Setelah minggu lalu sidang perceraian Taeyong selesai. Beban Taeyong serasa terlepas semua dari tubuh dan pikirannya.
Orangtua Seulgi saat itu tidak percaya ketika anaknya telah menikah dengan pria lain, saat masih berstatus istri sah Taeyong. Orangtuanya berpikir Seulgi menjadi istri dan ibu yang baik selama ini. Tapi kenyataannya tidak berkata seperti itu. Saat itu ayahnya marah besar bahkan ingin mengeluarkan Seulgi dari Kartu Keluarganya. Tapi dengan bujukan ibunya Seulgi itu tidak terjadi.
Dan hak asuh Jechan jatuh pada Taeyong. Karena selama ini, Seulgi hampir tidak pernah merawat Jechan.
Anaknya itu tidak tahu kalau orangtuanya telah berpisah, ia hanya diberi tahu oleh Taeyong kalo dirinya tidak akan tinggal serumah lagi. Entah bagaimana Taeyong memberi pengertian pada anaknya, yang jelas Jechan tidak menanyakan keberadaan Seulgi lagi setelah perceraian itu.
🌱🌱🌱
Terlihat dua insan yang tengah duduk bersandar di sofa dengan serius mereka melihat tayangan di televisi itu..
"Pah.."
"Hmm?" Jawabnya, matanya masih tertuju pada acara yang sedang ia tonton.
Karena merasa diabaikan, Jechan naik ke pangkuan Taeyong, kepalanya dibenamkan ke dada Taeyong tangannya dilingkarkan ke badan Taeyong, persis seperti anak koala yang sedang memeluk induknya.
Taeyong terkekeh melihat tigkah laku anaknya. Taeyong akhirnya ikut memeluk Jechan dengan erat.
"Kenapa hmm?" Tanya Taeyong sambil mengelus kepala Jechan.
"Bosen pah" jawabnya yang masih memebenamkan kepalanya di dada Taeyong.
"Kamu mau main keluar?" Tawar Taeyong. Sebenarnya dirinya juga merasa bosan seharian ini dirumah tanpa ada kegiatan.
Kepala Jechan terangkat menatap Taeyong.
"Boleh?"
"Boleh dong sayang.. papa juga lagi libur"
"Yess!!"
"Kkkk.. yaudah ayo siap-siap" Taeyong berdiri sambil menggendong Jechan. Kalau seperti ini Taeyong benar-benar seperti induk koala.
"Mmm.. pah..!"
"Kenapa?"
"Boleh ajak tante Jisoo gak pah?"
Langkah Taeyong berhenti di depan pintu kamarnya setelah mendengar permintaan Jechan.
"Tante Jisoo?"
"Iya.. Jechan kangen sama tante Jisoo, kok tante Jisoo gak pernah main lagi sama Jeje ya pah?"
Taeyong kadang tidak mengerti dengan anaknya. Alih-alih menanyakan sang ibu, Jechan malah menanyakan bahkan merindukan Jisoo yang notabenenya bukan siapa-siapa mereka. Tapi Taeyong bersyukur juga Jechan tidak menanyakan Seulgi.
"Yaudah papa coba hubungi dulu tante Jisoonya"
Taeyong tidak tega jika menolak keinginan anaknya. Kalau dipikir lagi, lagipula tidak setiap saat Jechan meminta bertemu dengan Jisoo. Jadi apa salahnya jika Taeyong memenuhi keinginan anaknya saat ini.
Taeyong mengambil handphone yang tergeletak di tempat tidurnya. Kini Jechan telah beralih menguasai tempat tidur papanya.
Beberapa kali sambungan terdengar, tapi belum juga diangkat oleh sang empunya.
"Nomor yang anda tuju tidak menjawab ......"
Tidak menyerah, Taeyong kembali menghubungi Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEJO 《Taeyong X Jisoo》
General FictionSiapa yang menyangka jika kesialan seseorang bisa membawa keberuntungan di kehidupan kedepanya.