chapter 27 ( end )

12.6K 716 26
                                    

Kuingin saat ini, engkau ada di sini
Tertawa bersamaku, seperti dulu lagi
Walau hanya sebentar, tuhan tolong kabulkanlah.

Hanya rindu - Andmesh.

Di dalam kisah yang sebentar ini, rupanya kamu begitu banyak mengambil peran. Kemudian dengan lancangnya pergi hanya dengan meninggalkan sehelai angan.

° Reportalove °

Secara keseluruhan, kehidupan Imel berangsur pulih seperti sedia kala, bergerumul dengan deadline dan rubrik berita. Hari-harinya cukup baik. Namun tanpa kehadiran Aksa yang selalu membuat perempuan itu tertawa dengan cara yang tidak ia sangka cukup memberi pengaruh pada sikap Imel belakangan ini seperti ada yang kurang dalam hidupnya.

Derap suara langkah kaki beberapa orang membuat Imel mengalihkan atensinya. Surya bersama kedua orang lainnya yang selalu ada untuk Imel beberapa hari belakangan ini memasuki ruangan Redaktur yang untung sedang minus sang redaktur pelaksana.

"Mel, dipanggil ke ruangan Pak Henry." Begitu kata Surya saat melihat Imel menatapnya dengan tatapan bingung.

Imel mengangguk kemudian ikut berdiri bersama Surya, Fandy juga Anggy.

Surya merogoh kantong celana sebelah kirinya dan memberikan benda kecil berwarna hitam ke tangan Imel. Yang jika jatuh ke tangan Rinto akan menjadi berita yang akan mengungkap siapa Aksa sebenarnya.

Laki-laki yang berprofesi sebagai wartawan merangkap stalker para artis itu menepuk pelan pundak Imel.

"Lo harus liat apa yang ada di sana. Sengaja nggak gue kasih tau siapa-siapa karena gue harap itu bisa jadi gift permintaan maaf gue ke Aksa."

Imel, Anggy dan Fandy sempat terpaku dengan apa yang diucapkan Surya. Jelas, itu bukan Surya sekali.

Suasana di ruangan Henry yang tadinya serius pelan-pelan berubah haru. Ketika gambar pada tembok menampilkan gambar Aksa dengan beberapa orang yang Imel ketahui dari kaos putih yang mereka kenakan adalah aktifis hutan dan hewan terancam punah.

Di layar, menampilkan senyum Aksa saat Aksa tengah membopong seekor Kura-Kura di tepi pantai. Dengan kaos putihnya Aksa terlihat bahagia walau terlihat menjaga jarak dengan beberapa perempuan di sampingnya.

Beberapa comment feeds Instagram yang Surya screenshot dan dijadikan satu file di layar tersebut terpampang.

Aksa itu penyuka bintang. Dan tipikal laki-laki yang sangat menghargai perempuan. Sukses terus Aksa.

Di dekat Aksa aku merasa jadi perempuan berharga. Dia punya batas kesopanan dengan wanita yang luar biasa. Salut sama Aksa.

Satu foto menampilkan senyum milik Aksa Delvan Arion terkembang tulus. Ketika berada pada sekerumunan domba putih yang berebut wortel di tangannya.

Aksa itu laki-laki penyuka binatang. Katanya mau punya perempuan yang suka sama binatang juga. Aku suka kok Aksa.

Untuk beberapa saat Imel menarik sudut bibirnya pelan. Kerinduan akan sosok Aksa kembali menerobos relung hatinya.

Perempuan itu dinilai bukan dari wajahnya, Mel. Tapi dari sikapnya. Kalo mau dihargai, lo harus bisa ngehargai diri lo sendiri dulu.

Perkataan Aksa tempo hari terngiang di kepala Imel. Ternyata, Aksa memanglah tipikal laki-laki yang sangat menghargai seorang wanita.

Untuk beberapa saat mereka masih melihat gambar pada screenshot Instagram yang diposting beberapa bulan lalu itu. Sebelum kemudian Surya memutar sebuah video rekaman CCTV yang ia dapat dari rekannya yang bekerja di hotel.

Reportalove ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang