Hari ini hari terakhir semua siswa melaksanakan ulangan kenaikan kelas. Akhirnya hari yang menegangkan segera berlalu bagi laras. Ia tidak perlu lagi repot-repot belajar keras agar nilainya bagus.
Kringgg....
Bel pulang berbunyi membuat semua siswa ricuh.
"Nyahoo cuy akhirnya selesai juga" ucap nima yang kebetulan satu ruangan dengan laras.
Disekolah ini jika sedang ulangan pasti adik kelas akan disatukan dengan kaka kelas. Beruntungnya laras tidak berpisah dari vina dan juga adit jadi mereka bisa bekerja sama.
"Berisik lo ah" timpal bima kesal.
"Bacot lo banci" kesal nima.
Vina dan laras hanya tertawa ketika melihat ekspresi ciut dari bima.
"Kalian jangan pulang dulu, harap tenang diruangan sampai saya balik kesini" ucap bu jeni yang disambut teriakan tidak terima dari beberapa murid.
"Yaelah bu, bukannya langsung dipulangin malah digantung gini" keluh bima frontal tanpa direspon oleh bu jeni.
Bu jeni keluar dari ruangan tersebut. Separu siswa memilih untuk pergi ke kantin termasuk vina, bima dan adit.
Laras hanya terdiam dibangkunya. Ia mengeluarkan ponsel dari sakunya. Tiba-tiba saja ponsel itu direbut dari tangannya, yang menyebabkan laras kaget.
"Bimo balikin gak hp gue!" Teriak laras sambil mengejar bimo.
Bimo tersenyum jahil, baginya sangat seru jika ia membuat laras merasa kesal.
"Nih ambil kalo bisa" ucap bimo yang mengasih ponsel ke raja.
"Ish siniin gak hp gue!" laras menarik tangan raja lalu mencoba merampas ponsel itu namun sayang raja kembali memberikan ponsel itu ke bimo.
"Yah gimana si. Sini dong ambil hp nya" ucap bimo dengan nada merendahkan.
Laras merasa sangat kesal ia menghentakan kakinya ke lantai. Separuh murid merasa kasihan tapi tidak berani membantu laras karena takut menjadi bahan pembullyan selanjutnya.
"Bimo setan, balikin hp gue!" kali ini laras teriak lebih kencang, bimo acuh tidak perduli ia malah semakin senang mengganggu laras.
Dengan rasa kesalnya laras mencegat bimo membuat bimo tidak bisa kemana-mana lagi. "Sini gak hp gue!" pinta laras dengan wajah kesal ditambah melas.
Bimo hanya tersenyum kepada laras. Lalu mencubit pipi laras dengan tangan kirinya. "Makin demen gue jadinya" ucap bimo yang akhirnya bisa terlepas dari cegatan laras.
Mata laras meluapkan air mata. Ia mencoba menahan air matanya agar tidak tumpah dengan percuma.
Raja mengambil papan jalar milik laras, menaruh papan itu diatas ventilasi kaca.
"Raja bego. Papan gue nanti kotor" kesalnya.
"Hayo nanti dimarahin sama mama loh" ledek raja dengan nada menakut-nakuti.
Laras tidak lagi bisa menahan air matanya. Gadis itu menangis sambil berusaha naik keatas meja agar ia bisa mengambil papan miliknya.
"Bimo bego, raja idiot. Liatin aja gue aduin nanti ke vina" ucapnya yang sedikit kesusahan karena tingginya tidak mencapai papan itu.
Bimo menggoyangkan meja yang ditaiki laras, membuat laras semakin meneteskan air matanya. "Huaaa bimo jahat banget si. Nanti kalo jatuh gimana" keluh laras.
Raja tertawa puas, ia juga menggoyangkan meja itu.
"Ahh raja tolol banget si. Huaa gue aduin ke adit baru tau rasa lo".
KAMU SEDANG MEMBACA
LARAS
RomanceRyan menatap laras. Wanita yang sangat ia cintai sedang terluka, laras membalas tatapan ryan dan menjatuhkan tubuhnya ke dalam pelukan ryan. "Aku harus apa? Kenapa aku terlalu percaya sama orang itu?! Sejuta janji yang dia kasih dan aku kasih semua...