Lunch

3.3K 383 35
                                    

"Boleh saya duduk disini?" Tanya Taeyong

"Ah iya, silahkan Pak. Maaf tadi sempat lupa nama bapak" ucap Jisoo tersenyum malu.

"It's okay Jisoo. Kau sendirian disini? Saya tidak mengganggu bukan?" Tanya Taeyong memastikan.

"Tentu saja tidak. Justru saya senang ada teman makan" jawab Jisoo tak sadar dengan ucapannya.

"Hah?" Taeyong agak terkejut

"Eh.. itu .. maksud saya bapak tidak menganggu kok" lagi-lagi Jisoo tersenyum malu. Dalam hati dia merutuk perbuatannya tadi.

Taeyong tersenyum geli melihat tingkah Jisoo.
"Ooh, kau tidak keberatan jika saya makan disini?"

"Oh tidak pak, silahkan"

Tak lama makanan pesanan Taeyong pun datang. Kemudian Taeyong menyantap makanannya dan Jisoo juga kembali melanjutkan makan pastanya.

Sesaat suasana menjadi sangat canggung, tidak ada yang memulai pembicaraan. Jisoo yang merasa jengah dengan kecanggungan itu akhirnya membuka suaranya.

"Emm bagaimana kabar Jeje pak?"

"Jeje?" Tanya Taeyong dengan dahi mengkerut.

"Heem, Jechan" jawab Jisoo santai sambil mengunyah pastanya.

"Aah Jechan.. anak itu baik-baik saja. Hanya saja kemarin dia sempat marah sama saya sampai ngurung diri di kamarnya"

Entah bagaimana obrolan mereka mengalir begitu saja, suasana pun kembali hangat. Entahlah Jisoo sangat antusias ketika Taeyong membicarakan Jechan. Begitu juga dengan Taeyong, entah apa yang merasuki dirinya, dengan senang hati Taeyong menceritakan apapun tentang Jechan pada Jisoo, padahal mereka hanyalah orang asing yang baru 2 kali bertemu. Dan biasanya sikap Taeyong tidak seperti ini, apalagi pada orang baru.

"Loh memangnya kenapa lagi? Terakhir saya ketemu, Jechan juga marah sama bapak" Jisoo heran karena anaknya Taeyong sering ngambek.

"Udah biasa sih sebenernya dia marah, tiap hari malah kkkk" Taeyong tersenyum geli ketika dirinya mengingat Jechan tiada hari tanpa marah padanya.

"Ckckck kayanya bapak seneng banget ya bikin anaknya marah" Jisoo menggeleng-gelengkan kepalanya, dirinya tak habis pikir dengan kelakuan Jechan dan Taeyong.

Taeyong tersenyum mendengar penuturan Jisoo. Tiba-tiba saja telpon Taeyong berbunyi. Taeyong segera mengangkat telpon itu tanpa beranjak meninggalkan Jisoo.

"Ya?!"

"Client kita sudah datang Pak, dan sekarang sedang emnunggu di ruangan Bapak"

"Baiklah, saya kesana sekarang"

PIP Taeyong mematikan sambungan telponya. Lalu buru-buru Taeyong berbenah untuk pergi.

"Anda baik-baik saja Pak?" Tanya Jisoo agak khawatir karena melihat wajah Taeyong yang panik.

"Emm.. saya harus segera pergi, kau tidak apa saya tinggal sendiri?" Tanya Taeyong dengan perasaan tidak enak karena meninggalkan Jisoo sendiri.

"Kkkk yaampun pak, dari awal juga saya sendiri disini. Masa saya harus mencegah bapak untuk pergi" ujar Jisoo sedikit tertawa.

Taeyong yang melihatnya pun ikut tersenyum "kalau begitu saya pergi duluan, maaf tidak bisa menemanimu sampai selesai"

"Tidak perlu meminta maaf pak"

"Yasudah kalau begitu saya pamit"

Taeyong baru bergerak 2 langkah, Jisoo memanggilnya.

"Eh.. pak tunggu!"

BEJO 《Taeyong X Jisoo》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang