Fifteen

1.6K 130 9
                                    

Hari ini pekerjaannya selesai lebih cepat jadi Eun Jae memutuskan untuk bersantai dirumah sembari membersihkan beberapa sudut rumah yang mulai usang dan kotor.

Satu jam yang lalu ibu Kyuhyun kembali meneleponnya hanya untuk memastikan keadaannya, Terhitung sudah hampir lebih dari sepuluh kali ibu Kyuhyun melakukan hal yang sama padanya dalam satu minggu ini. Wanita tua itu akan meneleponnya di pagi hari atau sore hari hanya untuk memastikan keadaannya baik-baik saja atau tidak juga terus mengucapkan kalimat yang sam.

Maaf.

Ibu Kyuhyun mengatakan jika ia sama sekali tak bermaksud menyinggung perasaannya waktu itu dengan berkata seperti itu atau terus meminta hal sama, Eun Jae tak mengerti akan maksud ibu suaminya itu. Lalu ibu Kyuhyun mengatakan jika Kyuhyun sempat datang padanya sehari setelah acara kumpul keluarga itu, Pria itu sangat marah pada ibunya dan berkata dengan tegas jika jangan mengeluarkan kalimat yang sekiranya akan menyakiti hati istrinya juga berhenti untuk terus meminta hal yang sama, Berhenti untuk bertanya mengenai kehamilan istrinya karena itu sungguh mengusik nuraninya.

Saat itu Eun Jae merasa bersalah, Seharusnya Kyuhyun tak perlu marah pada ibunya.

Ia memang sedikit mulai terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan mengenai mengapa ia belum juga mengandung saat ini namun apa yang dilakukan Kyuhyun juga tak bisa dibenarkan.

Bagaimana jika ibu pria itu menjadi salah paham padanya?

Atau bagaimana jika ibu suaminya itu membencinya?

Itu bukanlah hal yang diinginkan Eun Jae terjadi.

Tapi kebaikan hati ibu Kyuhyun sekali lagi mampu membuat Eun Jae merasa sedikit lebih baik, Wanita itu dengan penuh keikhlasan mengucap maaf padanya mengenai hari itu. Sekali pun sebenarnya Eun Jae tak membutuhkan ibu Kyuhyun untuk meminta maaf, Tidak ada yang salah dengan keinginan ibu suaminya itu.

Dan hari ini terhitung sudah dua kali ibu Kyuhyun menelepon untuk lagi-lagi mengatakan maaf.

Eun Jae menghempas tubuhnya keatas sofa untuk kemudian menghela nafasnya panjang. Bersandar pada sandaran sofa, Eun Jae mengusap lehernya yang dipenuhi keringat. Ternyata pekerjaan membersihkan rumah bisa berkali lipat melelahkan dari pekerjaan kantor.

'Aku harap kau tidak lupa baby hari ini, Dokumen itu penting untukku'.

Eun Jae memejamkan mata membaca pesan Kyuhyun yang baru saja masuk, Pria itu tadi pagi meminta tolong padanya untuk mengantarkan sebuah dokumen ke kantor dan Eun Jae hampir saja melupakan hal itu. Melirik pada jarum jam yang sudah menunjukkan pukul empat lewat dua puluh, Eun Jae kemudian bergegas untuk membersihkan tubuhnya dan membawa dokumen yang diminta Kyuhyun.

.

.

Karena jalanan sedikit macet, Eun Jae membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai di kantor Kyuhyun. Mobilnya telah terparkir dengan baik, Setiap orang yang ia lalui memberi hormat padanya sebagai istri dari pemilik perusahaan ini dan terkadang hal seperti itu membuatnya merasa bangga.

Cho Kyuhyun memang salah satu dari deretan pengusaha tersukses.

Eun Jae tak tahu apa yang membuat dirinya tersenyum ketika melewati meja sekretaris Kyuhyun, Gadis itu terlihat cantik dan seksi bahkan ketika sedang serius menatap kertas-kertas di hadapannya.

Bagaimana jika gadis itu yang menjadi istri Kyuhyun?

Apakah Choi Han Su bisa dengan cepat memberi Kyuhyun seorang anak? Tidak seperti dirinya yang sampai detik ini belum juga memperlihatkan tanda-tanda kehamilan.

"Selama sore, Nyonya Cho".

Eun Jae sedikit tersentak dari lamun-nya ketika Han Su menyapa dengan senyumnya, Ia kemudian berjalan kearah meja kerja Han Su lalu bertanya, "Kau sudah memiliki kekasih?".

Love Agreement, EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang