Eun Jae tak tahu sudah berapa lama ia berdiam diri dibawah penerangan lampu yang temaram, Seharusnya ia tak boleh merasakan perasaan semacam ini.
Ini adalah keinginannya sendiri.
Ini adalah keputusannya sendiri.
Tapi mengapa sudut hatinya harus seperih ini, Mengapa?
Kamar itu hanya berjarak tak kurang dari sepuluh langkah dari kamar utama yang biasa menjadi tempatnya bersama Kyuhyun memadu kekasih, Seharusnya ia menghiraukan semuanya dengan berlindung dibalik selimut untuk terlelap, Bagaimana pun esok hari akan kembali datang menyambut.
Tapi mengapa, Mengapa kedua kakinya begitu berat untuk melangkah masuk ke dalam kamar tidurnya?
Di dalam sana, Di dalam kamar itu sudah lebih dari satu jam Kyuhyun berada disana.
Apa saja yang sudah terjadi di dalam sana?
Apakah tubuh Han Su telah resmi menjadi milik suaminya?
Apakah tubuh Han Su bisa memberikan suaminya kepuasaan yang lebih?
Atau mereka berdua masih saling mencumbu mesra sementara disini dirinya terus menghela nafas kasar tiada henti.
"Kenapa aku ingin marah sekarang?".
Memejamkan mata dan menghela nafas untuk kesekian kali, Eun Jae meringis ketika perutnya tiba-tiba kembali sakit. Mungkin saja karena ia belum mengisi perutnya sejak tadi pagi tapi membayangkan aroma makanan entah mengapa membuatnya mendadak sangat mual.
"Okh, Nyonya Cho. Maaf, Aku tak tahu kau disini".
Eun Jae membawa pandangannya pada Han Su yang berdiri menatapnya dengan sedikit takut, Tampilan wanita itu sedikit berantakan dan itu bisa jelas terlihat dari bajunya yang sudah...
"Kau ingin kubuatkan sesuatu? Wajahmu sedikit.. Pucat".
Ini rumahku, Ini tempat tinggalku, Ini daerah kekuasaanku. Kenapa kau terdengar seperti pemilik rumah baru ini?
"Duduklah, Aku ingin bicara".
"Tapi aku—".
Eun Jae mengikuti kedua bola mata Han Su yang sekilas menatap pada kamar yang masih ada suaminya di dalam sana.
"Hanya sebentar".
Walau keraguan sangat jelas terlihat diatas wajah Han Su tapi gadis itu tetap duduk di hadapannya.
Menghela nafas sekali, Eun Jae melanjutkan, "Jawab saja dengan kejujuranmu, Aku membutuhkan itu".
Han Su menaikkan kedua alisnya bingung.
"Kau memiliki perasaan pada suamiku bukan?".
"Ye?".
"Kau mencintainya?".
"Ye?".
Eun Jae mengangguk sembari tersenyum kecil, "Dari raut wajahmu saja sudah sangat jelas".
"Tid—".
"Han Su-ah, Kau tak ingin tahu kenapa aku bertanya seperti itu padamu?".
Dengan suara yang pelan, Han Su berkata, "Kenapa?".
"Aku hanya ingin memastikan jika gadis yang mengandung anak suamiku nanti memiliki hati yang tulus, Setidaknya kau harus memiliki perasaan pada suamiku walau itu hanya sedikit".
Han Su ingin melakukan protes ketika Eun Jae menginterupsi, "Anak itu akan menjadi anakku nantinya, Setidaknya aku harus memastikan jika ia berada dalam tubuh gadis yang memiliki perasaan cinta. Aku---".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Agreement, End
RomancePernikahan bukan sesuatu yang dapat kau mainkan. Setidaknya begitu menurut Park Eun Jae, Hidupnya mendadak berubah setelah pria itu masuk dalam kisahnya. Apakah hidup bersama orang yang tak kau kenali sebelumnya akan membawamu pada kebahagiaan? Cho...