"Kenapa kau melakukannya, Unnie?".
Eun Jae meminum jus jeruk-nya yang terlihat sangat menyegarkan sembari tak lepas menatap wajah bingung Han Su yang duduk di depannya, "Karena aku masih memiliki nurani. Tidak sepertimu yang tega mengkhianatiku dengan bekerjasama—".
"Aku sudah menjelaskan padamu semua jik—".
"Kau bisa berkata jujur padaku, Choi Han Su. Aku tak ingin berkata sombong seperti ini tapi aku punya uang, suamiku punya banyak sekali uang. Berapa pun yang kau butuhkan apalagi untuk satu alasan yang sangat jelas, Aku pasti akan memberikanmu. Aku bukan orang yang akan lupa dengan sangat cepat pada kebaikan seseorang padaku, Sampai detik ini aku masih merasa bersalah padamu karena sempat memanfaatkanmu untuk keegoisanku sendiri. Kalau kau sungkan untuk memintanya padaku, Kau bisa memintanya pada suamiku. Kami pasti akan membantu kesulitanmu apalagi itu untuk pengobatan adikmu. Kau tahu seberapa kecewa aku saat mengetahui kau ikut dalam permainan memuakkan Bae Min Soo? Lebih dari kecewa, Aku ingin sekali menamparmu tapi rasanya sangat berat untuk kulakukan". Menggeleng pelan sembari menyandarkan tubuh pada kursi taman, Eun Jae melanjutkan, "Aku menerima ajakan-mu untuk bertemu hari ini karena ingin mengakhiri semuanya, Aku tak mau lagi bertemu denganmu untuk alasan apapun".
"Unnie—".
"Hiduplah dengan baik, Han Su-ah. Kau cantik dan pintar, Kau juga gadis baik. Aku harap kau bisa mendapatkan kebahagiaan dimana pun kau berada".
"Unnie—".
"Aku sudah membayar semua rangkaian pengobatan adikmu, Kau tak perlu khawatir lagi akan hal itu. Ku dengar, Kondisi adikmu juga sudah mulai membaik. Terima-lah tiket itu, Aku sudah menyiapkan tempat tinggal untukmu disana. Pergi dan hiduplah dengan cara yang baik".
"Aku tahu kau banyak uang dan bisa melakukan apapun tapi unnie tidakkah kau merasa bersikap terlalu angkuh?".
"Apa?".
Eun Jae mengernyit untuk kembali menatap pada raut Han Su yang menatapnya sayu, "Kau cantik. Kau di kelilingi oleh orang-orang yang menyayangimu, Kau tak perlu mengkhawatirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup besok. Kau memiliki seorang suami seperti tuan Cho bahkan kau mengandung anaknya sekarang".
"Lalu apa masalahnya dengan itu? Kau pernah mengatakan padaku jika jalan hidup setiap manusia berbeda, Tuhan memberikanku jalan hidup seperti ini apakah aku harus menolaknya?".
Han Su menggeleng pelan dengan ringisan hati yang sangat pedih, "Terkadang aku berpikir bagaimana jika aku menjadi seseorang seperti Park Eun Jae?". Eun Jae mengernyit, "Apakah garis hidup akan membawaku bertemu dengan pria seperti Cho Kyuhyun? Apakah Tuhan juga menggariskan hidupku untuk menjadi istrinya? Apakah orang-orang akan menatapku dengan tatapan kagum seperti saat mereka semua menatapmu? Apa jika Park Eun Jae adalah aku, Cho Kyuhyun juga akan mencintaiku dengan sepenuh hati? Apakah Choi Han Su boleh sebentar saja menjadi Park Eun Jae?".
"Choi Han Su-ssi—".
Han Su mengangguk sembari berkata, "Hmm, Benar. Aku memang menyukai Cho Kyuhyun".
"Apa?".
"Aku menyukai sangat menyukai suamimu, Unnie".
"Kau sadar akan apa yang baru saja kau ucapkan?".
Eun Jae tersenyum lirih dengan melanjutkan, "Sangat sadar. Unnie, Apa kau pernah berpikir tentang mengapa aku tak pernah benar-benar menolak saat kau menyuruhku untuk tidur bersama suamimu? Kau mengatakan padaku dengan sangat mudah saat itu, Aku harus mengandung anak suamimu. Bagaimana pun caranya aku harus berhasil mengandung dan setelah anak itu lahir, Aku harus memberikannya padamu". Han Su melanjutkan ketika Eun Jae masih diam menatapnya, "Disatu sisi hatiku sakit mendengar hal seperti itu, Dimataku kau benar-benar seperti definisi putri raja yang bisa melakukan apapun hanya dengan satu jentikkan jari. Tidak ada seorang ibu yang akan merelakan darah dagingnya berada dalam genggaman pengurusan wanita lain. Walau pun kutahu kau pasti akan mengurus anak itu dengan baik tapi membayangkannya tetap saja membuat hatiku teriris. Sementara dilain sisi, Sebagian hatiku juga merasa senang. Benarkah aku bisa tidur bersama Cho Kyuhyun? Pria yang kusukai selama ini akan menyentuh keseluruhan tubuhku, Benarkah aku bisa merasakan kebahagiaan sesaat itu? Aku tahu dengan mengatakan ini aku sudah seperti jalang tapi sungguh aku senang saat itu unnie. Walau pun dia tak akan pernah bisa kumiliki tapi setidaknya aku sudah cukup bahagia karena menyerahkan kehormatanku padanya, Pada pria yang kusukai".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement, End
RomancePernikahan bukan sesuatu yang dapat kau mainkan. Setidaknya begitu menurut Park Eun Jae, Hidupnya mendadak berubah setelah pria itu masuk dalam kisahnya. Apakah hidup bersama orang yang tak kau kenali sebelumnya akan membawamu pada kebahagiaan? Cho...