Malam yang sangat indah. Semua siswa sedang berkumpul di lapangan sekolah. Mereka dibolehkan memakai pakaian bebas, sehingga banyak siswa memilih pakaian tebal agar tidak kedinginan.
"Malam semuanya" suara microfon bergema. Membuat semua siswa menjadi diam dan menghadap sumber suara.
"malam juga" jawab para siswa kompak.
"Sebelum kita mulai acara malam ini. Mari kita berdoa agar acara berjalan lancar dengan semestinya. Berdoa dimulai" semuanya pun menurunkan kepalanya dan berdoa sesuai agamanya masing-masing.
"Berdoa selesai. Oke teman-teman perkenalkan saya damar ramadhan. Ketua osis baru kalian. Disini kita akan mulai permainan dimana nanti kalian harus mencari setiap pos dan juga sebuah bendera kecil berwarna merah. Tadi siang kalian sudah dibuatkan regu. Kalian bisa memulai permainan itu bersama regu kalian masing-masing" jelas damar.
"Laras kan?" tanya seorang wanita sambil menunjuk ke arah laras.
"Iya aku laras, kamu seregu sama aku?" tanya laras balik.
"Iya aku seregu sama kamu. Kenalin aku nasila kelas delapan sembilan" perempuan itu tersenyum tipis.
"Tapi kok kayaknya aku pernah liat kamu ya. Kamu yang di uks itu bukan si?" laras ingat waktu itu pernah ada seorang perempuan yang menolongnya dari serangan malika.
"Ouh itu mungkin kembaran aku nadila. Kalian udah saling kenal?" nama mereka berbeda. Laras heran, ternyata masih ada yang kembar benar- benar mirip.
"Berarti kaka, kaka kelas aku" tebak laras.
"Iya. Ketua regu kita damar ya?" ucapan nabila membuat laras kaget. Dia tidak tau siapa saja regunya apa lagi ketua regu. Jika benar ketuanya damar, pasti ini udah direncanakan oleh damar.
"Kurang tau deh. Kita cuma berdua aja?" laras berusaha mengalihkan pembicaraannya.
"Kalian regu pantai bukan?" ada tiga orang datang menghampir laras dan nasila
"Iya. Eh vina" kaget laras.
"Lah lo ternyata seregu sama gue" vina pun juga kaget.
"Tuh kan bener filling aku yank pasti kita seregu sama si jutek ini" ucap bima sambil menyengir kuda.
"Lo ternyata seregu juga sama gue gas?" nasila bertanya kepada bagas.
"Ini kan ka bagas yang waktu itu diuks ya?" ucap laras yang baru engeh akan kehadiran bagas.
"Iya. Gue yang di uks waktu itu" jawab bagas.
"Wah ternyata kita semua udah saling kenal. Gak ada jaim-jaim lagi nih" sambung bima.
"Ketua kelompok kita siapa?" kini vina yang bertanya.
"Gue ketua kelompoknya" tiba-tiba saja damar muncul dari arah belakang laras.
"Yes. Ada ka damar. Lengkap deh, pasti kita yang bakal menang" gigih vina.
"Kalian semua sudah bertemu dengan regunya masing-masing. Permainan akan segera dimulai. Terdapat batas tali rapia yang menandakan batas jalan hutan yang tidak boleh dilanggar" jelas seorang guru.
Mereka semua pun keluar dari halaman sekolah dan berjalan menuju hutan yang berada dibelakang sekolah.
Permainan sudah dimulai. Setiap regu dipasangkan pita bertuliskan nama regunya. Tidak lupa juga mereka diberikan tiga buah senter untuk satu regu.
Hutan terlihat sangat gelap. Angin malam mampu menembus ke kulit siapapun yang sudah memakai pakaian tebal.
"Kesini nih arahnya" unjuk bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARAS
RomanceRyan menatap laras. Wanita yang sangat ia cintai sedang terluka, laras membalas tatapan ryan dan menjatuhkan tubuhnya ke dalam pelukan ryan. "Aku harus apa? Kenapa aku terlalu percaya sama orang itu?! Sejuta janji yang dia kasih dan aku kasih semua...