Three

3.2K 181 15
                                    

"Kenapa kau harus berkata seperti itu padanya, Eun Jae-ah?".

Hari masih terlalu pagi dan ibunya sudah bertanya pertanyaan yang sama sebanyak enam kali. Sungguh, Eun Jae tak sedang ingin membahas apapun pagi ini, Termasuk jawaban atas tanya ibu-nya.

"Aku pergi dulu eomma". Eun Jae baru saja akan melangkah ketika lengkingan suara ibunya menahan kedua langkah kakinya.

"YAK, PARK EUN JAE". Eun Jae menutup mata dan menarik nafasnya pelan kemudian kembali berbalik ke hadapan ibunya yang sedang menopangkan kedua tangannya diatas dada.

"Aku tidak pernah mengajarimu menjadi anak yang tidak sopan".

Park Eun Jae menundukkan kepalanya dan bergumam, "Maafkan aku, Eomma".

Sang ibu tersenyum sebentar sebelum kembali berkata, "Pada akhirnya kau akan tetap menikah dengannya wahai putri-ku". Eun Jae menutup matanya kembali mendengar nada bicara pada akhir kalimat ibunya.

"Eomma, Kau menyayangiku, Bukan?".

"Tentu saja".

"Appa. Bagaimana dengan appa, Dia menyayangiku juga?".

"Kau ini bertanya apa, Dia ayahmu, Tentu saja dia menyayangimu".

Park Eun Jae mengangguk satu kali kemudian menatap ibunya kembali dan berkata, "Berarti kebahagiaan-ku diatas segalanya". Melihat ibunya yang masih diam, Eun Jae melanjutkan, "Dan aku jelas menolak perjodohan ini".

"Eun Jae-ah, Tidak ada yang menjodohkanmu".

"Lalu yang kalian lakukan ini apa kalau bukan perjodohan?".

Sang Ibu menghela nafasnya sejenak kemudian duduk pada kursi yang berada tepat disampingnya dan berkata, "Dia pria yang baik sayang".

"Pria yang baik saja tidak cukup untuk dijadikan pasangan hidup, Eomma".

Park Eun Jae merasa bersalah setelahnya ketika melihat wajah sang ibu yang menjadi sedikit lebih tegang, Menghembuskan nafasnya pelan, Eun Jae menghampiri sang ibu dan ikut duduk bersamanya kemudian berkata dengan sangat rendah, "Eomma, Kau tahu betul apa yang pernah kualami".

Sang ibu menganggukkan kepalanya kemudian menggenggam tangan Eun Jae erat seolah memberinya kekuatan dan berkata, "Aku tahu, Aku memahami betul akan hal itu". Eun Jae masih menatap mata sang ibu, "Ibumu ini tidak mungkin menyerahkan anak ibu satu-satunya pada pria bajingan tapi dia berbeda sayang, Aku mengerti rasa trauma yang mungkin masih bersemayam di dalam dirimu tapi kau juga tidak boleh memukul rata pendapatmu tentang semua pria".

Park Eun Jae menghembuskan nafasnya kasar dan berkata, "Apa pria itu yang mengadu padamu? Cih".

Sang ibu menggeleng dengan cepat, "Ibu mengenal betul dirimu. Semenjak kejadian itu kau selalu bersikap sama pada semua pria yang mencoba untuk mendekatimu dan jika begini terus kau—".

"Tidak akan pernah menikah". Eun Jae melanjutkan kalimat sang ibu yang sudah terlalu sering untuk ia dengar, Menghembuskan nafasnya gusar, Eun Jae melanjutkan, "Eomma, Umurku belum setua itu. Aku mengerti kekhawatiranmu tapi sungguh pernikahan bukanlah hal yang berada dalam daftar-ku saat ini".

"Kenapa kau tidak mencobanya dulu?".

"Apa?".

"Untuk lebih mengenal Cho Kyuhyun".

"Eomma—".

"Eun Jae-ah, Kau tau seberapa besar sayang dan cinta ibu juga ayahmu padamu. Setidaknya lakukan ini sekali saja demi kami hmm?".

Park Eun Jae menatap mata sang ibu dan menimbang ucapan ibunya, Sungguh Eun Jae bukan membenci pernikahan tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat disaat hatinya masih terlalu membeku. Menghembuskan nafasnya sekali lagi, Eun Jae mengangguk dan berkata, "Aku akan bertemu satu kali dengannya malam ini". Eun Jae memberi jedah pada kalimatnya dan melanjutkan, "Tapi jika malam ini tidak lancar, Kau harus berjanji padaku eomma untuk tidak memaksaku lagi untuk menemuinya".

Love Agreement, EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang