Berbalas

2.7K 328 13
                                    

Keadaan hotel saat ini sangat berisik. Haechan dan Jaemin saling berkejaran, Jechan dan Lami benyanyi, aku tak mengerti apa yang mereka nyanyikan. Terakhir Koeun dan Mark, terlihat disana Koeun sedang memarahi Mark, tapi Mark cuma tersenyum.

Aku pusing mendengar suara bising yang keluar dari mulut mereka. Aku pun beranjak dari ruang tv lalu pergi ke balkon untuk merileks kan tubuh dan pikiranku.

Menikmati angin yang berhembus menerpaku dengan lembut. Aku sangat menikmati ini.

"Coffee!?"

Tiba-tiba saja Taeyong menghampiriku dengan 2 gelas kopi di kedua tangannya lalu yang satunya ia sodorkan kearahku. Dengan senang hati aku menerima kopi itu.

"Thanks"

Taeyong mengangguk tersenyum lalu memposisikan dirinya di sebelahku.

"Sudah berkemas?" Tanyaku.

"Baru saja selesai berkemas" jawabnya.

"Sedang apa disini sendirian? Sudah malam, nanti kamu sakit Ji" lanjutnya.

Aku tertawa geli mendengar perkataan yang keluar dari bibir tipisnya.

"Aku hanya menikmati angin malam Florida sebelum aku pulang besok" jawabku lalu meminum kopi yang tadi Taeyong berikan.

Aku dengar Taeyong menghela napasnya sebelum ia berbicara lagi. Aku heran, apakah dia punya masalah?

"Kenapa?" Tanyaku penasaran.

"Ji.."

"Hm?"

"Aku ingin melanjutkan perkataanku tadi siang" ucap Taeyong, aku sedikit was-was karena raut wajahnya sangat serius.

"Perkataan yang mana?" Tanyaku berusaha tenang dan tidak gugup.

Hatiku berdegup kencang.. apa yang akan dia bicarakan padaku?

Taeyong menghadap kearahku, kedua tangannya dia simpan di bahuku membawa tubuhku menghadap padanya. Hingga sekarang kita saling berhadapan.

Seketika hatiku berdegup tambah kencang, wajahku memanas dan tubuhku sedikit menegang.

Kulihat Taeyong kembali menghembuskan napasnya.

"Jisoo.. aku tahu ini terlalu cepat, tapi aku tidak bisa menahannya lagi"

"Maksud kamu?" Tanyaku bingung.

"Aku.. aku mencintaimu Jisoo.. aku sayang sama kamu" ucapnya sambil menatapku intens.

Hatiku berdegup tidak karuan, napasku tercekat, jiwaku seolah hilang dari ragaku. Aku hanya diam mematung tidak memberi respon apapun padanya.

"Ji.. Jisoo.. hey!!" Taeyong menyadarkanku dangan menepuk pipiku.

"Hah? Emm.. ap..apa yang kamu katakan?" Tanyaku terbata.

"Aku mencintaimu Ji" tegas Taeyong sekali lagi.

"Apa? Bagaimana bi..."

"Aku tahu ini membuatmu terkejut. Entah dari kapan perasaan ini muncul dan tumbuh Ji, aku tak bisa romantis seperti pria kebanyakan saat menyatakan cinta. Tapi aku serius Ji.. be my wife, will you?"

Ucapan Taeyong bagaikan petir yang menyambar disiang bolong. Aku sangat terkejut mendengarnya. Tak pernah terbesit dalam benakku Taeyong alan bicara seperti itu, terlebih memintaku menjadi istrinya.

"Hah?!" Mataku mebulat, mulutku terbuka. Aku terperangah tidak percaya yang barusan ku dengarkan.

"I really Love U Ji.. be my wife and be a mother of my son.. hmm?"

BEJO 《Taeyong X Jisoo》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang