Jika ada seseorang di dunia ini yang benci akan pria, Mungkin Park Eun Jae adalah salah satu-nya. Eun Jae berpikir selama ini hidupnya sudah cukup bahagia, Ia merasa tak memerlukan satu makhluk tambahan yang berwujud pria dalam hidupnya. Tidak, Bukan karena ia adalah seorang wanita tak normal, Park Eun Jae adalah gadis normal, Ia pun menyukai pria, Hanya saja Eun Jae tak ingin membuang waktunya percuma—lagi—hanya untuk seorang pria. Ia pernah mencintai tapi ternyata tak dicintai dengan ketulusan, Ia pernah merasakan bagaimana langit biru berubah menjadi kelam ketika hari dimana yang seharusnya membahagiakan justru menjadi awal dari kesialan-nya.
Saat itu, Eun Jae merasa sebagai wanita yang paling bahagia di bumi. Eun Jae tak berhenti mengembangkan senyumnya sampai ketika seorang wanita yang berparas rupawan datang padanya dan mengatakan jika pria yang satu jam lagi akan menikahinya adalah pria brengsek yang hanya memanfaatkan dirinya. Park Eun Jae tidak bodoh, Tentu saja ia tak mempercayai-nya begitu saja. Namun setelah kepergian wanita itu yang menyerahkan sebuah alat tes kehamilan beserta bukti-bukti lain yang menyatakan jika calon suami-nya adalah pria sialan yang sangat brengsek, Eun Jae merasa langit seketika runtuh tepat diatas kepalanya. Dalam otaknya, Eun Jae masih mempunyai setitik keyakinan jika pria yang dicintainya itu bukanlah pria brengsek, Wanita yang datang padanya tadi mungkin saja berniat ingin menghancurkan-nya tapi Eun Jae juga tak dapat menutupi kerisauhan hatinya saat itu.
Dengan berbekal sedikit keyakinan itu, Diam-diam Eun Jae meninggalkan tempat yang tadinya akan menjadi saksi bisu kebahagiaan-nya. Ia tak berniat untuk lari, Saat itu ia hanya berniat pergi sebentar untuk membuat setitik keyakinan-nya menjadi setumpuk. Siang itu masih dengan gaun pernikahan panjang yang tertempel sempurna ditubuhnya, Eun Jae mendatangi rumah calon suami-nya, Eun Jae masih sempat tersenyum sebentar sebelum memasukkan rangkaian kode untuk akses masuk rumah calon suaminya yang sudah ia hafal diluar kepala, Eun Jae sempat menyesal dua menit ketika mendapati rumah dalam keadaan gelap, Sepertinya tidak ada siapa pun disini, Sepertinya wanita itu memang berniat menghancurkan dirinya dan mungkin calon suami-nya sedang dalam perjalanan untuk melakukan perjanjian suci dengannya.
Park Eun Jae menghembuskan nafasnya pelan, Ia mematikan kembali lampu yang sempat ia nyala-kan. Ia harus bergegas kembali ke tampat acara dan waktunya tak banyak lagi.
Ketika kurang dua langkah Eun Jae mencapai gagang pintu, Ia mendengar suara seorang pria yang sepertinya sedang berbicara pada seorang wanita dan Eun Jae tak bodoh, Ia sangat mengenal suara orang itu.
"Min Soo-ah, Tunggulah sedikit lagi. Kau tak harus menemui gadis bodoh itu".
Park Eun Jae memundurkan langkahnya perlahan, Siapa yang dimaksud Kim Ji Hwan gadis bodoh? Pada siapa calon suaminya itu berbicara?
"Ji Hwan-ah, Aku menyetujui jika kau menggoda wanita itu tapi hanya sampai disitu. Kau tak perlu berpura sampai menikahinya".
"Apa kau bodoh? Bagaimana aku bisa menguasai kekuasaan dan segala hal yang dimiliki gadis bodoh itu jika aku tak menikahinya".
"Tapi aku tak ingin berbagi dirimu dengannya, Ji Hwan-ah".
"Apa aku pernah mengatakan jika mencintai gadis bodoh itu?". Kim Ji Hwan tersenyum angkuh sembari menyimpan kedua tangannya diatas pinggang.
"Tidak ada yang tahu bukan? Dia cantik dan aku mengetahui betul jika kau sangat menyukai gadis cantik".
"Tapi tidak ada yang lebih darimu sayang. Gadis bodoh itu hanya mainan untukku sampai ketika aku mendapat semua apa yang kuinginkan, Aku akan meninggalkannya jadi bersabarlah sedikit".
"Lalu apa kau pikir dia masih mau menikahimu ketika aku sudah mengatakan semuanya padanya?".
Kim Ji Hwan tersenyum dengan sombong kemudian berkata, "Gadis bodoh itu terlalu mencintaiku untuk membatalkan pernikahan ini".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement, End
RomancePernikahan bukan sesuatu yang dapat kau mainkan. Setidaknya begitu menurut Park Eun Jae, Hidupnya mendadak berubah setelah pria itu masuk dalam kisahnya. Apakah hidup bersama orang yang tak kau kenali sebelumnya akan membawamu pada kebahagiaan? Cho...