitu.
Entah kenapa sakit melihat heichou seperti itu.
Levi POV
Sial...
Aku tidak tahan lagi.
Setiap pagi.
Setiap hari aku selalu mengatakan hal sama.
Dan [Name] sama sekali tidak mengingat apapun.
Tapi pertanyaannya tadi, apa dia merasakannya?
Kalau memang itu benar, aku bersyukur sekali.
"Levi heichou?"
"Nani?"
"Kenapa heichou menangis?"
"Hah?"
Dia benar, air mataku keluar seenaknya.
Sakit rasanya merasakan ini.
"Heichou, jangan menangis...jangan--"
"Naitenai"
"Ittai..."
Tangan hangat [Name] menangkap wajahku.
Apa maksudmu?
Apa kau terluka? Bagian mana yang sakit?
"Aku mohon...Levi heichou jangan bersedih ya?"
Terlihat jelas rupanya.
Aku memang tidak bisa menahan rasa sakit ini.
Aku menciumnya dalam pelukanku.
Aku benar-benar ingin kau mengingatkan, [Name].
Barang sedikitpun tidak apa bagiku.
Aku hanya ingin kau ingat padaku.
"Tck...", lidahku digigit.
Sudah berapa lama dia tidak menghisap darahku?
[Name] mendorongku, "he-heichou maaf aku--"
"Hisap", aku menggigit tanganku hingga berdarah. "Aku tahu, siapa kau sebenarnya dan hubungan kita..."
Lebih dari atasan dan bawahan.
"Heichou, apa yang kau--"
"Kau menggigit lidahku dan meminum darahku kan? Bagaimana rasanya?"
[Name] membalut luka yang kubuat dengan lengan bajunya.
Begitu ya...bahkan kau sampai tidak tahu kau ini apa?
"Heichou...jelaskan padaku"
"Aku ingin, tapi aku tidak ingin kau merasakan sakit"
"Itu cuma...sakit kepala biasa"
Aku tidak bisa meski aku ingin sekali mengatakan semuanya.
Aku tidak ingin kau merasakan sakit.
Aku tidak mau.
Terdiam aku memeluknya.
Mendekap tubuhnya yang rapuh.
"Heichou?"
Aku mohon ingatlah aku.
Ingatlah semua yang kita lalui bersama.
Aku memohon padamu.
"Levi...", suara tangisan.
"Tidak, tidak, jangan menangis mengerti? Aku tidak bermaksud menyakitimu"
"Sakit...aku tidak tahu kenapa...rasanya sakit sekali di sini"
Aku pun merasakan hal yang sama, [Name].
Dadaku sakit.
Sangat sesak mengetahui jika kau terbangun dan melupakanku.
Melupakan hari yang kita lalu sehari.
Kita lalui selama ini.
Kenangan yang ada di ingatanku.
Kenangan akan dirimu melekat di ingatanku.
Sedangkan ingatan akan diriku.
Kenangan akan diriku, terhapus di ingatanmu.
Terhapus bagai debu yang terbang.
"Sesak..."
"Aku juga, [Name]"
"Doushite...nani ga wasurete...shimashita ka?"
Aku tidak bisa menjawabnya.
Aku ingin, tapi aku tidak ingin menyakitimu.
Eric POV
Malam ini misi merebut dinding Maria.
Aku tidak sengaja melihat kedua sejoli itu.
Aku ingin membicarakan rencanaku pada si cebol.
Tapi waktunya tidak tepat.
Aku sudah periksa mawar kristal tersebut.
Dan benar itu ingatan [Name].
Cara mengembalikan ingatannya sedikit beresiko.
Aku harus membuktikan wujudnya tersebut dengan sempurna.
Tapi nantinya akan berdampak padanya.
Pasti si cebol tidak setuju.
Pasti tidak setuju.
Sementara aku biarkan keduanya.
Love love time.
Hal itu terjadi lagi.
Hal yang sama denganku di masa lalu.
Hal yang sama seperti keduanya alami.
Tapi, ingatanku tidak diambil.
Yang diambil dariku adalah kekasihku.
Manusia tercantik hingga ke hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Woman
FanfictionPasukan scout legion menemukan seorang wanita yang pingsan di luar dinding saat ekspedisi. Namun, wanita tersebut menyimpan rahasia. Reader x Levi