Eun Jae sedang bersiap untuk pulang kembali ke rumah setelah semalam tidur di rumah sakit ini ketika Kyuhyun membuka pintu dan masuk ke dalam kamar inap-nya dengan wajah tersenyum.
"Sudah kubilang duduk saja, Tak usah melakukan pekerjaan berat apapun".
Eun Jae menatap coat merah yang berada di tangannya lalu berkata, "Aku tak melakukan apapun, Aku hanya mengambil ini".
Kyuhyun menatap coat merah di tangan istrinya dengan kembali berkata, "Kau harus ingat semua perkataan dokter".
Eun Jae memperbaiki posisi duduknya dengan menghadap pria ini sembari kembali berkata, "Kyuhyun-ah, Aku tidak sedang sakit parah yang mengharuskanku beristirahat total, Aku hanya sedang hamil".
Kyuhyun merubah raut-nya menjadi senyuman sembari menyimpan sebelah tangannya diatas perutnya yang masih rata, "Hanya mengingatkan. Anakku di dalam sini tak boleh lelah karena ibunya yang terkadang tak mendengar perkataan ayahnya".
Eun Jae menyipit sebentar lalu kembali tersenyum, "Aku sudah sangat bosan disini. Kita pulang sekarang hmm?".
Kyuhyun mengangguk kemudian, "Emmm ada yang ingin kukatakan padamu".
Eun Jae merubah wajahnya menjadi berlebihan cemas.
Entah mengapa wajah suaminya yang seperti ini mulai membuatnya merasa was-was.
"Apa? Apa? Kau ingin mengatakan apa?".
Kyuhyun tersenyum, "Kau tak perlu terlihat cemas begitu".
"Hatiku menjadi takut setiap kali kau menampilkan wajah seperti itu, Aku takut kau mengatakan hal-hal yang—".
Kyuhyun mengecup, Tidak. Melumat bibirnya dengan cepat.
"Untuk itu jangan menginginkan hal bodoh lagi. Jangan pernah terpikir lagi untuk menyerahkan suamimu pada wanita lain, Mengerti?".
Eun Jae mengangguk pelan.
"Aku tak akan mengatakan hal-hal yang membuatmu takut, Sejak semalam terhitung sudah lebih dari dua puluh kali kukatakan jika aku sama sekali tak menyentuh tubuhnya. Aku tidak bercinta dengannya, Diotakku hanya dipenuhi olehmu".
"Aku tahu". Seru Eun Jae dalam.
Kyuhyun kembali tersenyum kecil sembari menggenggam sebelah tangan istrinya, "Sebelum kita pulang ke rumah, Aku ingin menyelesaikan semuanya agar kita kembali ke rumah dengan perasaan tak terbebani".
Eun Jae mengangkat kepalanya pelan untuk menatap mata suaminya.
"Seseorang ingin bertemu denganmu".
"Aku?". Kyuhyun mengangguk, "Siapa?".
"Kau akan mengetahuinya nanti baby".
.
.
"Jadi, Siapa yang ingin bertemu denganku? Kita sudah duduk disini hampir dua puluh menit".
"Sepertinya dia sedikit terhalang kemacetan. Tunggulah sebentar lagi hmm?".
Eun Jae menghela nafasnya pendek sembari melanjutkan suapan ice cream vanilla-nya dengan sangat tak sabaran.
"Sejak kapan kau suka makan ice cream?".
"Kau tidak tahu aku suka ice cream?".
"Bukan begitu. Aku tahu kau suka, Kita memiliki banyak dirumah tapi kau tak pernah memakan mereka lebih dari dua sendok dan sekarang..". Eun Jae mengikuti mata suaminya yang menatap wadah ice cream-nya, "Kau sudah menghabiskan dua tempat".
Eun Jae memiringkan kepalanya ke kiri, "Sepertinya aku bodoh selama ini karena menghindari makanan seperti ini".
Kyuhyun memunculkan senyumnya lalu berkata, "Tidak bodoh baby, Kau hanya terlalu gila menjaga berat dan bentuk tubuhmu. Ouwh, Padahal aku suka sekali pun tubuhmu menggemuk. Pasti rasanya akan sangat nyaman jika kupeluk".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement, End
RomancePernikahan bukan sesuatu yang dapat kau mainkan. Setidaknya begitu menurut Park Eun Jae, Hidupnya mendadak berubah setelah pria itu masuk dalam kisahnya. Apakah hidup bersama orang yang tak kau kenali sebelumnya akan membawamu pada kebahagiaan? Cho...