Sixteen

1.7K 124 8
                                    

Ji Hwan mengernyitkan dahi-nya kentara ketika melihat senyum Min Soo yang sejak tadi terus berkembang, Gadis itu seperti baru saja menerima kabar jika ia memenangkan lotre dalam jumlah yang banyak. Pagi-pagi sekali bahkan ketika ia belum bangun, Gadis itu sudah pergi entah kemana. Min Soo bahkan tak mengatakan apapun padanya kemana ia akan pergi dan terhitung sudah satu jam yang lalu dari kepulangannya, Min Soo masih saja tersenyum sembari meneguk cairan wine-nya.

"Kau membuatku berpikir kau mulai gila karena terus gagal mendekati Cho Kyuhyun".

Min Soo mengalihkan pandangan untuk menatapnya lalu berkata, "Kenapa berpikir begitu?".

"Sudah satu jam kau terus tersenyum seperti itu. Kau mulai frustasi karena Cho Kyuhyun?".

Min Soo menelan sisa wine-nya lalu berkata, "Aku bukan hanya akan berhasil mendekatinya tapi kali ini aku akan memastikan mendapatkannya".

Ji Hwan menatap Min Soo yang berdiri dari duduknya, Gadis itu lalu naik keatas ranjang sembari membuka dua kancing teratas bajunya dengan kembali berkata, "Aku akan mengandung anak pria itu".

Ji Hwan mengernyit keras sembari menyandarkan tubuhnya pada tembok lalu berkata, "Aku tidak mengerti. Kau sedang merencanakan sesuatu? Yak, Ceritakan padaku. Kau tako boleh bertindak send—".

"Ji Hwan-ah, Kau hanya perlu membantu satu hal. Pastikan kau masuk tepat saat gadis sialan itu merasakan kekosongan".

Gadis sialan?

Entah mengapa satu sudut di dalam hatinya tak menyukai ketika bibir Bae Min Soo menyebut Eun Jae sebagai gadis sialan. Memejamkan mata sebentar, Ji Hwan melanjutkan, "Katakan. Katakan apa rencanamu".

Min Soo menatapnya dengan tatapan penuh arti, Gadis itu melambaikan tangannya menyuruhnya untuk mendekat. Dengan hembusan nafas yang malas, Ji Hwan berjalan kearah Min Soo yang saat ini sedang bersandar pada kepala ranjang, "Katakan".

"Tak perlu terburu-buru, Kau tak ingin mencumbu-ku dulu seperti biasa?".

Ji Hwan menghela nafasnya panjang lalu duduk di samping Min Soo dengan berkata, "Aku sedang tak berselera untuk—".

"Kau tahu? Akhir-akhir ini kau terlihat aneh dan tak seperti biasanya. Kau tak pernah menolak untuk menyentuhku dan—".

"Yah, Bae Min Soo".

Min Soo memicing lalu segera mengangguk dan melanjutkan, "Baiklah, Baiklah".

"Katakan apa yang sedang kau rencanakan. Jelaskan maksud kalimatmu tadi".

Min Soo kembali menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang lalu berkata, "Aku mendapat satu informasi yang sangat penting, Kita bisa menggunakan kesempatan ini dengan baik".

"Informasi?". Min Soo mengangguk, "Apa?".

"Cho Kyuhyun dan gadis sialan itu saat ini dalam keadaan tidak baik".

"Yak, Berhenti menyebutnya gadis sialan, Dia punya nama dan apa maksudnya dengan keadaan mereka tidak baik? Juga, Darimana kau mendapat informasi seperti ini? Hal ini belum tentu benar".

Min Soo menatapnya sedikit kesal lalu kembali melanjutkan, "Hubungan mereka sedang tidak berjalan baik dan kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk kembali mengacau. Aku mendapat informasi ini dari salah satu orang yang kukenal baik yang bekerja di kantor Kyuhyun jadi tentu saja ini adalah informasi yang sangat benar".

"Hal seperti itu biasa terjadi dalam hubungan suami-istri, Kita pun pernah mengalaminya".

"Kau pikir aku akan terlihat sebahagia ini jika informasi yang kudapatkan hanya sebatas pertengkaran suami-istri biasa?".

Love Agreement, EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang