Mendadak Kyuhyun merasakan perasaan cemas ketika sudah sepuluh menit berlalu dan Eun Jae belum juga kembali, Gadis itu hanya mengatakan ingin melakukan ritual wanita di toilet lalu apa selama itu? Sudah sepuluh menit berlalu dan Kyuhyun tak dapat menutupi rasa cemas-nya akan hal itu. Melirik pada tas tangan dan ponsel yang lupa istrinya bawa, Kyuhyun berdiri lalu bergegas berjalan menuju salah satu bilik toilet untuk mencari Eun Jae.
Apakah ia harus masuk?
Ini adalah toilet wanita dan rasanya kurang pantas jika ia menerobos untuk masuk tapi bagaimana caranya mencari Eun Jae ketika gadis itu bahkan melupakan ponselnya. Menarik sekali lagi nafasnya, Kyuhyun memutuskan untuk mendorong dengan pelan pintu toilet lalu masuk dan berjalan pelan ke dalam. Kyuhyun terus membuka dengan perlahan satu per satu pintu toilet dan betapa terkejut-nya ia ketika mendapati Eun Jae yang sedang terduduk di lantai yang dingin dengan kondisi yang sudah sangat berantakan. Membulatkan matanya sempurna, Kyuhyun mengepalkan tangannya dan memanggil nama Eun Jae sampai gadis itu melihatnya dan menangis semakin kencang.
"Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau seperti ini?".
Eun Jae tak kuasa menahan tangis-nya lagi ketika Kyuhyun menarik tubuhnya untuk pria itu peluk dengan erat, Menggengam kuat ujung kemeja yang dikenakan Kyuhyun, Eun Jae terus terisak yang semakin terdengar pilu di telinga Kyuhyun.
"Tenangkan dirimu dulu hmm?". Kyuhyun terus mengusap punggung Eun Jae pelan sampai gadis itu memelankan suara tangisnya, "Brengsek mana yang berani melakukan hal seperti ini padamu?".
Eun Jae merubah tangisnya menjadi isakan pelan lalu membalas tatapan Kyuhyun yang khawatir, "Baby, Katakan. Katakan siapa brengsek yang berani membuatmu seperti ini?".
"Ji-Ji Hwan. Kim Ji Hwan".
"Apa?".
Eun Jae menggeleng keras mengingat bagaimana Ji Hwan berusaha merobek gaun-nya dan membuat dirinya berantakan seperti sekarang.
"Bagaimana brengsek itu bisa tahu kau disini? Sialan". Eun Jae kembali menggeleng lalu berkata dengan pelan, "Dia mengatakan, Dia mengatakan aku tak boleh menyebut pria lain sebagai suamiku selain dirinya".
"Apa?".
Eun Jae menatap mata Kyuhyun yang menyiratkan kemarahan lalu berkata, "Kyuhyun-ah, Dia kembali. Wanita sialan itu juga kembali, Bukankah ini satu kebetulan yang sangat tidak masuk akal? Aku takut, Aku takut mereka akan—".
"Aku yang akan memastikan mereka tak akan berani lagi untuk menyentuhmu sehelai rambut pun".
Menggelengkan kepalanya yang mulai berdenyut sakit, Eun Jae kembali berucap, "Kau tidak akan pernah tahu apa yang bisa dilakukan Bae Min Soo padamu. Sementara Ji Hwan..". Menutup matanya sebentar, Eun Jae melanjutkan, "Pria terkutuk itu akan melakukan segala cara untuk mencapai keinginan-nya. Kita tak boleh membiarkan mereka kembali merusak apa yang baru saja kita rajut bersama".
"Dengarkan aku". Eun Jae menggeleng, Kyuhyun menggenggam kedua bahu Eun Jae kuat lalu berkata, "Baby, Dengarkan aku. Aku bersumpah akan menghancurkan hidup mereka jika benar-benar kembali mengusik kehidupan kita terutama jika berani mengusikmu. Percayalah padaku hmm? Aku tak akan membiarkan brengsek sialan itu bisa kembali menyentuhmu". Membuka jas yang ia kenakan untuk disampirkan pada tubuh Eun Jae yang terbuka, Kyuhyun kembali berkata, "Sekarang kita pulang. Kau harus tenang dulu dari kondisi ini agar aku juga bisa berpikir jernih. Ceritakan semuanya apa yang pria brengsek itu lakukan padamu tadi". Mengepal tangannya kuat, Kyuhyun melanjutkan, "Setelah itu baru akan kuputuskan apakah aku harus membunuhnya langsung atau melemparnya ke jurang terdalam".
.
.
Jika sebuah pohon jelas akan memiliki akar maka Eun Jae yakin jika dirinya sekarang akan memastikan untuk berteman dengan pohon atau semacamnya, Kejadian beberapa hari yang lalu masih menggoreskan satu ketakutan untuknya, Bahkan untuk memasuki kamar mandi rumahnya pun ia harus menguatkan dirinya terlebih dahulu. Beberapa hari ini ia lalui dengan mengurung dirinya sendiri dalam apartemen ini, Eun Jae hanya terlalu takut untuk menghadapi dunia. Ia takut akan bertemu lagi dengan pria brengsek itu, Bagaimana jika hal seperti itu terjadi lagi padanya? Siapa yang akan menolongnya? Dengan semua pertimbangan itu, Eun Jae memutuskan untuk tak keluar rumah sementara waktu. Semua pekerjaan yang harus ia lakukan dikerjakan dirumah. Saat ini dunia luar adalah alasan Eun Jae semakin membenci pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement, End
RomancePernikahan bukan sesuatu yang dapat kau mainkan. Setidaknya begitu menurut Park Eun Jae, Hidupnya mendadak berubah setelah pria itu masuk dalam kisahnya. Apakah hidup bersama orang yang tak kau kenali sebelumnya akan membawamu pada kebahagiaan? Cho...