PART.2

589 51 0
                                    

Seribu tahun sudah berlalu sejak dinobatkannya pangeran samendra sebagai putra mahkota,berbagai perang telah iang menangkan,berkat kecerdasan dan juga ketangkasannya tak ada satupun kerajaan iblis ataupun siluman yg berani menyerang kerajaan langit ataupun mengacaukan surga dan juga dunia manusia.

Pagi ini putra mahkota di panggil untuk menghadap sang raja dan juga para guru suci di ruang pertemuan.
Setelah di ijinkan untuk masuk,putra mahkota lalu bersujud dan memberi salam kepada raja langit dan para guru suci.

"Pangeran Samendra memberi salam kepada yang mulia dan juga para guru,mohon terimalah hormat hamba" ucap putra mahkota.

"Berdirilah nak" ucap raja langit.

"Terima kasih yang mulia" jawab putra mahkota lalu berdiri menatap ayahnya.

"Putraku kau pasti heran kenapa hari ini aku tiba-tiba memintamu untuk bertemu"  ucap sang raja.
"Hari ini ada hal yg ingin aku dan juga para guru sampaikan kepadamu nak tentang tugas terakhirmu sebagai putra mahkota dan juga ujianmu sebelum kau menjadi raja langit menggantikan aku yg sudah tua ini" lanjut sang raja.

"Tugas apakah itu ayahanda?" Tanya sang putra mahkota penasaran.

"Ketahuilah nak dengan kemampuanmu saat ini yg sudah melampaui kemampuan para guru suci yg sudah mengajarmu sejak kau kecil,aku yakin tak ada satupun perang yg tak mampu kau menangkan,tapi tugasmu kali ini bukanlah untuk berperang" ucap sang raja lembut.

"Lalu tugas apakah yg kau maksudkan ayahanda?" Putra mahkota.

"Tugas ini bukan hanya sebuah tugas tapi juga sebuah ujian untukmu putraku,dan hanya dengan melewati ujian ini kau akan pantas menerima posisi sebagai raja langit."

"Apakah kau bersedia menerima tugasmu nak?" Ucap sang raja tegas.

"Pangeran samendra siap melaksanakan tugas" lantang putra mahkota.

"Baiklah,maka sekarang ikutlah dengan para guru suci.mereka yg akan menjelaskan semuanya padamu"

"Ingatlah pesanku nak,tanamkan di dalam hatimu bahwa cinta dan welas asih itu tak terbatas,dan aku yakin kau pasti bisa menyelesaikan tugasmu." Sang raja.

"Baiklah ayahanda aku akan selalu mengingat pesanmu" ucapnya sambil menatap penuh keyakinan pada sang ayah.

"Silahkan ikuti kami yang mulia,kami akan mengantarkanmu ke tempat dimana tugas dan juga ujianmu akan kau terima" para guru berjalan menuju sebuah tempat yg selama ini tak boleh di datangi oleh para dewa atau dewi manapun kecuali raja langit dan para guru suci.

"Baiklah,hamba mohon diri ayahanda" sang putra mahkota lalu berjalan mengikuti para guru.

Kini mereka telah sampai di depan sebuah pintu besar dimana putra mahkota akan mendapatkan tugasnya.

"Silahkan masuk yang mulia"ucap seorang guru setelah pintu besar itu terbuka.
Pangeran samendra lalu masuk dan berjalan mengikuti para guru,ia melihat ke sekelilingnya hanya ada lemari dan juga rak rak yg terisi penuh dengan buku buku,di setiap sampulnya tertulis nama yg berbeda dan setiap buku diikat dengan benang berwarna merah.
Mereka terus berjalan melewati semua rak itu hingga sampai di depan dua buah batu besar yg berdiri menyerupai sebuah gerbang.
Mereka berhenti tepat di depan batu itu dan salah seorang guru datang dengan membawa tiga buah buku,sama seperti buku buku yg ada di dalam rak,ketiga buku itu bertuliskan nama yg berbeda dan diikat dengan sebuah benang merah.

"Yang mulia mungkin sudah melihat semua buku yg ada d ruangan ini,buku buku itu adalah buku takdir,yg didalamnya tertulis takdir setiap manusia.Dan buku yg hamba bawa ini adalah buku takdir milik tiga orang manusia,silahkan yang mulia melihatnya."sang guru menyerahkan ketiga buku itu kepada putra mahkota.

Pangeran Samendra lalu mebuka buku itu satu persatu,dan tak ada takdir apa pun yg tertulis disana.Di halaman pertama tertulis nama yg sama seperti d sampulnya,di bawahnya tertulis nama dari kedua orang tua yg melahirkannya,dan terakhir tertulis tempat dan juga hari kelahiran manusia tersebut.
" Mahaguru kenapa ketiga buku ini tak tertulis takdir apa pun selain identitas dan hari kelahiran si manusia?" Tanya putra mahkota heran.

"Buku itu adalah milik anda yang mulia,dan anda akan turun ke dunia manusia terlahir sebagai seorang manusia,sebanyak tiga kali." Ucap guru yg satunya.

"Apakah tugasku ini berada di dunia manusia mahaguru?". putra mahkota

"Benar sekali yang mulia,anda akan terlahir sebanyak tiga kali dan akan menjalani kehidupan yg berbeda.
Di setiap kelahiran anda akan merasakan suka,duka,ujian,cobaan,dan juga kebahagiaan yg berbeda.Dan di setiap kelahiran anda sendiri lah yg akan menuliskan takdir anda,setiap keputusan yg anda ambil akan menentukan takdir anda.Kami semua dan bahkan ayah anda sekalipun tidak diijinkan untuk membantu ataupun mencampuri takdir anda.Semua ini adalah ujian bagi setiap calon raja langit,jika berhasil melewati ujian ini maka anda dipastikan pantas dan akan dinobatkan sebagai raja langit,tapi jika anda gagal maka anda akan terlahir berulang ulang sebagai manusia dan kehilangan kemampuan dan juga status anda sebagai seorang dewa."jelas guru tersebut.

Guru yg satunya sedari tadi hanya diam saja lalu mulai berbicara."Yang mulia tugas sebagai raja langit bukan hanya menjaga surga dan para penghuninya agar tetap damai dan bahagia,bukan cuma tentang perang melawan para iblis dan siluman yg membuat kekacauan,tapi tugas sebenarnya seorang raja langit adalah menjaga keseimbangan ketiga dunia,dan juga menentukan takdir setiap mahluk hidup.Untuk itu anda harus di uji untuk menentukan takdir anda sendiri,sebelum anda menentukan takdir para mahluk hidup di dunia manusia."

Putra mahkota yg sedari tadi bingung akhirnya mengerti alasan kenapa ia di berikan tugas untuk terlahir sebagai manusia.Putra mahkota kemudian bersujud di hadapan ketiga gurunya memohon doa restu dan juga mengucapkan terima kasih atas semua ilmu pengetahuan yg selama ini telah di ajakan oleh ketiga gurunya.

"Guru aku mohon restuilah aku agar bisa melewati ketiga ujian kehidupan ini,dan terimalah sujudku dan juga bakti ku kepada kalian." Putra mahkota.

"Doa kami selalu menyertaimu yang mulia,semoga kau akan mendapatkan keberhasilanmu melewati ujian ini" ketiga mahaguru memberikan restunya kepada putra mahkota.

Putra mahkota kemudian berjalan menuju gerbang batu di depannya,yg dia yakini adalah pintu menuju alam manusia,dimana dia akan menjalani kehidupan sebagai manusia bukan lagi seorang dewa.

TBC.

The God's Love Story (Seuldy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang