~Laras- 11

10 1 0
                                    

Bel berbunyi, tanda jam pelajaran pertama akan dimulai. Murid-murid berhamburan memasuki kelasnya masing-masing.

"Woy bengong mulu lo" adit mengagetkan laras.

"Ck, anying lo ngagetin gue" laras merasa kesal.

"Lagi mikirin apa lo? Wah jangan bilang lo lagi bayangin orang ciuman ya?".

"Yeuh sialan mesum banget otak lo" laras menoyor kepala adit. Tak terima adit langsung mencubit pipi laras.

"Inget udah punya ka damar" sambung vina yang sedaritadi sedang asik dengan hanphone nya.

"Gak ngaruh buat gue" kini adit berubah menjadi sedikit jengkel.

"Ras, katanya pemilihan ketua osis dilaksanain hari ini ya?" vina menaruh handphonenya ke dalam saku.

"Tau dari mana lo?".

"Dari my husband" cengir khas vina keluar.

"Masih jalan juga tuh hubungan, gue pikir lo udah pegat" adit mencoba menimbrung omongan vina.

"Emang pacar gue kayak lo yang demennya gunta ganti cewe" laras tertawa mendengar perkataan vina.

"Yeuh si anying songong banget, awas aja lo kalo sampe naksir sama gue" adit memasang wajah sok ganteng nya.

"Idh amit-amit tujuh turan delapan tanjakan sampe kapan pun gue ogah suka sama lo" vina memukul pelan kepalanya lalu memukul meja sepeti orang yang sedang amit-amit.

"PERMIS!.. Tolong perhatian nya sebentar" suara lantang itu membuat laras dan kedua temannya itu menoleh ke sumber suara.

"Sekarang waktunya bagi kalian untuk memilih calon ketua osis dan sebelum memilih mereka akan menjelaskan visi misi yang mereka punya" jelas wanita berambut panjang itu.

"Liat ras, damar ngeliatin lo mulu" ledek vina. Laras hanya tersenyum kepada damar.

"Perkenalkan saya damar kelas delapan sembilan, saya mempunya visi dan misi yang akan membuat sekolah ini maju...." selama menjelaskan visi misi nya semua siswi tidak menoleh ke arah lain. Semua tatapan tertuju pada damar.

Sudah biasa, ini resiko punya pacar yang diincar banyak siswi. Banyak yang belum mengetahui hubungan laras dengan damar.

Setelah semua calon sudah memperkenalkan diri dan menjelaskan visi misi nya, wanita itu memberikan sebuah potongan kertas kepada semua siswa yang berada di dalam kelas itu.

"Kalian boleh menulis nama calon yang ingin kalian pilih dikertas yang baru saja saya kasih, setelah itu kertas digulung" jelas wanita itu.

Semua siswa sedang sibuk memilih. Ada yang sedang berdiskusi ada juga yang sudah menulis. Tatapan damar menuju kearah laras, vina menyenggol sikut laras lalu laras melihat ke arah tatapan vina.

Saat hendak menulis laras memberi ancang-ancang kepada vina supaya vina menutupi jawaban laras. Lagi, damar tersenyum melihat gadisnya berkelakuan seperti itu.

"Saya harap pilihan kalian sudah sangat diyakinkan, terima kasih atas perhatiannya selamat belajar" wanita itu keluar kelas bersamaan dengan para calon ketua osis.

"Lo pilih siapa ras?" tanya amel, teman yang berada disamping bangkunya.

"Ah kepo banget lo" timpal adit.

"Paling gak jauh dari cowo idamannya itu" sambung lisa, wanita yang tidak terlalu menyukai laras.

Lisa menyukai damar dan dia juga tau kalo damar sudah jadian dengan laras. Itu semakin membuat lisa membenci laras.

LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang