Pagi sekali Taeyong telah terjaga dari tidurnya. Melakukan rutinitasnya sehari-hari, namun karena hari ini dia libur kerja Taeyong memutuskan untuk membuat sarapan untuk dirinya dan Jechan. Bi Ari yang biasa bertugas untuk membuat sarapan pun ia suruh untuk mengerjakan pekerjaan lain.Di tengah kesibukan Taeyong di dapur, tiba-tiba saja seorang perempuan datang menghampirinya. Taeyong sedikit terganggu dengan kedatangannya.
"Masih ingat rumah rupanya" sindir Taeyong tanpa melihat kearah wanita yang menyandang status sebagai istrinya.
"Ck.. kamu pikir aku hilang ingatan! Mana Jechan?"
"Buat apa kamu datang kesini mencari Jechan? bukankah selingkuhanmu itu lebih membutuhkanmu? Jechan tidak butuh ibu sepertimu kang Seulgi"
"Apa maksudmu selingkuh? Aku itu kerja Lee Taeyong!!" Jawab Seulgi emosi.
"Kamu pikir aku gak tau kelakuan kamu diluar sana hmm? Bagaimana hubungan kalian selama 4 tahun ini?" Ujar Taeyong santai sambil melanjutkan acara masaknya.
Seulgi langsung membeku mendengar ucapan Taeyong.
"Jadi selama ini dia tahu? Bagaimana bisa?" Batin Seulgi.
Taeyong sedikit tertawa, karena Seulgi diam dan tidak menjawab pertanyaannya.
"Ka.. ka..kamu ngelantur Yeong? Sudahlah dimana Jechan?"
Taeyong tersenyum smirk, "untuk apa mencari Jechan? Dia masih tidur lagi pula. Miris sekali hidup Jechan, bahkan ibunya saja tidak tahu keseharian anaknya" sindir Taeyong lagi.
"Ck!!" Dengan kesal Seulgi menuju ke kamar anaknya. Hari ini dia berniat untuk membawa Jechan jalan-jalan, entah ada angin dari mana Seulgi mempunyai rencana seperti ini.
"Aku benar-benar muak dengannya, dengan tingkah ularnya aaaghhrr" Taeyong mengacak rambutnya dengan kasar.
"Tunggu saja sampai saatnya tiba Kang Seulgi" gumam Taeyong penuh benci.
🌱🌱🌱
Dengan pakaian kasual, rambut digerai dan memakai kacamata, Jisoo melangkahkan kakinya ke tempat bermain. Kalau saja para sepupunya tidak menggusur Jisoo dari kasurnya tadi pagi, maka sekarang Jisoo pasti sedang mimpi indah.
"Senyum dong ka!! Jangan cemberut, jelek banget sih!!" Lami sepupunya yang menyebalkan dan bawel, adiknya Jaehyun.
"Lagian kalian ngapain sih bawa kakak kesini?" Masih dengan wajah kesalnya.
"Kan kakak yang bayarin kita, ya nggak guys?" Ucap Haechan, sepupu termenyebalkan setelah Lami.
Lami, Jaemin, Koeun mengangguk setuju dengan Haechan.
"Ck.. kalian bertingkah seperti orang miskin. Menyebalkan!"
"Eeyyy.. kalo soal gratisan mah siapa yang nolak ka" Koeun, kakaknya Haechan. Sikapnya 11 12 sama Haechan.
"Ini bukan gratisan tapi maksa buat di jajanin"
"Nah itu kakak tau wkwkwk" Jaemin si tukang ngerdus.
Yang lainpun ikut tertawa melihat Jisoo yang terlihat semakin kesal karena perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka membuat Jisoo kesal adalah sebuah hiburan tersendiri.
Semua sepupunya memang gila sepertinya, termasuk Jaehyun sepupu paling tua diantara semua sepupu Jisoo.
Setelah meminta uang jajan pada Jisoo semua sepupunya berpencar entah kemana, sekarang tinggal Jisoo sendirian berdiri di tengah keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEJO 《Taeyong X Jisoo》
General FictionSiapa yang menyangka jika kesialan seseorang bisa membawa keberuntungan di kehidupan kedepanya.