A Kiss

3.2K 337 8
                                    

Suasana hotel kini sudah sunyi. Tidak ada aktivitas dari 5 anak remaja yang biasanya sangat bising hingga tengah malam. Tapi malam ini berbeda, karena kelima remaja itu tengah menikmati firework festival di daerah itu.

Tidak dengan ke 3 orang yang sekarang sedang menikmati acara talk show yang sangat terkenal yaitu Jimmy Kimmel (kalo aku salah tolong ralat ya hehe). Tepatnya hanya 1 orang yang benar-benar menikmati acara itu.

"Acaranya ganti dong! Gak cocok dilihat Jeje" keluhku pada Taeyong.

"Dia gak bakalan ngerti juga Ji, biarin aja" jawabnya acuh.

"Tetep aja kan itu acaranya bukan buat anak kecil Taeyong" aku kesal padanya, karena Taeyong tidak mau mengganti channel tv nya. Sebenernya sih aku mengeluh bukan hanya karena acaranya gak cocok buat Jechan, tapi aku tidak cukup mengerti apa yang sedang di bicarakan orang-orang yang ada di dalam televisi itu.

Huuhh nasib gak bisa bahasa Inggris tuh gini nih.

Tiba-tiba Taeyong menoleh kearahku sambil senyum-senyum. Aku menautkan alisku, menatapnya heran.

"Kenapa? Kok senyum-senyum gitu?"

Taeyong semakin melebarkan senyumannya. "Ngga, aku seneng aja kamu memanggil namaku"

"Dih aneh banget sih" balasku.

Jechan yang sekarang duduk di tengah-tengahku dan Taeyong, tiba-tiba saja memeluk pinggangku erat, menelusupkan kepalanya diantara ketiakku.

"Kamu ngantuk hmm?" Tanyaku pada Jechan sambil mengusap² lembut kepalanya.

Jechan tidak menjawab melainkan hanya menganggukan kepalanya.

"Bobo sama papa yuk!?" Ajak Taeyong pada anaknya.

"Gak mau sama papa" tolak Jechan.

"Loh! Terus mau sama siapa? Mau bobo sendirian disini?" Taeyong terlihat menautkan kedua alisnya. Mungkin dia bingung dengan jawaban Jechan.

"Mau sama tante Jisoo" jawaban Jechan sebenarnya tidak membuatku kaget, karena malam sebelumnya pun Jechan tidur denganku. Tapi yang membuatku terkejut adalah Jechan menolak untuk tidur bersama papanya.

Aku menatap Taeyong, begitu pula Taeyong sama² menatap balik ke arahku.

Seolah-olah kita berdua sedang berbicara.

Akupun berniat mengajak Jechan, dan semoga Taeyong menyutujui ajakanku "yaudah kita bobo di kamar tante aja yuk!"

Aku melihat Taeyong dari ekor mataku, dia sedang menatap kearahku, dan aku yakin Taeyong sedang tersenyum saat ini.

"Gak mau" tolak Jechan lagi.

"Loh kok gak mau?" Aku bingung, sebenarnya apa mau anak ini. Taeyong yang sama bingung pun menatapku.

"Bobonya disini aja, biar sama papa. Kalo di kamar pasti cuman bobo berdua sama tante Jisoo"

Waah.. ucapan anak ini sukses membuat hatiku berdetak tidak karuan. Maksudnya apa? Jechan menyuruhku tidur sekamar dengan dirinya dan Taeyong? Waah tak bisa ku percaya.

Kulihat Taeyong pun terperanjat. Aku yakin dia juga sama terkejutnya denganku.

Cukup lama aku dan Taeyong terdiam. Jechan sudah menutup kelopak matanya masih sambil memelukku erat.

Akhirnya aku memberanikan diri berbicara pada Taeyong.

"Bagaimana ini?" Ucapku sedikit berbisik, karena takut Jechan terbangun.

Taeyong terlihat berpikir sejenak, lalu "biarkan saja dia tidur disini, nanti kalo udah lelap. Aku pindahkan ke kamarku." Jawabnya.

Akupun pasrah saja. Ya mau gimana lagi? Masa harus tidur bertiga, apa kata dunia nanti?

"Kamu tidak pegal?"

"Hmm sedikit"

Masalahnya posisiku kurang nyaman, ditambah Jechan yang sudah memelukku erat. Aku takut jika aku bergerak Jechan akan terbangun.

"Maaf ya, Jechan menyusahkanmu" ujar Taeyong merasa bersalah.

"It's not a big problem Taeyong. Tenang saja, aku tidak merasa disusahkan" balasku dengan senyuman.

"Thanks Ji.. aku baru lihat Jechan bisa deket banget sama orang lain selain aku dan ibuku"

"Oyah?"

"Iya, aku sebenarnya kaget ketika kamu dengan Jechan bisa menjadi sedekat ini"

"Benarkah? Emmm.. tapi aku tidak pernah melihat wajahmu terkejut tuh?"

Setelah kuingat-ingat, memang aku tidak pernah melihat Taeyong terkejut karena kedekatanku dengan Jechan. Atau mungkin aku yang tidak sadar akan hal itu?

Taeyong tertawa geli mendengar ucapanku.

"Tentu saja, karena aku tidak memperlihatkan itu di depanmu" Taeyong mengusak rambutku pelan, entah apa maksudnya tapi itu berhasil membuat pipiku memanas.

"Sepertinya Jeje sudah terlelap, biar aku pindahkan ke kamar. Kamu juga langsung tidur Ji"

Taeyong menggendong Jechan yang sekarang pelukannya sudah tidak seerat tadi.

"Tapi anak-anak belum pada pulang, aku gak bisa tidur kalo mereka belum pulang" ini memang sudah jam 11 malam, aku pun sudah mulai mengantuk. Tapi aku juga punya tanggung jawab pada semua sepupuku. Mereka belum pulang dari festival dan aku tidak bisa tenang lalu tidur begitu saja.

"Biar aku yang jaga, lagian tadi sore aku udah tidur. Aku bisa menunggu sampai mereka kembali Ji" tawar Taeyong.

Aku menguap lebar tak lupa menutup mulutku, sampai air mataku keluar sedikit.

"Tuh udah berair gitu matanya. Tidur aja biar aku nunggu anak-anak"

Aku kembali menguap. Kali ini rasa kantukku tidak bisa ditahan lagi. Akupun mengangguk lalu berbalik menuju kamarku. Tapi aku merasakan sebuah tangan menahan pundakku, membuat aku kembali membalikkan badanku.

"Ada apa lagi?" Tanyaku dengan mata yang sudah 5 watt.

Tiba-tiba aku merasakan benda kenyal menempel di dahiku. Yup, Taeyong mengecup dahiku dan itu berlangsung beberapa detik.

Aku terkejut, lagi-lagi pipiku memanas dan hatiku berdegup kencang. Aku yakin sekarang pipiku sudah berwarna merah.

"Night Ji" bisiknya tepat di samping telingaku.

Taeyong yang melihatku mematung, dia tertawa kecil. Lalu mengusak rambutku dan itu membuat rambutku sedikit berantakan.

"Udah sana masuk!" Taeyong membalikkan badanku lalu mendorongku untuk berjalan memasuki kamarku.





"Oh my God!! Kalo kaya gini mana bisa aku tidur!!" Pekikku tertahan. Aku menendang-nendang udara sambil berbaring terlentang.

"Astaga! Apa yang dilakukan Taeyong tadi? Kenapa aku diam saja!" Aku merutuk diriku sendiri yang diam saja saat Taeyong mencium dahinya.

Jisoo benar² tidak bisa tidur sejak kejadian itu, dan bisa terlelap setelah pukul 2 pagi.




🌱🌱🌱

🌱🌱🌱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BEJO 《Taeyong X Jisoo》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang