~LARAS-3

34 2 0
                                    

Dicuaca cerah seperti ini tetap saja membuat laras merasa malas untuk bersekolah, bukan apa-apa ini adalah hari senin dimana semua siswa enggan untuk upacara bendera.

Sedaritadi laras menunggu angkutan umum yang tak kunjung lewat. Laras tau bahwa dirinya akan telat namun wajahnya begitu santai seakan sekolah itu adalah miliknya, ada alasan mengapa gadis itu bersikap santai karena dia tau jika yang akan menghukum siswa-siswa yang telat adalah bu jeni guru terbaik dan tersabar disekolah.

Sebuah pesan masuk dihandphone laras.

Vina berr: Lo dmna gila udh jam segini woy!

Vina adalah sahabat laras, dari hari pertama laras masuk sekolah sampai sekarang hanya vina yang paling dekat dengan laras.

Vina berr: Jgn diread doang bangke! Bu jesika hari ini yg bkl jaga gerbang

Pesan itu masuk setelah tiga menit kemudian.

Laras: Ah lo cuma mau bkin gw panik aja kan:)

Laras tau betul dengan sifat sahabatnya itu yang suka menjailinya.

Vina berr: Sumpah ras kalo gue boong hari ini gue dicium sama pak anwar dah!

Laras: Anjir sialan knp ga blg dri kemrin si!

Jleb! Laras panik ketika dia percaya bahwa yang akan memberi hukuman adalah bu jesika guru terkiler disekolah itu.

Vina berr: Selamat menikmati masa hukumannya nanti ras:)

Laras: Eh parah lo! Bantuin gue dong!!

Tidak ada balasan lagi dari vina, mungkin vina sudah berada dilapangan sekarang dan beruntung sekali laras mendapatkan angkot.

Setelah turun dari angkot laras lari memasuki gang yang mengarah ke sekolahnya, tidak perduli dengan orang-orang yang keheranan liat laras lari begitu kencang dibenak laras hanya ada harapan semoga bu jesika tidak memberinya hukuman yang tidak mengenakan.

Sesampainya didepan gerbang sekolah laras melihat bu jesika berada di pos satpam berdiri mengamati siswa yang dibariskan. Bisa ditebak mereka adalah siswa yang telat, laras dengan susah payah menelan ludahnya lalu masuk ke dalam pintu gerbang.

"Laras! Sini kamu" panggil bu jesika dengan nada yang tegas.

Dengan terpaksa laras menghampiri bu jesika. "Eh ibu lagi ngapain bu?" laras menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal sama sekali sambil menyengir.

"Lagi konser!" jawaban bu jesika sontak membuat semua siswa yang berada disana ingin tertawa namun mengingat betapa kilernya guru itu mereka berusaha menahan tawa. "Pake nanya lagi kamu, kenapa bisa telat? biasa juga kamu selalu datang paling pertama setelah satpam" lanjut bu jesica.

"Itu bu tukang angkotnya tadi lama jadi saya telat deh" jawab laras jujur apa adanya.

"Lain kali jangan telat lagi ngerti gk kamu?! Sekarang kamu berdiri disana" bu jesika menunjuk kearah barisan paling depan dan laras pun hanya mengikuti perintah bu jesika.

Selang beberapa menit terlihat ada siswa yang telat namun melihat ekspresi wajah bu jesica sepertinya siswa yang telat itu sangat dekat dengan bu jesika.

LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang