~LARAS-2

44 3 0
                                    

Laras meatap semua diding yang tertera didepan, sisi kanan dan sisi kirinya banyak sekali foto ryan bersama keluarga besarnya bahkan beberapa foto itu juga tertera foto laras bersama ryan waktu mereka kecil.

"Kenapa? terlalu banyak foto ya disini?" tanya ryan yang sedari tadi melihat laras yang sedang memperhatikan semua foto-foto.

Laras menengok kearah ryan lalu berjalan menuju kearah ryan kini jarak mereka hanya tersisa dua langkah saja "Yan kenapa ada foto gue jg disini?" laras menunjuk ke arah belakang ryan alhasil ryan menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Ck, anjir santai aja kali nunjuknya! Ya karena lo penting bagi gue sama keluarga gue"

Jawaban apa itu? Kenapa ryan bilang seperti itu, apa ryan benar-benar mencintai laras sampe dia memajang foto laras diruangan keluarganya. Laras merasa senang mendengar jawaban dari ryan tapi laras enggan menunjukan perasaannya itu.

"Tante rita dimana kok gk keliatan dari tadi?" tanya laras hanya untuk mengalihkan pembicaraan saja.

"Oh ibu lagi pergi dulu katanya dia mau belanja supaya bisa masak banyak mumpung ada lo disini" jawabnya. "Ras ke kamar gue aja yuk ada yang mau gue tunjukin ke lo".

Laras mengekori langkah ryan, tidak mungkin kan laras jalan duluan sedangkan laras saja tidak mengetahui dimana kamar ryan. Sejenak laras memikirkan apa yang ingin ryan tunjukan kepadanya namun pikiran itu pun menghilang ketika laras menabrak tubuh ryan.

"Aduh,," laras mengusap-ngusap kepalanya itu. Sedangkan ryan hanya tertawa kecil dan langsung masuk ke kamarnya.

"Ras wolcome to my favorite room" kata ryan dengan melebarkan tangannya ala seperti menyambut tamu.

Laras kaget diruangan ini terpenuhi foto laras belum lagi nuansa kamarnya begitu bagus "Ini bagus banget yan gila wow makasih" reflek laras langsung memeluk ryan.

Ryan senang ini pertama kalinya laras memeluknya perasaan cinta itu pun semakin besar untuk laras, mungkin laras tidak bisa membalas cintanya tapi ryan berjanji akan selalu disisi laras sampai nanti tuhan memanggilnya.

Laras yang menyadari bahwa pelukan itu sudah begitu lama terjadi langsung melapaskan pelukannya. "Maaf yan gue kesenengan abisnya ni kamar kayak yg gue mau" kata laras sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Ini buka, anggap aja kado ulang tahun lo yang kemarin-kemarin" ryan menyerahkan sebuah kotak lumayan besar ke laras.

"Wah apa lagi nih? Hm apa jangan-jangan isinya terong semua lg!" kalo diingat-ingat terakhir kali laras ketemu ryan dia dikadoi terong walau hanya sebuah terong namun sayuran itu mampu buat laras berada diketakutan tingkat dewa.

Ryan tersenyum miring mengingat kejadian yang sudah lama itu. "Ini gue tulus kasih yang beneran soalnya lo udah ninggalin gue bertahun-tahun jadi gue cuma mau kasih sesuatu yg bisa bikin lo tersenyum" terlihat dari wajah ryan yang begitu tulus.

Laras membuka kotak itu dan lagi-lagi laras terkejut melihat isi kotak itu, rasa senangnya hari ini tidak bisa diukur sama sekali.

"Jangankan kue doraemon yang besar kalo gue bisa ambil bintang dilangit bakal gue ambilin ras buat lo"

"Jangan nanti kalo lo musnah dari bumi ini gimana? Kan pelindung gue cuma lo aja" jleb, perkataan laras menunjukan bahwa laras tidak ingin ditinggalkan oleh ryan.

"Gue gk akan pernah ninggalin lo sendirian ras, udah mending kita potong kuenya aja" ryan mengambil pisau kue dan piring. "Permintaan lo ras jangan lupa".

Laras memejamkan matanya lalu meminta, tuhan biarlah semua seperti ini jika hidupku tidak lagi menyenangkan seperti dulu tolong jangan ambil ryan atau jangan biarkan ryan pergi dari hidupku.

LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang