Happy anniversary

9.1K 2.5K 274
                                    

Darren tiba-tiba saja muncul di Moi's saat hampir sore, membawa satu buket bunga di tangannya. "Hey, Wifey ...." sapanya sambil mengecup ringan pipi Ara.

"Kupikir kamu baru pulang nanti malam ...." tegur Ara setelah berterimakasih untuk bunga mawar merah yang dibawakan suaminya. Sudah tiga malam Darren pergi untuk urusan bisnis di New York dan seharusnya dia baru tiba malam ini.

"It's a surprise. Aku kan gak mungkin melupakan our first anniversary. Happy anniversary, Ra."

Ara memeluk Darren, bergumam, "Happy anniversary, D."

Darren tak bisa tinggal lama karena dilihatnya Ara sedang sibuk. Jadi dia memutuskan untuk pulang duluan ke tempat mereka, beristirahat sejenak sampai Ara pulang nanti.

Darren benar-benar tertidur pulas sampai dia tidak menyadari kedatangan Ara. Saat dia tersadar, dilihatnya Ara sudah mandi dan memakai bathrobe, rambutnya juga digulung dengan handuk kecil. Istrinya tersenyum manis saat menatapnya.

"Kenapa kamu gak bangunin aku?" protes Darren.

"Aku udah sampai setengah jam lalu, tapi kamu kayak orang pingsan. Ya udah ... Gak enak ganggunya. Capek banget ya, D? Aku sampai gak berani nyalain hair dryer, takut kamu kebangun."

Darren menguap, mengacak rambutnya asal. "Selama di NY aku kurang tidur," akunya.

"Oh, iya, Ra ... Pengacaraku sudah ngasih kabar, kan?"

Ara mengangguk. "Sudah tadi pagi," jawabnya.

Atas usul Darren, akhirnya Ara mengganti nama belakangnya dan tidak lagi menyandang nama Pak Salim sebagai nama belakang.

Sudah menjadi tradisi keluarganya bagi para istri untuk mengganti nama belakang mereka walau hal itu tidak berlaku untuk mama Shane. Saat Ara bertanya, kenapa? Darren menjelaskan kalau mamanya sangat bangga akan ayahnya, Ken Hamizan, jadi dia tidak bersedia mengganti nama belakangnya. Hal itu sempat menjadi pertengkaran besar, namun, papa Cakra akhirnya mengalah karena mama Shane itu luar biasa keras kepala.

Pagi tadi pengacara keluarga Darren datang, berkata kalau sekarang nama Ara sudah resmi secara hukum berganti menjadi Aurora Nova Pramudya dan semua tanda pengenal juga sudah diubah.

Ara meraih dokumen-dokumen pribadi miliknya yang tergeletak di meja dan menunjukannya ke Darren yang melihat sekilas dan merasa puas akan hal itu.

"Kalau kamu capek, batalin aja acara makan malamnya. Pesan aja, nanti kita makan di sini," usul Ara.

Darren menggeleng tak setuju, meminta waktu 20 menit untuk dia bersiap-siap.

Satu jam kemudian mereka sudah duduk berdua menikmati makan malam dengan pemandangan kota dari atas gedung pencakar langit. Ara memang tidak menginginkan perayaan besar untuk anniversary mereka yang pertama. Empat bulan terakhir ini terasa berat untuknya jadi dia hanya ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan suaminya.

"Nash minta aku buatin dia custom cake untuk acara pertunangannya minggu depan," ucap Ara tiba-tiba.

"Oh, kamu bisa?" Darren balik bertanya.

"Sure! Dia curhat juga kalau lagi ngambek sama papanya karena desak dia untuk buat prenup," tambah Ara.

Darren tertawa. "Papa AJ masih gak rela kalau Nash mau nikah. Semua cara dia lakukan supaya Nash tunda pernikahannya."

Ara ikut tertawa kecil. "Susah ya kalau jadi Princess. Kubilang, ya gak masalah seharusnya, it's for her protection. Kita aja buat prenup, kan? And I'm fine with it. Toh, harta bersama kita juga gak bikin aku susah makan."

Miss AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang