"I'm glad that you came," sapa Nash sambil tersenyum ke arah Darren.
"Cuma mau ngasih pesan dari Aska aja Nash," jawab Darren setelah meletakkan cangkir kopinya. Dia sengaja menyambangi Nash di kantornya sebelum bertolak ke Jakarta lagi.
Alis Nash terangkat. "Kak Aska pasti ngadu yang enggak-enggak!" keluhnya.
"Dia cuma minta kamu cepet bales pesan dia aja," balas Darren yang sekarang tersenyum tipis memerhatikan si Bungsu Ardhani mendadak berwajah masam.
"Padahal kan selalu aku balas jugaaaa! Terakhir dia sok-sok-an bahas ultah Bunda. Bilangnya mau ngasih kejutan tapi minta ide sama aku bikin kejutan model gimana. Soalnya ide-ide dia agak gak masuk akal. Masa nyuruh aku ajak bunda ke Vegas! Girls out katanya, nanti dia nongol berdandan ala Elvis bareng kak Ardi sama Papa. He's totally out of his mind! Pesta di gedung normal aja Bunda gak minat, apa kabar yang begitu modelnya??" seru Nash berapi-api.
Darren menyesap minumannya sampai tandas sebelum bicara. "He's not that idiot. Kurasa dia cuma kangen kamu aja dan cari-cari alasan untuk ngobrol panjang lebar walau itu bikin dia kelihatan lebih bodoh dari biasanya."
Seketika itu juga Nash tertawa. "I miss him too ...."
"But?" potong Darren.
Nash menarik napas panjang, ekspresinya terlihat agak bersalah. "I'm too busy with my life. Bisa aja aku bilang aku sibuk sama pekerjaan. Even though that is true, but, the truth is ... I'm busy spending time with Keenan. Lebih banyak berkomunikasi sama dia ketimbang sama keluarga. Thank you, Kak D. At least sekarang kakak udah bikin aku merasa bersalah."
"Setiap individu punya prioritasnya sendiri, no need to feel sorry for that. Lagipula kamu tahu Nash, kami di sini cuma one call away from you."
"Gimana kabar Keenan?" tanya Darren lagi.
"Good, masih sibuk belajar di John Hopkins. Kami usaha ketemu minimal sebulan sekali, and for now, that's enough for me .... And how about you, Kak?"
"As you can see, I'm good," jawab Darren.
Nash tertawa. "Bukan itu maksudku. Kak Aska bilang ...."
"Apapun yang keluar dari mulut Aska soal aku, itu belum tentu benar," potong Darren cepat.
Nash kembali tertawa riang. "He said you're getting engaged."
"Well, he obviously didn't know what he said."
"Baru aku mau bilang, selamat Kak D!" ledek Nash.
"Gak perlu kayaknya," jawab Darren datar, sedatar ekspresi wajahnya sekarang.
"I knew Bella, and she's nice," tambah Nash lagi.
Darren tiba-tiba saja bangkit dari duduknya. "Yes, she's nice," gumamnya sambil menarik kopernya lebih dekat.
"Kupikir kita bisa makan malam bareng sebelum kakak pulang!!" Nash merengut saat melihat Darren bersiap pergi.
"Maybe next time, Nash. Aku masih banyak kerjaan."
Walau cemberut, Nash memeluk Darren singkat. "I still miss you, Kak D ...."
"Miss you too, Princess."
Nash mengangguk singkat. Berdasarkan pembicaraan tadi, mereka sepakat akan mengadakan late b'day party untuk Bunda Grace di rumah Shane, mamanya Darren saja. Entah bagaimana konsep acaranya, karena ini juga usul Aska, lebih baik pria itu saja yang mengaturnya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Ara
RomanceCerita tentang Darren Pramudya dan Aurora si tukang kue. another rempongers project. (sinopsis menyusul kalau udah ada ide)